Siapakah Tokoh yang Memelopori Peristiwa Rengasdengklok?
Peristiwa bersejarah ini menjadi kunci penting kemerdekaan Indonesia.
19 Juni 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sepanjang perjalanan Indonesia meraih kemerdekaannya, ada banyak sekali peristiwa yang berpengaruh besar, salah satunya ialah peristiwa Rengasdengklok yang terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945.
Rengasdengklok menjadi salah satu kejadian sebelum proklamasi kemerdekaan Indonesia yang menyatukan perbedaan pendapat antara tokoh dari golongan tua dan golongan muda.
Saking pentingnya, jika peristiwa Rengasdengklok tidak terjadi, mungkin saja kemerdekaan Indonesia tidak jatuh pada tanggal 17 Agustus 1945, bahkan bisa saja berbeda bulan atau tahunnya.
Lalu siapa sih yang mempelopori peristiwa Rengasdengklok? Temukan jawabannya di Popmama.com ya!
1. Sejarah kemerdekaan RI di tahun 1945
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai peristiwa bersejarah ini, ada baiknya melihat sejarah singkat kemerdekaan RI.
Indonesia sudah mengalami masa-masa kelam akibat penjajahan yang dilakukan oleh bangsa lain, mulai dari Portugis, Spanyol, Belanda, Perancis, Inggris, hingga Jepang.
Pada tahun 1945, terjadi perang Dunia II yang diikuti oleh banyak negara di seluruh penjuru dunia, termasuk Jepang. Seiring berjalannya PD II, Jepang mulai terdesak dan membutuhkan bantuan dari negara jajahannya, tak terkecuali Indonesia.
Sebagai bentuk “balas budi”, Jepang berjanji akan “menghadiahkan” kemerdekaan kepada Indonesia, jika mereka berniat membantu. Maka dibentuklah badan-badan persiapan kemerdekaan Indonesia seperti BPUPKI juga PPKI.
Lalu pada bulan Agustus 1945, Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki menewaskan banyak korban jiwa dan menjadi kekalahan telak bagi Jepang. Jepang pun menyerah kepada sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945.
Meski tidak diberitahu pada rakyat Indonesia, namun Sutan Syahir mengetahui hal tersebut melalui radio. Mengetahui kekalahan Jepang golongan Muda langsung mendesak Soekarno dan Hatta untuk mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia.
Namun, dua tokoh nasional tersebut menolak, dikarenakan belum mendapat lampu hijau dari pihak Jepang dan berniat mengikuti sesuai dengan prosedur Jepang. Dari sinilah terjadi peristiwa yang dikenal dengan nama Rengasdengklok.
Editors' Pick
2. Apa yang terjadi pada peristiwa Rengasdengklok?
Pada tanggal 16 Agustus 1945, sejumlah golongan muda seperti Chaerul Saleh, Wikana, dan Soekarni menculik Soekarno beserta keluarganya (Fatmawati selaku istri dan Guntur selaku anak) dan Hatta.
Sukarno-Hatta tiba di Rengasdengklok sekitar pukul 07.00 lalu langsung disambut oleh seluruh anggota PETA.
Mereka dibawa ke rumah milik seorang pemimpin PETA Djiaw Kie Siong, di Rengasdengklok agar mudah untuk mendeteksi pergerakan tentara Jepang jika datang ke tempat itu.
Sementara itu, tokoh lainnya seperti Soebardjo panik ketika mendapati laporan hilangnya Sukarno-Hatta hilang dari Jakarta. Perintah pencarian Soekarno-Hatta pun segera dikeluarkan.
Sementara di Jakarta terjadi kesepakatan antara golongan tua yang diwakili Ahmad Soebardjo dengan golongan muda yang diwakili Wikana. Kedua golongan tersebut sepakat akan melaksanakan kemerdekaan Indonesia di Jakarta.
Di Rengasdengklok, Sukarno-Hatta pun akhirnya membuat kesepakatan dengan kelompok pemuda tentang pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada esok hari, yaitu tanggal 17 Agustus 1945.