Penting, Lakukan 6 Hal Ini Ketika Mama Emosi Menghadapi Anak
Tarik napas dan hadapi anak dengan tenang.
24 Oktober 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap orangtua pastinya pernah atau bahkan sering merasa marah dan kesal pada anak-anak remaja mereka. Dan ini merupakan hal yang wajar.
Tidak dapat kita pungkiri, dalam hidup selalu saja ada hal yang menekan dan memberatkan kita, begitu juga ketika kita menanggapi atau merespon anak.
Menghadapi sikap negatif si Anak dalam kondisi hati yang panas hanya memicu rasa kesal dan emosimu.
Seringkali menjaga sikap dan emosi di hadapan si Anak sangatah sulit dilakukan.
Orangtua umumnya bertindak tanpa berpikir ketika melihat anak-anak remajanya melakukan hal menyebalkan atau tidak sesuai dengan keinginanmu.
Marah atau membentak bukanlah sikap yang baik dalam mendidik anak remaja.
Respon negatif itu tidak dapat membantu anak bersikap lebih baik, malahan mendorong mereka untuk bersikap lebih buruk lagi
Memang terkadang emosi marah sulit sekali untuk ditahan, apalagi berurusan dengan anak.Namun itu tidak berarti kamu tidak perlu menahannya.
Pada kesempatan kali ini, Popmama.com telah merangkum 6 hal yang perlu Mama lakukan ketika marah dan emosi menghadapi anak remaja. Ingat, sebisa mungkin jauhi sikap negatif di hadapan mereka ya, Ma.
1. Mengapa kita seringkali marah kepada anak?
Anak dan orangtua masing-masing memiliki kemampuan untuk memicu amarah kedua belah pihak. Bahkan sebagai orang dewasa, kita sering sekali bersikap irasional dalam berhubungan dengan kedua orangtua.
Sama seperti ketika berhubungan dengan anakmu, mereka memiliki kemampuan memicu perasaan intens yang kamu alami di masa kecil.
Perasaan yang terkubur dalam diri inilah yang memicu reaksi marah dan ketakutan selama anak-anak dalam dirimu.
Perasaan marah itu akan semakin berbahaya ketika kamu melampiaskannya pada si Kecil. Memarahi atau memukul remaja bukanlah tindakan yang baik.
Anak-anak akan merasa takut dan kehilangan kepercayaan padamu. Padahal selama ini kamu merupakan tempat penyedia kenyamanan, kasih, tempatnya memenuhi kebutuhan hidup makan dan keamanan.
Sikap marah melalui kata dapat berakibat pada perubahan mental dan psikologis anak. Beberapa efeknya seperti dapat mengurangi IQ, menganggu hubungan mereka ketika dewasa, bahkan melakukan hal serupa sebagai orang tua kelak.
2. Hindari melakukan tindakan apapun ketika kamu marah
Ingat ya Ma, ketika marah sebaiknya kamu menahan keinginan untuk melakukan apapun, meskipun hanya sekedar berbicara.
Mengutip dari psychologytoday.com, orangtua sesekali menemukan diri mereka dalam mode tenang atau melawan ketika anak-anak mulai terlihat seperti musuh. Ketika marah tubuh kita siap untuk masuk ke dalam mode melawan. Hormon dan neurotransmiter dalam tubuhmu juga menyebabkan otot bereaksi, bernapas lebih cepat, dan sulit sekali menenangkan diri.
Untuk itu sebaiknya hindari tindakan apapun ketika marah, tidak memukul, mengumpat, memanggil nama si Anak, atau memberi hukuman apapun. Jika Mama merasa perlu memberikan anak pelajaran, baiknya lakukan itu ketika kamu bersikap lebih tenang.
Memaksa memperbaiki sikap anak remaja dalam kondisi yang genting seperti itu hanya membuat anak semakin menjadi-jadi. Ingat jadilah model yang baik bagi si Anak, agar mereka dapat memperbaiki sikap negatifnya.
Editors' Pick
3. Identifikasi dan hindari pemikiran negatif
Ketika Mama dan Papa merasa marah, cobalah cari tahu apa penyebabnya. Luangkan waktu beberapa detik dan temukan apa yang membuatmu kesal dari anak-anak. Mengetahui apa penyebabnya membantumu mengurangi reaksi berlebih atau membesar-besarkan masalah.
