Tingkatkan Percaya Diri Anak, Langkah Awal Lawan Bullying!
5 bentuk ini merupakan kolaborasi antara orangtua dan anak dalam meningkatkan kepercayaan diri anak
9 Maret 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Perundungan atau bullying masih menjadi salah satu permasalahan penting dalam menjaga kesejahteraan mental dan emosi anak dalam lingkungan sekolah.
Anak-anak dengan kondisi tertentu dapat menjadi korban bullying seperti anak yang tidak percaya diri, penakut, mudah cemas, hingga anak berkebutuhan khusus.
Hal ini selaras dengan pernyataan yang dikeluarkan oleh Irma Gustiana, yang merupakan Psikolog anak dan ahli parenting orangtua, pada Jumat (8/3/2024).
“Ada sekumpulan 200 anak yang kita mapping. Dari sana kita dapat melihat mana anak yang terlihat agak cemas atau takut, yang tidak pede, panikan, atau anak ABK. Anak-anak yang seperti ini cenderung lebih berpotensial atau beresiko tinggi untuk menjadi korban,” kata Irma Gustiana dalam acara perkembangan implementasi program We See Equal di salah satu SMP binaan Save the Children di Cianjur yang diselenggarakan oleh P&G group.
Percaya diri adalah modal dalam bertahan hidup. Lantas, bagaimana cara orangtua agar anaknya dapat meningkatkan kepercayaan dirinya?
Dalam kesempatan kali ini, Popmama.com merangkum berbagai macam bentuk untuk tingkatkan percaya diri anak, langkah awal lawan bullying!
1. Libatkan anak dalam situasi apapun
Yang pertama, ajak anak untuk selalu berinteraksi dengan orang lain di berbagai lingkungan. Melalui interaksi sosial yang beragam, anak-anak memiliki kesempatan untuk belajar berkomunikasi, memahami perbedaan, dan mengembangkan keterampilan sosial yang penting.
Terlibat dalam aktivitas kelompok, seperti klub, olahraga, atau organisasi sosial, juga dapat membantu anak merasa termasuk dan bernilai dalam sebuah komunitas.
Hal ini ditegaskan oleh Irma Gustiana, sang psikolog dan ahli parenting pada Jumat (8/3/2024).
"Beberapa anak memang "running in the bloods"-nya pemalu, mungkin turunan dari bapak atau ibunya yang pemalu. Hal ini dapat dimodifikasi berupa pengasuhan dengan cara anak-anak ini harus selalu dipaparkan dengan manusia. Maksudnya, anak-anak ini harus dilibatkan dengan aktivitas dengan orang lain, entah sebaya atau lebih kecil atau bisa lebih tua," kata Irma.
Dengan terlibat dalam berbagai lingkungan dan interaksi sosial, anak-anak dapat mengembangkan rasa percaya diri dalam berinteraksi dengan orang lain, dan membangun kemampuan untuk melawan bullying.
Editors' Pick
2. Mencari "strenght" dalam diri anak
Strenght dalam diri anak berarti sesuatu yang menjadi keunggulan yang ada secara natural. Bakat dan minat yang dimiliki anak dapat menjadi keunggulan dan ini adalah langkah penting dalam membantu mereka meningkatkan kepercayaan dirinya.
Ketika anak menemukan minat dan bakatnya, mereka merasa lebih percaya diri karena merasa memiliki keahlian yang unik dan bernilai. Hal ini memberikan mereka rasa "sense of mastery" atau perasaan bahwa mereka memiliki kendali dan keahlian dalam hal tertentu.
"Bakat alami pada anak dapat jadi tools anak dalam mengembangkan dirinya. Dengan adanya perasaan "sense of mastery" dalam diri anak, ketika dia tidak pede, anak akan memiliki mindset "Saya jago ini lho, orang lain belum tentu". Perasaan mastering ini harus ada," kata Irma Gustiana
Dengan mengembangkan pemahaman tentang kekuatan mereka sendiri, anak-anak dapat menghadapi situasi sosial dengan lebih percaya diri dan lebih siap untuk melawan perundungan.