Mengasuh anak adalah kewajiban orangtua. Ketika anak sudah menginjak usia 10-12 tahun, Mama dan Papa tetap punya kewajiban untuk mengajarkan berbagai hal kepada anak, termasuk materi sekolah.
Pengasuhan harus disesuaikan dengan perkembangan anak. Apabila anak sudah memasuki usia sekolah, sebaiknya Mama dan Papa membekali diri dengan pengetahuan materi sekolah agar tidak bingung saat anak bertanya.
Nah, pengertian konduktor merupakan pengetahuan yang harus dipahami anak. Mama dan Papa juga perlu mengetahuinya agar mampu memberikan pengajaran yang tepat.
Lantas, apa yang dimaksud dengan konduktor?
Berikut Popmama.com sudah merangkum penjelasannya secara lengkap dalam ulasan ini. Disimak, yuk!
1. Pengertian konduktor
Pexels/Pok Rie
Tanpa disadari, sebenarnya kira sering menggunakan benda yang bersifat konduktor.
Pengertian konduktor adalah zat perantara yang dapat menghantarkan atau menyalurkan listrik, panas, dan suara.
Konduktor juga bermacam-macam bentuknya. Ada zat konduktor berupa zat padat, zat gas, maupun zat cair.
Mengapa konduktor dapat menghantarkan panas dan listrik dengan baik? Zat ini memiliki sifat konduktif. Artinya, zat ini mampu menyalurkan gelombang seperti panas dan listrik.
Selain itu, konduktor juga tersusun dari elektron-elektron bebas. Sehingga, konduktor dapat melepaskan elektron terluar dengan mudah.
Biasanya, materi tentang konduktor diajarkan dalam pelajaran Fisika yang berhubungan dengan kalor.
Editors' Pick
2. Syarat dan sifat konduktor
Pexel/Brett Sayles
Setelah memahami pengertian konduktor, ajarkan anak tentang syarat dan sifat konduktor.
Penting diketahui, tidak semua benda adalah konduktor yang baik. Benda tergolong sebagai konduktor apabila mempunyai resistensi rendah dan konduktivitas tinggi.
Sifat konduktur yang perlu dipahami:
Resistensi atau hambatan yang rendah
Daya hantar panas tinggi
Daya hantar listrik juga tinggi
Tegangan tarik cukup kuat.
Nah, benda bisa disebut konduktur apabila memenuhi beberapa syarat, yaitu:
Memiliki konduktivitas yang baik. Artinya, menyebabkan benda semakin baik menghantarkan listrik.
Memiliki kekuatan mekanik. Kekuatan ini adalah bahan untuk menerima gaya, energi, atau beban. Namun, kekuatan mekanik tidak menimbulkan kerusakan pada bahannya.
Koefisien muai rendah atau kecil.
Modulus elastis yang besar. Inilah yang menunjukkan ketahanan konduktur sehingga dapat mengalami deformasi elastis dan kerusakan ketika dialiri panas atau listrik dengan tegangan tinggi
3. Bedanya konduktor dan isolator
Pexels/Kindel Media
Bicara tentang pengertian konduktor, tidak bisa dilepaskan dari pengertian isolator. Jadi, lawan dari konduktor adalah isolator.
Jika konduktor merupakan penghantar panas atau listrik yang baik, maka isolator adalah benda yang tidak bisa menghantarkan panas atau listrik dengan baik.
Mengapa? Bahan isolator memiliki resistensi atau hambatan jenis yang besar dibandingkan konduktor.
Selain itu, isolator mempunyai elektron-elektron dengan gaya tarik yang kuat dengan inti atom. Sehingga tidak ada elektron yang mengalir ke dalam isolator.
Pasalnya, elektron terluar dari isolator tak sanggup melepaskan gaya ikat inti atom ketika ujung isolator terhubung tegangan kecil.
Contoh isolator yang ada di sekitar kita adalah plastik, kaca, kayu, dan karet busa.
4. Fungsi konduktor
Pexels/Pok Rie
Dari pengertian konduktor, kita akan berlanjut membahas tentang fungsi konduktor.
Dilansir Earth Science Week, tidak semua benda bersifat konduktif. Ada juga benda semikonduktor ataupun isolator. Perbedaan ini berkaitan dengan fungsinya.
Konduktor berfungsi sebagai penghantar panas dan listrik. Sehingga konduktor kerap digunakan untuk alat-alat elektronik.
Lantaran tidak terlalu baik dan tidak bisa menghantarkan panas atau listrik, benda semikonduktor dan isoloator digunakan untuk fungsi yang lain.
Benda-benda ini dapat ditemukan dengan mudah di sekitar kita. Misalnya, benda dengan berbahan plastik, kertas, kaca, gabus, kain, atau karet.
Contoh isolator adalah kayu, buku, gelas kaca, kapas, mangkuk keramik, dan sebagainya.
5. Contoh-contoh konduktor
Pexels/Karolina Grabowska
Selain pengertian konduktor, ajari anak tentang contoh-contoh konduktor. Gunakan benda-benda yang ada di sekitar. Sehingga, anak semakin mudah mempelajarinya.
Contoh benda konduktor yang pertama adalah setrika.
Fungsinya, untuk menghaluskan dan merapikan pakaian dengan aliran panas. Energi listrik diubah menjadi energi panas. Dikarenakan kegunaannya ini, maka setrika didesain sebagai konduktor agar bisa menghantarkan listrik dan panas dengan efektif.
Contoh lainnya adalah kompor listrik. Peralatan rumah tangga ini menggabungkan bahan konduktor dan bahan isolator sekaligus. Sehingga, kompor listrik dapat digunakan tanpa menimbulkan luka ketika dipegang.
Wajan atau teflon juga termasuk contoh konduktor. Sama seperti setrika maupaun kompor listrik, teflon menggunakan bahan konduktor dan bahan isolator.
Oleh karena itu, ketika memegang gagang telfon, kamu tidak merasa kepanasan. Pasalnya, gagang teflon terbuat dari bahan isolator seperti plastik.
Sementara bagian teflon yang dibuat untuk menggoreng terbuat dari bahan konduktor. Sehingga, dapat menghantarkan panas dengan baik dan membuat masakan cepat matang.
Itulah pembahasan tentang pengertian konduktor beserta contoh-contohnya. Pastikan Mama dan Papa memberikan penjelasan yang mudah diterima oleh si Kecil. Semoga bermanfaat, ya.