Di sisi lain, hindari pemikiran negatif. Sering sekali karena anak remaja mama malas belajar kamu mulai berpikiran negatif dan menghubungkannya dengan pergaulan atau sikap buruknya yang lain.
Pemikiran negatif akan menjadi sangat berbahaya ketika kamu marah. Ia dapat membuatmu semakin menekan anak dan frustasi karenanya.
Ketika menyadari pemikiranmu mulai bercabang, itu tandanya Mama perlu berhenti dan melakukan sesuatu untuk menenangkan dirimu.
4. Cobalah menenangkan diri
Ketika kamu mulai menyadari perasaan atau tanda dari amarah, coba tenangkan dirimu untuk sejenak. Mengutip dari raisingchildren.net.au, ada beberapa hal yang dapat Mama lakukan untuk menenangkan diri, diantaranya ialah:
- Cobalah menenangkan diri dengan bernapas pelahan. Tarik napas dan buang dalam waktu dua sampai empat detik. Lakukan ini beberapa kali hingga detak jantungmu melambat.
- Jika anak remaja mama berteriak atau berisik, coba tutupi telingamu atau gunakan headphones sejenak. Lakukan ini sambil menarik napas dengan tenang.
Jika Mama dan Papa dapat mengambil momen sejenak dari anak-anak, kamu dapat melakukan sesuatu yang menenangkan diri, seperti mendengarkan musik, pergi keluar, atau berbicara dengan teman sejenak. Tapi pastikan anak-anak berada di tempat yang aman atau bersama orang yang mengawasinya selama kamu pergi beberapa menit.
5. Tetapkan batasan sebelum kamu marah
Sebelum kamu melampiaskan amarahmu kepada anak-anak, ada baiknya Mama menetapkan batasan terlebih dahulu. Begitu kamu mulai marah, itu tandanya kamu pelru melakukan sesuatu yang dapat mencegar emosi negatif itu.
Jika Mama mengalami hari yang berat dan menemukan anak melakukan hal yang membuatmu kesal, hindari marah. Coba tenangkan diri lalu jelaskan bahwa saat ini kamu belum dapat membantu atau melakukan sesuatu untuk mereka. Pintalah anak-anak untuk mempertimbangkan dan menjaga sikap khususnya untuk saat ini.
6. Dengarkan amarahmu daripada bereaksi karenanya
Perasaan marah mirip seperti perasaan lainnya. Mereka sama-sama perlu didengarkan. Marah umumnya memiliki pelajaran berharga di dalamnya, namun bertindak sesuai keinginannya bukanlah hal yang baik.
Cara konstruktif menganggapi perasaan inilah membatasi cara kita mengespresikannya. Dan ketika Mama sudah cukup tenang, coba evaluasi, apa yang menjadi pemicunya, apa yang perlu kamu lakukan untuk mengubah situasi.
Terkadang rasa marah yang Mama tunjukkan bukanlah akibat anak. Bisa saja itu rasa kesal yang kamu dapatkan selama di kantor, atau rasa lelahmu yang menumpuk hingga berujung tertumpahkan pada anak remaja mama.
7. Lakukan ini jika kamu terpaksa memarahi si Anak
Cara-cara di atas dapat membantumu menunjukkan reaksi yang lebih baik dan mengendalikan amarahmu ketika berhubungan dengan anak remaja.
Namun bagaimana jika Mama terpaksa atau bahkan tidak mampu menahan emosi dan melampiaskan semuanya pada mereka?
Sebenarnya ada beberapa kesempatan dimana Mama tidak dapat mengatur amarahmu dan mengungkapkan sesuatu yang kamu sesali kemudian.
Jika ini terjadi, jangan ragu untuk membicarakan ini secara terbuka dengan anak remaja. Meminta maaf kepada anak bukanlah hal yang salah. Setelahnya coba ajak anak bicara apa yang sebenarnya terjadi.
Mama dan Papa masihlah manusia yang pastinya tidak lepas dari berbagai kesalahan. Terkadang tidak apa-apa untuk berbuat salah, namun kedepannya lakukan perubahan dan hal yang berbeda.
Baca juga:
- Sering Memarahi Anak Dapat Membuatnya Tambah Nakal, Betulkah?
- 7 Tips Menghadapi Trauma pada Anak akibat Dimarahi dan Dipukul
- Bisa Fatal, Ini 6 Alasan Dilarang Memarahi Anak di Tempat Umum