5 Alasan Kebiasaan Orangtua Mengeluh di Depan Anak Harus Dihentikan
Jauhkan anak dari dampak buruk yang muncul dari kebiasaan mengeluhmu.
9 Juni 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ketika berhadapan dengan masalah dan persoalan yang sulit, mengeluh seolah menjadi cara terbaik melampiaskan rasa kesalmu.
Namun faktanya, tidak ada hal yang membaik ketika orangtua mengeluh. Mungkin ini telah menjadi kebiasaan buruk yang kamu ubah apalagi ketika berada bersama si Kecil.
Sebagai orangtua, kamu dituntut untuk memberikan contoh yang baik bagi pertumbuhan dan perkembangan kepribadian anak. Terutama mengenai kebiasaan mengeluh. Karena Ini dapat berdampak buruk padanya.
Popmama.com akan membantumu menemukan 5 alasan mengapa orangtua tidak boleh mengeluh di depan anak.
1. Faktanya anak mudah sekali menyerap emosi orangtuanya
Anak dan orangtua ibarat memiliki sebuah ikatan emosi. Mudah bagi seorang anak mengetahui bahkan menyerap emosi orangtuanya, ketika sedih ataupun bahagia. Apalagi dalam masa-masa pertumbuhannya, ia mampu menyerap emosi orang dewasa di sekitarnya dengan cepat.
Kebiasaan mengeluh orang tua akan memunculkan emosi negatif. Dan ini bukanlah emosi yang baik untuk diserap oleh anak-anak. Dampaknya anak akan merasaa cemas, takut bahkan stress akibat mendengarkan keluhan orangtuanya. Tidak menutup kemungkinan juga ia akan memiliki kebiasaan mengeluh seperti orangtuanya.
Penting bagi orangtua untuk selalu menciptakan suasan positif ketika berada bersama si Kecil . Ini menjaganya dari berbagai emosi negatif yang merusak pertumbuhan mentalnya.
Editors' Pick
2. Rumah seolah menjadi tempat tanpa rasa bahagia
Seperti yang dibahas sebelumnya, anak sangat membutuhkan dukungan positif melalui suasana dan emosi yang dibangun dalam rumah. Itulah yang menjadi pondasi dalam tumbuh kembangnya.
Namun, jika anak mama lebih sering menemukan keluhan-keluhan negatif daripada hal-hal positif. Tidak dapat dipungkiri, cepat atau lambat itu akan berefek buruk baginya.
Dikelilingi hal-hal negatif akan membuatnya tak lagi bahagia ketika berada di rumah. Bayangannya tentang rumah pun akan berubah, ia tak lagi menilai rumah sebagai tempat yang aman baginya. Inilah yang membuatnya menjadi pribadi yang tak betah ketika berada di rumah dalam waktu yang lama.