6 Cara Sederhana Mengajarkan Politik pada Anak
Politik bukan hanya tentang kekuasaan saja lho, Ma
30 Agustus 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Beberapa orang memiliki anggapan bahwa politik diperuntukkan bagi orang dewasa saja. Padahal, politik merupakan hak setiap bangsa dalam bernegara. Tanpa terkecuali, anak-anak.
Mama dan Papa beranggapan bahwa si Anak tidak memiliki ketertarikan dengan dunia politik. Namun, sebenarnya anak mungkin memiliki beragam pertanyaan dalam benak mereka. Terlebih saat diadakannya pesta demokrasi, seperti Pemilu.
Banyak berita ataupun atribut-atribut politik yang menghiasi tiap tempat. Anak bisa saja akan bertanya apa sebenarnya fungsi hal-hal tersebut. Untuk itu, Mama dan Papa lah yang bertanggung jawab untuk memberikan pencerdasan. Mengingat pembelajaran seorang anak dimulai dari lingkungan keluarga.
Berbicara mengenai politik pada anak dapat menjadi suatu pembelajaran dan pengetahuan. Tidak hanya tentang kekuasaan saja, politik juga mengajarkan toleransi dan kedamaian di lingkungan masyarakat.
Sebelum Mama dan Papa memutuskan untuk membuka diskusi politik dengan anak, ada baiknya untuk membangun komunikasi. Pelajari, amati, dan pahami anak untuk menemukan cara komunikasi yang tepat sehingga pembelajaran yang orangtua berikan dapat tersalur dengan baik.
Mulailah dari hal-hal sederhana ketika memberikan pembelajaran politik pada anak. Berikut Popmama.com berikan tips bagaimana cara bicara politik dengan anak yang telah dilansir dari TheAtacchedFamily:
1. Mulai dari hal kecil
Keluarga merupakan tempat pertama bagi anak untuk melakukan sebuah pembelajaran. Mulailah pembelajaran dari hal-hal dasar. Misalnya, nilai-nilai dalam keluarga. Menjelaskan nilai-nilai keluarga pada si Anak dapat membantu mereka mengerti apa sistem kepercayaan, cita-cita, serta prioritas keluarga.
2. Dengar dan libatkan anak dalam diskusi
Sebagai orangtua, Mama dan Papa bisa saja lalai saat memberikan sebuah pembelajaran. Misalnya, terlalu fokus pada pandangan diri sendiri sehingga lupa untuk melibatkan anak. Cobalah untuk mendengar dan libatkan anak dalam diskusi. Tanyakan perasaan atau pemikiran anak sehingga si Anak merasa nyaman dan dihargai. Hal ini juga dapat membantu mereka dalam mengutarakan pendapat.