Terjadi Lagi! Slime Sebabkan Gadis 11 Tahun Alami Luka Bakar Parah
Insiden menakutkan ini membuat para orangtua bertanya-tanya apakah mainan ini sebenarnya aman?
31 Januari 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Keluarga Quinn dari Massachusetts memperingatkan orangtua lain tentang bahaya slime, mainan anak-anak yang berbentuk cairan kental seperti lendir.
Slime adalah mainan yang sangat populer karena bisa dibuat sendiri. Bahan pembuatan yang bisa ditemukan di rumah, membuat banyak anak ingin mencoba mengolahnya. Mereka bisa mengetahui cara pembuatan dari rekaman video Youtube.
Dilansir dari laman Parents.com Kathleen Quinn, seorang anak perempuan berusia 11 tahun, mengalami cedera parah karena bahan pembuat slime yang dipakainya.
Kathleen memakai bahan air, lem kayu, dan boraks untuk slime buatannya. Ia sudah biasa membuat slime tetapi kali ini ia mengalami hal berbeda. Seusai mengadon slime, Kathleen merasa tangannya panas dan gatal. Lama-kelamaan reaksi itu menyebabkan Kathleen kesakitan.
Kepada Siobhan Quinn, mama dari Kathleen, anaknya itu mengeluh kesakitan. Kepada CBS, orangtua Kathleen mengungkapkan mereka sangat terkejut ketika melihat sekujur telapak tangan anaknya melepuh.
Alami Luka Bakar Parah
Siobhan segera membawa Kathleen ke rumah sakit setempat. Dokter mengatakan Kathleen menderita luka bakar tingkat dua dan tiga yang kemungkinan besar disebabkan oleh reaksi ekstrem terhadap penggunaan boraks yang berkepanjangan.
Kepada Today, Siobhan mengaku sedih atas keteledorannya terhadap mainan apa yang sering digunakan anaknya. Dia pikir deterjen atau pembersih rumah lainnya tidak berbahaya bagi anak-anak.
Namun, di situ letak masalahnya. Bahan yang selama ini ia pikir aman bagi anaknya ternyata membawa musibah. Kathleen memerlukan waktu lama untuk bisa pulih sepenuhnya.
Editors' Pick
Peringatan tentang Boraks pada Slime
Sementara kontroversi mengenai apakah pembuatan slime Do it Yourself (DIY) aman atau tidak telah menjadi perbincangan di beberapa waktu.
Hal ini menjadi topik yang hangat dibicarakan setelah laporan bahwa boraks dapat menyebabkan iritasi mata, kulit, dan saluran pernapasan.
Sodium borate atau dikenal sebagai boraks, biasanya digunakan sebagai pembersih rumah. Dalam aturannya pengguna diperingatkan untuk tidak memakan zat tersebut dan menjauhkannya dari mata atau organ berlendir lainnya.
"Ini tidak dirancang sebagai bahan DIY seperti membuat slime," kata Chief Executive Officer Consumer Report, James Dickerson kepada ORANG.
Boraks adalah sesuatu yang harus digunakan hanya untuk keperluan yang dimaksudkan sebagai pembersih atau bahan untuk membersihkan cucian. Bukan diperuntukan bagi anak-anak, terutama untuk bermain-main dalam membuat sesuatu seperti slime.