Meski Jarang Ditemui, Anak Juga Bisa Alami Tukak Lambung Ma

1. Gejala umum tukak lambung

Unplash/Luz Fuertes

Terdapat beberapa gejala yang dapat menandai terjadinya tukak lambung pada anak. Namun, gejala-gejala tukak lambung dapat berbeda pada setiap anak. Tergantung pada usia dan posisi tukak lambung itu sendiri. Beberapa gejala tersebut meliputi:

• Kehilangan selera makan sehingga berat badan turun,
• Rasa nyeri seperti terbakar pada perut, 
• Sakit perut yang hebat, 
• Kembung, 
• Bersendawa, 
• Muntah, 
• Kelelahan,
• Terdapat darah pada muntah atau tinja. 

Jika ditemui si Kecil dengan gejala demikian, apalagi anak terus-terusan sulit makan dan menangis disertai keluhan sakit perut selama 30 menit hingga 3 jam setiap harinya. Mama perlu waspada dan segera membawa anak ke dokter untuk mendapat perawatan. Tidak hanya dicurigai adanya tukak lambung, anak juga mungkin saja mengalami gas perut atau usus buntu. 

2. Diagnosa tukak lambung pada anak

Unsplash/Markus Freauff

Apabila anak Mama telah mengalami gejala tukak lambung yang cukup serius, segeralah menuju rumah sakit. 

Mengutip dari laman Kidshealth, dokter akan melakukan pengecekan saluran pencernaan bagian atas (GI). Rangkaian GI bagian atas ini meliputi serangkaian sinar-X esofagus, lambung, dan duodenum. 

Dokter juga mungkin akan endoskopi saluran pencernaan bagian atas. Prosedur ini biasanya dilakukan dengan sedasi, yaitu memasukkan endoskopi - tabung kecil yang fleksibel dengan kamera kecil di ujungnya - turun ke tenggorokan dan masuk ke perut dan duodenum.

Cara ini memungkinkan dokter melihat lapisan kerongkongan, lambung, dan duodenum untuk memeriksa kemungkinan ulkus, peradangan, atau alergi makanan.

Selain itu, endoskopi tersebut juga dapat digunakan untuk melakukan tes jaringan untuk memeriksa Helicobacter pylori. Apabila ditemukan bukti peradangan, dokter akan menguji Helicobacrer pylori. Tes ini penting untuk menentukan perawatan tukak lambung secara tepat jika disebabkan oleh Helicobacter pylori. 

Secara umum, Helicobacter pylori dapat didiagnosis melalui beberapa cara, yaitu:

• Tes jaringan, dilakukan selama endoskopi,
• Tes darah, dilakakukan untuk dapat mendeteksi keberadaan antibodi Helicobacter pylori,
• Tes tinja, yang dilakukan untuk dapat mendeteksi keberadaan antigen Helicobacter pylori; tes tinja menjadi lebih umum untuk mendeteksi Helicobacter pylori, dan beberapa dokter berpikir mereka lebih akurat daripada tes darah, 
• Tes napas, dilakukan untuk dapat mendeteksi karbon yang dipecah oleh Helicobacter pylori setelah pasien minum larutan. 

3. Perawatan anak yang mengalami tukak lambung

Unsplash/Volodymyr Hryshchenko

Infeksi Helicobacter pylori yang menyebabkan tukak lambung pada anak ini ternyata bisa disembuhkan lho, Ma. Dokter akan memberikan pengobatan yang menggabungkan dua jenis antibiotik dan penekan asam.

Antibiotik ini dianjurkan untuk diminum selama 1-2 minggu. Sedangkan antasid sebagai penekan asam akan diberikan selama 2 bulan atau lebih.

Tukak lambung ini mungkin membutuhkan waktu 8 minggu untuk sembuh, tetapi biasanya rasa sakit akan hilang setelah beberapa hari atau seminggu setelah pengobatan berhasil.

Untuk memastikan pengobatan telah berhasil, dokter akan melakukan tes tinja pada anak untuk memverifikasi tidak adanya Helicobacter pylori.

Jika gejalanya berlangsung atau semakin memburuk, dokter mungkin akan melakukan endoskopi lanjutan selama 6-12 bulan kemudian untuk terus memeriksa Helicobacter pylori.

Sedangkan, bila tukak lambung disebabkan oleh pengaruh penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), dokter biasanya hanya menghentikan penggunaan atau mengganti NSAID dan tidak diperlukan antibiotik. 

4. Perlu tindakan operasi jika semakin parah

Jika pilihan pengobatan yang telah dokter berikan tak kunjung membuat kondisi anak Mama membaik, operasi bisa menjadi salah satu pengobatan tukak lambung. Ada beberapa kondisi tukak lambung yang mengharuskan tindakan operasi, yaitu: 

• Perdarahan terus menerus, darah yang hilang yang ditandai dengan terjadinya muntah darah segar atau muntah seperti bubuk kopi, ditemykan tinja berdarah atau hitam dan kelemahan, orthostasis, sinkop, haus, dan berkeringat.
• Perforasi, kondisi tukak lambung yang semakin parah hingga menjadi lubang pada dinding usus sehingga cairan lambung dan asam bocor keluar ke dalam tubuh dan organ terdekat. 
• Obstruksi, kondisi ini disebabkan oleh jaringan perut, kejang, atau peradangan akibat tukak lambung. Biasanya disertai muntah bervolume besar secara berulang yang terjadi lebih sering pada akhir hari dan setidaknya 6 jam setelah makan terakhir. Muntah berkepanjangan akan menyebabkan penurunan berat badan, dehidrasi, dan alkalosis.

5. Perhatikan asupan nutrisi anak

Unsplash/Patricia Prudente

Tak hanya mengandalkan pengobatan secara medis, penting bagi Mama untuk memerhatikan asupan nutrisi si Kecil. Perhatikan makanan dan minuman yang masuk, apakah sudah bergizi seimbang atau belum?

Sebaiknya, hindari kopi, teh, soda, dan makanan yang mengandung kafein. Hal ini karena makanan dan minuman tersebut dapat merangsang sekresi asam di lambung dan dapat membuat tukak lambung semakin parah. 

Itulah beberapa hal yang perlu Mama ketahui mengenai tukak lambung pada anak. Semoga bermanfaat, ya. 

Baca juga:

• Waspada! 7 Makanan ini Berpotensi Sebabkan Asam Lambung pada Anak
• Anak Mengeluh Nyeri di Ulu Hati, Waspada Radang Lambung
• Pahami Gejala dan Penyebab Infeksi Lambung pada Anak