Tega, Anak 12 Tahun Disekap Ayahnya karena Kecanduan Game Online
Kecanduan game online sebenarnya dapat dikenali ciri-cirinya
14 Januari 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kabar menyedihkan datang dari seorang anak di Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Pasalnya anak dengan inisial MI yang berusia 12 tahun tersebut diketahui mengalami kekerasan oleh Papa kandungnya. MI disekap karena Papanya, dengan inisial EW merasa emosi karena anak kandungnya tersebut kecanduan game online. Amarah sang Papa bermula ketika anaknya tak mendengarkan nasehat untuk pulang saat sedang asyik bermain game online di warnet sehingga ia memborgol dan menyekap sang Anak di sebuah kandang ayam.
Korban dipaksa pulang dengan cara ditarik dan dipukuli sesampainya di rumah. Selain itu, seluruh pakaiannya pun ditanggalkan dan tangannya diikat menggunakan tali ban yang panjang. Tak hanya bagian tangan yang diikat, jari jempol kiri dan pergelangan kaki kanan korban ikut diborgol.
Namun, anak tersebut berhasil melepaskan ikatan dan kabur dari tempat penyekapan. Ia kemudian melaporkan kejadian tidak menyenangkan itu kepada tetangganya dan dilaporkan ke aparat keamanan. Kasus ini kemudian ditangani oleh pihak setempat dan ditetapkan sebagai tersangka atas KDRT menurut pasal 44 ayat (1) jo dengan ancaman 5 tahun penjara. Sebelumnya, tersangka juga pernah masuk penjara karena terjerat kasus KDRT terhadap mantan istrinya.
Untuk menghindari kejadian serupa, Mama dan Papa sebaiknya mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan jika si Kecil suka bermain game online. Hal ini tidak dapat dipungkiri mengingat perkembangan zaman dan teknologi membuat game online menjadi sesuatu yang mudah ditemui. Berikut Popmama.com berikan tips untuk mengawasi, mengenali ciri dan dampak dari kecanduan game online yang dirangkum dari berbagai sumber:
Editors' Pick
1. Lakukan pengawasan saat bermain game online
Beberapa pemainan yang dilakukan secara online di internet memiliki fitur pesan atau obrolan di dalamnya. Hal ini biasanya berfungsi sebagai ruang diskusi antar pemain game online. Mama perlu melakukan pengawasan dengan mencari tahu siapa yang menjadi teman diskusi anak sehingga anak terhindar dari modus penipuan atau bahkan penculikan anak.
Orangtua perlu mengetahui jenis game online yang dimainkan anak sehingga Mama perlu berkomunikasi dengan mereka. Luangkan waktu untuk memerhatikan dan biarkan anak menjelaskan tentang game online yang mereka mainkan. Dengarkan apa hal yang menarik atau mengapa si Anak menyukai game tersebut. Orangtua juga bisa memberikan himbauan dengan cara mengajarkan anak untuk menggunakan nama panggilan saat membuat profile pada game online.
Selain itu, Mama juga perlu memberikan arahan untuk anak agar mereka bermain game online yang positif. Dengan merekomendasikan mereka bermain game edukasi sehingga menambah wawasan serta mamacu kreativitas. Misalnya, bermain puzzle atau belajar matematika yang dikemas dalam bentuk game. Jangan lupa untuk memilih yang sesuai dengan umur anak dan tetap awasi, ya.
2. Kenali ciri-ciri anak yang kecanduan game online
Kecanduan game online yang mungkin saja dialami anak memiliki beberapa tanda atau ciri-ciri yang dapat Mama deteksi sejak dini. Dikutip dari laman Psychguides.com, Illinois Institute for Addiction Recovery, kecanduan game online dapat dilihat dari dua tanda, yaitu secara emosional dan fisik.
Secara emosional, kecanduan game online dapat ditandai dengan perasaan gelisah atau lekas marah ketika anak tidak bisa bermain game. Anak yang kecanduan game online juga biasanya berbohong kepada teman atau anggota keluarga mengenai jumlah waktu yang dihabiskan saat bermain game online. Selain itu, kecanduan juga dapat ditandai saat anak mengisolasi atau menutup dirinya dari lingkungan. Anak cenderung menyukai waktu bermain game online dibandingkan dengan bersosialisasi dengan teman sebaya.
Sedangkan secara fisik, kecanduan game online dapat ditandai dengan adanya kelelahan, sakit kepala dan mata karena terlalu lama menghadap layar game online, bahkan kebersihan diri anak yang buruk. Hal tersebut sebaiknya Mama waspadai dan sikapi dengan cermat sehingga anak dapat terhindar dari kecanduan game online.
3. Ketahui dampak kecanduan game online
Tidak main-main, kecanduan game online dapat memiliki dampak yang cukup serius. Mulai dari dampak jangka pendek yang memicu terjadinya dampak jangka panjang jika tidak dapat ditangani dengan baik. Anak yang kecanduan game online cenderung kurang memerhatikan waktu tidur atau makan sehingga berdampak pada kesehatan tubuhnya.
Anak yang lebih menyukai waktu bermain game online dibandingkan dengan bersosialisasi di lingkungan bisa saja tidak mengetahui dunia luar atau bahkan cenderung tidak memiliki teman karena sulit bergaul. Kecanduan game online juga dapat berdampak pada kondisi ekonomi di masa mendatang.
Seiring perkembangan anak dan peningkatan level, anak cenderung ingin menambah atau memperbaharui alat game online yang cukup mahal di pasaran. Anak juga bisa meminta tambahan koneksi internet yang lebih cepat sehingga orangtua harus mengeluarkan biaya ekstra. Efek kecanduan lain dari game online juga dapat berpengaruh pada akademik atau karier anak di masa mendatang.
Jadi, jangan lupa untuk melakukan pengawasan dan pengarahan saat anak bermain game online ya, Ma. Hal ini guna mencegah si Kecil dari kecanduan serta dampak negatif yang timbul dari game online.
Baca juga:
- Waspadai Predator Seks Mengincar Lewat Game Online
- Panduan untuk Memilihkan Game Anak
- Membaca Karakter Anak Melalui Games yang Dipilihnya
- Cara Mencegah Anak Kecanduan Game Menurut WHO