Gejala Psikosomatik pada Anak, Gangguan Pikiran yang Pengaruhi Tubuh
Ketahui lebih banyak tentang gangguan Psikosomatik yang mungkin terjadi pada anak remaja
27 April 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tahukah kamu kalau ternyata antara pikiran dan tubuh dapat saling berhubungan. Keduanya terkait erat. Contoh sederhananya terjadi ketika seseorang merasa senang atau bersemangat, pastinya tubuhmu akan terasa lebih segar dan bertenaga daripada sebelumnya.
Sama seperti halnya gangguan Psikosomatik, ketika ada satu pikiran yang mengganggu maka bisa berakibat pada kondisi fisiknya.
Penyakit ini datang ketika pikiran dipenuhi berbagai hal yang negatif, seperti rasa stres dan tertekan. Bagi orang yang mengalami psikosomatik maka akan merasa tubuhnya sakit dan nyeri.
Gangguan Psikosomatik ini bukan hanya terjadi pada orangtua, tetapi juga dapat terjadi pada anak remaja.
Penting bagi Mama agar menghindarkan anak remaja dari gangguan yang satu ini.
Simak penjelasan apa itu gangguan Psikosomatik pada remaja, gejala dan penyebabnya lebih lanjutnya di Popmama.com.
Editors' Pick
1. Apa itu Psikosomatik?
Psikosomatik adalah suatu kondisi yang terjadi ketika pikiran mampu memengaruhi kondisi tubuh, yang membuatnya merasa sakit dan tidak sehat. Ada titik tertentu yang akan merasa nyeri ketika pikiran terganggu.
Gangguan fisik yang terjadi akibat psikosomatik dapat terjadi karena pengaruh pola pikiran yang negatif, seperti rasa cemas dan stres secara berlebih. Itu akan membuat tubuh merasa sakit, nyeri atau bahkan juga mengakibatkan penyakit lama menjadi bertambah parah.
Psikosomatik dapat menimbulkan munculnya beberapa gejala sakit fisik seperti sakit perut, sakit punggung bagian belakang, sakit gigi, sakit kepala, bernapas dengan cepat, jantung berdebar, tremor (gemetar) hingga berkeringat.
Pernah ditemukan di mana anak remaja dengan psikosomatik mengalami gangguan pada anggota tubuhnya, seperti sulit menulis, kesulitan berjalan sendiri atau sulit berdiri lama.
2. Gejala Psikosomatik yang perlu kamu ketahui
Seperti gangguan psikologis lainnya, psikosomatik memiliki beberapa gejala yang menjadi penanda saat psikosomatik terjadi pada anak remaja.
Sebagai orangtua, Mama perlu lebih peka dengan kondisi anak mama. Apakah ada gejala psikosomatik berikut yang dirasakan oleh anak mama?
Sebenarnya, gejala yang menandakan gangguan psikosomatik pada remaja ini berebda-beda.
Dilansir dari laman Britannica, sebuah penelitian oleh Psikiater Franz Alexander dan rekan-rekannya di Chicago Institute of Psychoanalysis di tahun 1950-an dan 1960-an menunjukkan bahwa penyakit psikosomatik disebabkan oleh kondisi fisik dan masalah yang spesifik setiap individunya.
Meskipun begitu, ada beberapa gejala umum yang menunjukan penyakit ini seperti:
- sensasi spesifik, seperti nyeri atau sesak napas
- merasa lelah dan lemas
- tidak memiliki genjala penyakit lainnya yang dapat dikenali
- merasakan rasa sakit pada tubuh
- biasanya rasa sakit muncul ketika menghadapi masalah atau berada di bawah tekanan
- merasa khawatir dan cemas secara berelebihan pada rasa sakit/penyakit yang dialami
- memiliki kondisi penyakit lebih parah daripada yang biasanya terjadi sesuai tindakan medis
- pola keluhan yang dialami biasanya berulang dan sama.
Gejala-gejala tersebut umumnya terjadi karena peningkatan aktivitas impuls atau rangsangan saraf dari otak ke berbagai bagian tubuh.
Sebenarnya, gejala yang terjadi ditentukan oleh tingkat kondisi mental pasien. Jika ia merasa sangat tertekan dan berbeban berat, maka gejala yang timbul bisa lebih buruk lagi.
3. Penyebab Psikosomatik pada anak remaja
Meskipun penyebab terjadinya Psikosomatik pada remajaumumnya disebabkan oleh rasa stres dan cemas yang berlebih, ada beberapa hal lain yang menimbulkan munculnya rasa stres pada remaja tersebut.
Pertama, disebabkan oleh tuntutan terlalu besar. Ada kalanya si Anak merasa tak mampu memenuhi tuntutan yang diberikan.
Namun semakin keras ia dituntut dan ditekan, maka akan timbul rasa stres dalam pikirannya yang menjadi akar terjadinya penyakit psikosomatik yang satu ini.
Kedua, rasa cemas atau takut akan apa yang akan anak remaja hadapi di masa yang akan datang. Mungkin suatuk ketika si Anak dihadapkan dengan persoalan yang sulit, seperti ujian, menentukan cita-cita, dan lainnya. Ketika ia terlalu takut, dari pikiran negatif yang berlebihan itulah akan muncul rasa sakit di tubuhnya.
Dan yang terakhir ialah kekerasan atau pengalaman buruk yang anak terima di masa lalu. Pengalaman buruk tersebut akan menyebabkannya mengalami PTSD dan menyebabkannya mengalami stres.
Dari situlah akan muncul gangguan Psikosomatik pada dirinya.
Untuk itu, diperlukan perhatian dari orang tua yang dapat dibangun melalui komunikasi yang baik untuk mencegah terjadinya gangguan Psikosomatik ini pada remaja.
Melalui komunikasi yang baik, akan mendorongnya untuk menceritakan masalahnya dan itu akan menjauhkannya dari rasa stres juga cemas.
Baca juga:
- Awas, Obesitas Dapat Sebabkan Anak Menderita Penyakit Kelainan Kaki
- Bukan Soal Mental, ini Tanda Anak Mengalami Penyakit Ketinggian
- Waspadai Penyakit yang Mungkin Terjadi Bila Anak Sering Mendengkur