Anak Mulai Sering Menuntut, Begini Cara Mangatasinya Ma
Selalu menuruti permintaan anak dapat berdampak negatif, lho
26 September 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ketika beranjak remaja, anak mungkin akan lebih sering menuntut. Misalnya, meminta untuk dibelikan barang atau sesuatu yang dianggap sebagai kebutuhan oleh anak. Dengan cara sedikit memaksa atau bahkan mengancam.
Dalam menghadapi situasi ini, wajar bagi orangtua untuk menuruti beberapa tuntutan anak. Namun, jika terlalu sering bisa saja menimbulkan dampak negatif, seperti anak remaja Mama menjadi sulit mandiri dan bersikap matrealistis.
Perilaku menuntut pada remaja terhadap Mama dan Papa ini tentu saja didasari oleh beberapa hal. Mulai dari psikologis yang ditandai dengan adanya sifat tempramen atau egoisme, hingga adanya pengaruh lingkungan.
Lebih lanjut, berikut Popmama.com jelaskan cara mengatasi remaja yang suka menuntut.
Editors' Pick
1. Coba dengarkan anak terlebih dahulu
Ketika remaja mulai merengek meminta atau menuntut untuk mendapatkan sesuatu, jangan terburu-buru menghakiminya. Cobalah untuk mendengarkan terlebih dahulu, Ma.
Biarkan anak menyatakan keinginannya. Tenangkan diri Mama dan beri ruang bagi anak untuk mengutarakan perasaannya.
Setelah itu, bicara pada remaja Mama dengan nada lembut dan berikan pengertian tentang tanggung jawab secara perlahan. Misalnya, jika menginginkan gadget baru, bantulah dengan cara mengajaknya menabung.
Hal ini akan lebih baik dibanding dengan Mama dan Papa yang langsung menuruti atau menolak keinginan anak.
Selain itu, cara tersebut dapat menanamkan sikap tanggung jawab dan kemandirian dalam diri anak. Jadi, anak yang sudah remaja akan terbiasa untuk berusaha saat menginginkan sesuatu.
2. Bersikaplah dengan tegas, Ma
Ketika anak remaja tidak mau mengerti dan terus menuntut untuk mendapatkan sesuatu. Cobalah untuk bersikap dengan tegas pada anak.
Tegas dalam hal ini bukan berarti harus kasar atau dengan kekerasan ya, Ma. Biasanya, remaja yang sering diperlakukan dengan kekerasan justru akan semakin membangkang.
Jelaskan pada anak mengenai alasan atau tujuan yang menjadi dasar orangtua menolak memenuhi keinginan mereka. Apabila perlu, buatlah aturan yang juga disepakatai oleh anak remaja Mama.
Misalnya, ketika keinginan anak untuk pergi ke pusat perbelanjaan dituruti. Cobalah ajak anak berdiskusi tentang apa saja barang yang boleh dibeli. Buat kesepakatan bersama sehingga terasa adil.
3. Terkadang, orangtua perlu tega pada anak
Jika kedua cara di atas tak berhasil dan anak yang sudah remaja tetap bersikeras agar segala tuntutannya dipenuhi, Mama dan Papa mungkin sesekali bersikap tega.
Jangan biarkan teriakan, rengekan, bahkan tangisan anak menggoyahkan prinsip Mama sehingga menyerah untuk menuruti permintaannya.
Hal ini karena remaja Mama bisa saja terbiasa untuk mengulangi cara yang sama dalam setiap permintaan. Sesekali menuruti permintaan anak tentu tak salah, tetapi sebaiknya tidak terlalu sering, Ma.
Ada dampak atau bahaya yang bisa ditimbulkan. Misalnya, sikap terlalu manja sehingga anak sulit mandiri atau menyebabkan sikap matrealistis.
Itulah 3 cara sederhana yang mungkin dapat orangtua lakukan dalam menghadapi remaja yang mulai sering menuntut. Semoga dapat bermanfaat bagi Mama dan Papa, ya.