Penyebab Amenorrhea, Kondisi Haid Tidak Kunjung Datang pada Anak
Ketahui tipe-tipe amenorrhea, cara diagnosis, penanganan dan pencegahannya Ma
1 November 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tak hanya perubahan sifat serta perilaku yang lebih dewasa, anak perempuan yang sedang dalam masa pubertas juga akan mengalami perubahan fisik. Ada beberapa area tubuh yang tumbuh mulai menonjol dan ini perlu diberitahu lebih dulu kepada anak.
Mulai dari membesarnya bagian payudara, tumbuhnya rambut halus di sekitar kemaluan hingga terjadinya siklus haid bulanan atau menstruasi.
Apa itu menstruasi pada anak?
Menstruasi adalah kondisi keluarnya darah melalui vagina selama 3-8 hari. Pendarahan dari vagina ini terjadi karena sel telur dan dinding rahim meluruh ketika proses pembuahan tidak terjadi. Biasanya, menstruasi akan terjadi setiap 28-40 hari atau sebulan sekali.
Menstruasi pada anak adalah kondisi dimulainya siklus haid yang normalnya terjadi setiap bulan.
Lalu, bagaimana jika anak perempuan mama tidak kunjung menstruasi atau mengalami siklus haid tidak lancar? Apakah kondisi tersebut wajar atau justru berbahaya ya, Ma?
Dalam istilah medis, kondisi haid yang tidak kunjung datang pada perempuan disebut sebagai amenorrhea.
Seorang perempuan akan dicurigai menderita amenorrhea apabila tidak kunjung haid meski sudah memasuki masa pubertas.
Secara lebih lanjut, berikut Popmama.com jelaskan mengenai amenorrhea pada anak remaja mama.
1. Tipe amenorrhea terbagi dalam dua jenis
Mengutip laman medicalnewstoday, terjadinya amenorrhea pada perempuan yang sudah remaja terbagi ke dalam 2 tipe, yaitu tipe primer dan sekunder.
Amenorrhea primer
Amenorrhea primer adalah kondisi mengacu pada kurangnya haid, baik karena haid tidak pernah dimulai atau karena mereka berhenti. Pada amenorrhea primer ini haid tidak terjadi saat masa pubertas.
Meskipun, amenorrhea primer jarang terjadi, tetapi perlu diwaspadai dan jika ditemukan gejala perlu dibawa ke dokter segera.
Amenorrhea sekunder
Amenorrhea sekunder adalah haid dimulai saat masa pubertas, tetapi kemudian berhenti. Berhentinya siklus haid ini akan dianggap normal jika perempuan mengalami kehamilan atau menyusui.
Dokter akan mempertimbangkan amenorrhea sekunder jika seorang perempuan pernah memiliki periode teratur dan kemudian tidak memiliki selama 3-6 bulan.
Pada dua jenis tipe amenorrhea di atas, perempuan yang mengalami akan memiliki gejala lain, seperti:
- sakit kepala,
- mual,
- rambut rontok,
- perubahan ukuran payudara,
- adanya cairan susu pada payudara,
- keputihan pada vagina.
Editors' Pick
2. Penyebab amenorrhea pada perempuan
Penyebab terjadinya amenorrhea pada perempuan bermacam-macam dan bergantung pada tipenya, yaitu:
Amenorrhea primer
Penyebab umum amenore primer adalah riwayat keluarga mengalami haid yang tertunda. Namun, terkadang ada masalah genetik.
Kondisi genetik yang dapat menghentikan ovarium bekerja dengan baik, yaitu adanya turner androgen insensitivity syndrome yang mengarah ke tingkat testosteron yang tinggi, cacat mullerian atau malformasi organ reproduksi, dan kondisi rahim dan saluran tuba yang tidak terbentuk sebagaimana mestinya.
Kondisi genetik tersebut bisa dipengaruhi oleh masalah struktural yang berkaitan dengan alat kelamin sejak lahir.
Terkadang, rahim dan saluran tuba perempuan dapat hilang atau terjadi masalah fusi, di mana tabung rahim tidak menyatu dengan benar.
Sedangkan dalam agenesis Mullerian atau sindrom Mayer-Rokitansky-KusterHauser (MRKH), ovarium, payudara, dan klitoris terbentuk dengan benar, tetapi tidak ada lubang vagina, dan serviks dan uterus mungkin tidak terbentuk dengan baik.
Adanya kondisi yang tidak normal tersebut membuat organ reproduksi perempuan tidak berjalan dengan baik sehingga haid dapat terjadi.
Amenorrhea sekunder
Pada amenorrhea sekunder, tidak terjadinya haid dapat disebabkan oleh gangguan ginekologis, penyakit serius, dan stres fisik yang menyebabkan indeks massa tubuh (BMI) yang sangat rendah.
Penurunan berat badan yang serius ini dapat disebabkan oleh penyakit fisik atau gangguan makan.
Selain itu, olahraga yang dilakukan dengan keras dan berlebihan juga dapat menyebabkan amenorrhea sekunder. Hal ini biasa terjadi pada perempuan dengan profesi sebagai pelari jarak jauh yang kompetitif atau penari balet profesional.
Pergolakan emosional yang hebat atau stres yang ekstrem juga dapat menyebabkan siklus haid berhenti.
Bahkan beberapa obat, seperti kontrasepsi khusus progesteron dan sejumlah obat psikiatris dapat menyebabkan haid berhenti.
Obat lain yang bisa memengaruhi haid selanjutnya, yaitu antipsikotik, kemoterapi kanker, antidepresan, obat tekanan darah dan obat alergi.
Kondisi kesehatan jangka panjang perempuan pun bisa menjadi penyebab amenorrhea sekunder ini.
Beberapa penyakit jangka panjang yang disebabkan oleh kondisi amenorrhea sekunder adalah sindrom ovarium polikistik (PCOS), kegagalan ovarium prematur, masalah hipofisis thalamik.
Tak hanya itu, kondisi hipofisis atau tiroid yang kurang aktif dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon sehingga muncul masalah pada siklus haid anak perempuan mama.