Masalah bagian kulit kepala dan ketombe merupakan masalah yang cukup sering dialami anak yang hidup di daerah tropis. Ini menjadi cukup berbahaya bila disertai dengan benjolan merah yang membuat kulit terasa perih. Seperti halnya jerawat di kepala.
Jerawat pada kulit kepala ini serupa dengan jerawat yang muncul di wajah anak remaja. Umumnya ini terjadi akibat tersumbat dan meradangnya pori-pori atau folikel rambut akibat infeksi. Masalah ini umumnya muncul pada anak-anak usia praremaja.
Jerawat di kepala dapat menyebabkan rasa gatal yang cukup menganggu anak. Bahkan jika tergolong parah, ia dapat menyebabkan kerontokan rambut hingga kebotakan permanen.
Yuk Ma jauhkan si kecil dari masalah kulit kepala yang satu ini. Ada baiknya Mama menyimak pembahasan Popmama.com seputar jerawat di kepala. Ini membantumu mengenali gejala dan mencegah masalah ini dengan baik.
1. Apa itu jerawat di kepala
ba-bamail.com
Melansir dari allure.com, Deanne Mraz Robinson, seorang dokter kulit di Westport, Connecticut, menyatakan bahwa jerawat kulit kepala ialah radang folikel rambut yang terjadi akibat iritasi, jamur, bakteri (Propionibacterium acnes), atau infeksi lainnya. Mereka mampu menginfeksi kulit kepala yang menimbulkan peradangan, hingga menyebabkan munculnya jerawat di kulit kepala.
Jerawat pada kulit kepala biasanya berupa benjolan-benjoal kecil berwarna merah. Beberapa benjolan berisi nanah dan memiliki titik berwarna kuning atau putih di bagian tengah. Benjolan tersebut dapat pecah kemudian mengering dan membentuk koreng. Jerawat ini biasanya juga diikuti dengan rasa perih dan gatal.
2. Penyebab jerawat di kepala
poison.org
Pada dasarnya, jerawat di kepala terjadi saat pori-pori, atau folikel rambut, tersumbat. Ini sendiri terjadi ketika sel-sel kulit mati, minyak alami yang membuat kulit lembab (sebum), dan bakteri memasuki pori-pori. Sel-sel tersebut tidak dapat keluar dari pori-pori, sehingga menyebabkan munculnya jerawat dalam berbagai bentuk. Jerawat yang mengandung lebih banyak bakteri biasanya memiliki bentuk yang terlihat lebih parah.
Selain Propionibacterium acnes (P. acnes), ada juga beberapa bakteri yang menimbulkan peradangan pada kuit kepalas, diantaranya ialah: Staphylococcus epidermidis, jamur, juga tungau.
Ada juga benda-benda lain yang kemungkinan dapat menyumbat pori-pori, yaitu penumpukan produk perawatan rambut seperti sampo, juga produk rambut seperti gel atau hairspray. Tidak mencuci atau membersihkan rambut dan kulit kepala juga menjadi penyebab lainnya.
Editors' Pick
3. Pencegahan terbaik yang dapat Mama lakukan
Freepik/Torwaiphoto
Hal yang dapat Mama lakukan untuk mencegah terjadinya pori-pori kulit tersumbat ialah dengan menjaga kebersihan kulit kepala juga mengubah pola hidup. Hidup bersih berperan penting dalam mencegah pori-pori tersumbat. Cucilah rambut dan kulit kepala jika mulai terasa berminyak atau setelah berolahraga atau melakukan kegiatan berkeringat.
Cari dan gunakan produk perawatan rambut yang sesuai dengan tubuh anak. Produk yang cocok tidak akan menyebabkan penumpukan terlalu banyak pada kulit kepala anak juga tidak akan mengeringkannya. Ini produk-produk lain seperti lilin, semprotan rambut, juga produk rambut lainnya yang bebas bahan kimia dan aditif tertentu.
Cara pencegahan lain yang dapat Mama lakukan diantaranya ialah: menggunakan produk perawatan rambut alami dan hipoalergenik, mengkonsumsi vitamin A, D, dan E secara cukup, untuk menjaga kulit tetap sehat.
4. Pengobatan dan perawatan jerawat di kepala
Freepik/Freepic.diller
Jerawat di kepala yang ringan dapat diobati tanpa memerlukan perawatan yang khusus. Mama dapat melakukan proses pemulihan dari rumahdengan mencegah pori-pori tersumbat. Ini dapat dilakukan dengan memastikan sampo atau kondisioner yang digunakan tidak menyebabkan jerawat di kulit kepala. Juga selalu menjaga kebersihan kepala.
Mama dapat menggunakan shampo berbahan khusus. Seperti asam salisilat (Neutrogena T / Sal Shampoo) yang dapat mengelupas sel kulit mati sehingga tidak masuk ke pori-pori dan menyebabkan jerawat. Juga asam glikolat (Aqua Glycolic) yang membantu pengelupasan kulit dan membunuh bakteri mikro.
Jika perawatan di rumah dirasa tidak dapat membantu, Mama dapat berkonsultasi dengan dokter. Ini ditandakan dengan mulai rontoknya rambut. Dokter biasakan akan meresepkan antibiotik dan kortikosteroid oles dalam bentuk krim atau obat minum (oral) pada jerawat di kepala yang parah. Kasus lainnya yang diakibatkan oleh infeksi jamur memerlukan penanganan berupa obat antijamur.
5. Berapa lama jerawat akan sembuh?
Unsplash/Jonathan Cosens Photography
Umumnya jerawat membutuhkan perawatan sekitar empat hingga 8 minggu agar sembuh. Namun selama pengobatan harus tetap disertai dengan menjaga kebersihan rambut. Ini merupakan salah satu cara mencegah jerawat di kepala muncul kembali.
Bekas jerawat sendiri bisa memakan waktu hingga enam bulan untuk sepenuhnya memudar. Pastikan juga untuk memijat kulit kepala dengan lembut pada waktu pengobatan dan setelah pengobatan bersikap lembut saat memijat kulit kepala Anda. Hindari juga menggosok dengan kuku karena ini dapat mengiritasi kulit dan membuka luka.
6. Sebaiknya tidak memecahkan jerawat sendiri
allure.com
Seringkali ada bawaan keinginan untuk memecahkan jerawat ketika ia berada di wajah. Namun hal ini sebaiknya tidak anak lakukan ketika berurusan dengan jerawat di kepala. Kecuali jika ini dilakukan di lingkungan medis dengan teknik dan produk yang dapat mencegah infeksi kulit yang berkelanjutan.
Hal ini dapat memperburuk kondisi dan infeksi yang lebih dalam. Perhatikan juga untuk menghindari iritasi pada kulit kepala yang dapat berasal dari pisau cukur, produk rambut, panas tinggi, dan perawatan kimia.
Jaga selalu kesehatan dan kebersihan kulit kepala anak, agar ia terhindar dari masalah kulit kepala seperti jerawat di kepala. Yuk mulai pola hidup sehat sejak dini.