Jarang Diketahui, Inilah Manfaat Menulis Jurnal bagi Anak
Bisa mengasah kemampuan menulis, Ma
29 Juni 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Journaling atau aktivitas penjurnalan merupakan salah satu cara yang efektif untuk mengasah kemampuan menulis anak, Ma. Membuat jurnal dapat menjadi wadah mengungkapkan perasaan atau ide dalam pikiran bagi anak.
Hampir mirip dengan buku catatan harian, tetapi jurnal lebih sederhana sehingga akan lebih mudah digunakan oleh anak. Tak hanya itu, journaling juga mungkin saja dapat menumbuhkan jiwa kreatif anak.
Secara lebih lanjut, berikut manfaat menulis jurnal bagi anak yang telah Popmama.com lansir dari laman verywellfamily.
1. Sebenarnya, apa sih manfaat menulis jurnal?
Jurnal sering kali merupakan kegiatan yang baik untuk anak-anak yang enggan menulis atau dalam beberapa kasus enggan berbicara. Jurnal dapat dimasukkan ke dalam berbagai bidang pembelajaran. Mulai dari matematika, sains, dan studi sosial.
Apabila anak Mama mengalami kesulitan mencari tahu bagaimana dia memecahkan masalah matematika, cobalah menyusun jurnal matematika.
Cara seperti ini bisa dilakukan dengan membuat buku catatan khusus di mana anak dapat menulis berbagai rumus dan informasi penting tentang matematika.
Atau mungkin anak bisa membuat jurnal sains. Jurnal sains tersebut dapat digunakan untuk menulis tentang percobaan yang pernah anak Mama lakukan, hipotesis yang anak miliki, serta pengamatan yang anak buat.
Selain itu, jurnal sains juga dapat digunakan untuk menyimpan artikel koran atau majalah tentang kejadian menarik di dunia sains.
Editors' Pick
2. Membantu belajar organisasi emosi
Anak-anak yang kesulitan mengungkapkan kebutuhan mereka secara lisan atau membuat keputusan tentang berbagai hal, membuat jurnal adalah cara yang bagus untuk membantu mereka belajar organisasi emosional.
Walaupun anak hanya menulis tentang interaksi yang ia lakukan sepanjang hari, anak tetap dapat mengeksplorasi interaksi tersebut lebih objektif. Jadi, aktivitas journaling ini berdampak positif bagi psikologis anak, Ma.
Jurnal akan menjadi wadah aman untuk menyalurkan emosi jika hanya si buah hati saja yang mengaksesnya. Hal ini mungkin seperti catatan rahasia anak karena Mama tidak bisa melihat apa yang mereka tulis.
Biarkan saja anak untuk bebas berekspresi.
Namun, tetap awasi dan selalu ajak diskusi. Mungkin, anak bisa menceritakan isi jurnalnya secara singkat meskipun tanpa membiarkan orangtua untuk membacanya dengan detail.
Dengan cara ini, membuat jurnal memberikan kesempatan bagi anak untuk:
- jelajahi dan identifikasi emosi,
- mengekspresikan kemarahan atau ketakutan,
- memeriksa dan menimbang pro atau kontra dari sesuatu hal sebelum menentukan keputusan,
- melihat dengan lebih seksama pikirannya tentang sesuatu hal,
- mengenal dirinyasendiri dan orang lain,
- melihat sisi positif dan yang negatif suatu hal,
- mengungkapkan perasaan atau percakapan yang sulit diutarakan secara lisan.
3. Meningkatkan kemampuan komunikasi tertulis
Semakin banyak anak menulis atau membuat pertanyaan secara tertulis, maka semakin banyak pula keterampilan menulis yang akan mereka dapatkan. Jadi, kemampuan komunikasi secara tertulis anak semakin meningkat.
Selain itu, anak dapat belajar menjawab pertanyaan dengan baik karena saat menulis jurnal mereka belajar banyak informasi sebelum menyampaikannya dengan lisan.
Anak juga akan lebih berkembang karena saat menulis dengan bebas, mereka dapat belajar membuat kata menjadi sebuah kalimat yang baik mengenai suatu topik.
Menulis jurnal seperti ini biasanya dilakukan sesuka hati sehingga anak dapat berkreasi atau berinovasi sesuai dengan keinginannya.
Proses menulis jurnal pun akan terasa menyenangkan karena anak bebas menuangkan gagasan atau ide dalam pikirannya.
4. Mengasah kemampuan membaca
Kemampuan membaca anak juga akan terasah dengan baik ketika mereka rutin menulis jurnal. Anak pasti akan membaca tulisanya sendiri secara berulang setelah selesai menulis jurnal.
Hal ini karena jurnal dapat menjadi wadah untuk mengasah lisan dan bahasa anak. Dengan menulis jurnal dan latihan membaca sekaligus, anak dapat menemukan suara dan gaya membacanya sendiri.
Bahkan, anak dapat mengeja kata maupun kalimat dengan lebih baik dan lancar ketika rutin menulis dan membaca jurnal.
Meskipun saat pertama kali menulis dan membaca jurnal bersama Mama, anak mungkin masih meniru gaya bicara dari tokoh cerita atau film favoritnya.
5. Ide jurnal yang dapat dibuat di rumah
Jika Mama kesulitan menemukan ide journaling untuk dilakukan bersama anak, berikut beberapa contoh jurnal yang mungkin bisa dijadikan referensi:
Jurnal alam
Jurnal alam ini dapat diisi dengan menggambar serangga, binatang atau burung, menggambarkan suara binatang, angin, atau air yang anak dengar. Bisa juga menempelkan potongan-potongan alam yang menarik untuk diteliti.
Jurnal perasaan
Jurnal perasaan adalah cara yang bagus untuk membantu anak yang lebih mudah membangun kosa kata emosional. Membuat jurnal perasaan dapat dilakukan dalam beberapa cara. Misalnya, mengidentifikasi emosinya dengan cara menggambar, memilih perasaan dari poster perasaan atau roda perasaan.
Jurnal liburan
Jurnal liburan bisa menjadi proyek bersama keluarga yang sangat menyenangkan. Singkatnya, jurnal jenis ini menceritakan liburan menggunakan kombinasi tulisan, gambar dan suvenir.
Itulah manfaat menulis jurnal yang bisa anak-anak dapatkan. Mama juga bisa mengajak mereka untuk coba membuat beberapa ide journaling di atas. Semoga bermanfaat ya, Ma.
Baca juga:
- Ingin si Kecil Menulis dengan Baik dan Rapi? Yuk, Simak Tips Berikut
- Di Rumah Saja, Ini Ide Topik Menulis Jurnal untuk Anak SD
- Disgafria atau Anak Kesulitan dalam Menulis, ini 8 Cara Mengatasinya!