Ciri-Ciri Perilaku Anak Depresi di Dunia Nyata, Ternyata Berbeda lho!
Kenali tanda-tanda depresi yang sesungguhnya
14 Agustus 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Depresi sering diangkat dan ditampilkan di berbagai media, baik itu dalam film, iklan, maupun cuplikan pendek.
Mereka seringkali menggambarkan tanda depresi melalui seseorang yang berada di ruangan gelap, bersembunyi di balik selimut, memainkan lagu sedih, dan penuh dengan tangisan.
Sayangnya hal itu berbeda jauh dengan apa yang sesungguhnya terjadi. Di dunia nyata mereka yang depresi tidaklah memutar lagu sedih bahkan menangis sepanjang hari.
Malah mereka tetap berinteraksi dan bergaul dengan banyak orang seperti biasanya.
Penting sekali bagi Mama untuk mengetahui ciri-ciri perilaku seseorang yang depresi. Mengapa?
Pasalnya ini dapat membantumu mengenali apa yang anak remaja alami dan membantunya menemukan penyelesaian sebelum bertambah parah.
Popmama.com akan membantu Mama menemukan ciri-ciri depresi pada anak remaja di dunia nyata. Simak pembahasannya dengan baik ya Ma!
1. Memasang senyum palsu
Orang-orang yang mengalami depresi selalu berusaha terlihat bahagia. Mereka tidak ingin ada yang mengetahui apa yang sebenarnya mereka rasakan.
Salah satu cara mudah terlihat bahagia di hadapan orang lain ialah dengan manampilkan senyum. Untuk itulah mengapa mereka yang menderita depresi sering memalsukan senyuman mereka.
Mereka bisa saja terlihat riang, bahagia, bahkan sering tersenyum. Itu mereka lakukan untuk menyembunyikan perasaan murung dan negatif yang mereka rasakan.
2. Kehilangan minat
Depresi dapat menghilangkan rasa kepuasan dan minat melakukan apa yang penderitanya sukai. Bisa saja itu berhubungan dengan kegiatan favorit mereka, hobi atau aktivitas menyenangkan bersama teman.
Mereka tidak lagi merasakan kegiatan-kegiatan tersebut sebagai sesuatu yang menyenangkan dan dapat membahagiakan. Semuanya akan terkesan biasa saja dan membosankan.
Sehingga tak jarang mereka meninggalkan hal-hal yang pernah menjadi minat dan kesenangan mereka.
Editors' Pick
3. Menjadi pusat perhatian
Berbanding terbalik dengan depresi yang digambarkan oleh media. Para penderita depresi di dunia nyata tidaklah mengurung diri mereka sepanjang hari dalam kamar. Mereka pergi keluar dan berinteraksi dengan banyak orang.
Bahkan di dalam kegiatan sosial, mereka selalu menjadi pusat perhatian.
Mereka bersikap ceria bahkan sering melontarkan lelucon dan humor. Sama sekali tidak mengindikasikan bahwa mereka tengah berada di dalam masalah.
Bukan hanya itu, mereka bahkan mau mengambil pekerjaan yang baru sebagai bentuk kegiatan yang dapat mengalihkan perhatian mereka dari pikiran negatif.
4. mudah merasa lelah dan masalah tidur
Setiap orang tidak hanya merasa lelah akibat aktivitas dan kegiatan yang padat. Kita juga akan merasa lelah jika dihadapkan dengan masalah juga persoalan berat tanpa adanya jalan keluar.
Berhadapan dengan depresi pasalnya dapat membuat para penderitanya mudah merasa lelah.
Mereka akan terlihat kurang berenergik ketika beraktivitas, bahkan keltika melakukan hal mereka sukai.
Rasa lelah yang dirasakan akan menganggu pola tidur. Bisa saja menyebabkan mereka tidur secara berlebihan, atau munculnya insomnia yang membuat mereka selalu terjaga sepanjang malam.
5. Menghindari pembicaraan yang intim
Orang-orang yang menderita depresi sebenarnya masih mau berbicara. Mereka tidak sepenuhnya menolak atau menghindarkan pembicaraan yang terjadi.
Berbicara seputar hal-hal umum tidak menjadi masalah. Namun mereka akan berusaha menolak pembicaraan yang intim atau pembicaraan yang berhubungan dengan perasaan dan pikiran mereka yang sesungguhnya.
Apalagi jika itu mengenai masalah berat yang menimbulkan munculnya perasaan depresi.
Hal inilah yang membuat depresi cukup sulit untuk ditangani, karena sangat sulit untuk mengetahui perasaan terpuruk sesugguhnya yang menganggu para penderita depresi.
6. Merasa kesepian bahkan di tempat yang ramai
Rasa kesepian sangat erat hubungannya dengan orang-orang yang menderita depresi. Mereka sering mengalami kesepian karena tidak ingin membebani keluarga dan sahabat terdekatnya dengan masalahnya.
Meskipun sering merasa kesepian, mereka tidak merasakannya hanya di tempat yang sunyi, sendirian, dan gelap. Masalahnya, rasa kesepian ini juga muncul ketika ia berada di tempat yang ramai atau ketika bersama orang-orang terdekat.
Namun sulit sekali mengetahui rasa kesepian pada diri penderita depresi. Karena orang-orang ini cukup pandai berpura-pura melalui senyum dan tawa, juga enggan terbuka mengenai apa yang mereka rasakan.
7. Berkata "aku baik-baik saja"
Ucapan "tidak apa-apa" atau "aku baik-baik saja" sering digunakan sebagai kebohongan, Mereka yang tidak ingin memberitahu perasaan sesungguhnya atau tidak ingin membuat orang-orang khawatir sering mengucapkan kata-kata ini.
Hal tersebut tidak jauh berbeda dengan mereka yang mengalami depresi. Untuk menutupi perasaan mereka, perkataan "aku tidak apa-apa" sering sekali diucapkan keluar dan menjadi senjata utama mereka untuk menghindari keterbukaan.
Mama perlu memperhatikan sikap dan perilaku anak remaja agar mengetahui kondisi dan masalahnya. Segera bertindak atau ajak mereka untuk berbicara jika ciri-ciri perilaku anak depresi mulai terlihat pada anak remaja mama. Jangan tertipu dengan apa yang terlihat di luar ya Ma!
Baca juga:
- Fakta Anak dengan Orangtua Depresi Berisiko Alami Depresi Lebih Tinggi
- Tak Hanya Orang Dewasa, si Kecil Juga Bisa Mengalami Depresi Ma!
- Bahaya! Gadget Bisa Bikin Anak Depresi dan Resah, Ini Penelitiannya