Rokok elektronik (vape) telah menjadi alternatif populer bagi banyak orang dewasa yang ingin berhenti merokok. Namun, penggunaannya di kalangan anak-anak semakin meningkat, menimbulkan kekhawatiran akan dampak kesehatan Anak ya, Ma.
Pada Kamis, 6 Juni 2024 Suara Tanpa Rokok bersama dengan Social Force in Action (SFA) telah mengadakan campaign #DirtyEcigs, sebuah campaign yang membahas mengenai dampak, regulasi, hingga pemasaran rokok elektronik di Indonesia.
Nah, berikut ini Popmama.com telah merangkum bahaya rokok elektronik dan dampaknya pada anak berdasarkan penjelasan campaign Suara Tanpa Rokok bersama dengan SFA.
1. Paparan nikotin pada anak dan bahayanya menurut PDPI
espanol.babycenter.com
Nikotin adalah zat adiktif yang ditemukan dalam rokok elektronik. Pada anak-anak, paparan nikotin dapat mengganggu perkembangan otak, terutama area yang mengendalikan perhatian, belajar, suasana hati, dan kontrol impuls. Penggunaan nikotin pada usia muda dapat meningkatkan risiko kecanduan nikotin di masa depan.
Pengurus Persatuan Dokter Paru Indonesia (PDPI) pada campaign #DirtyEcigs, dr. Annisa Dian Harlivasari mengatakan “Nikotin dapat menyerang saraf utama manusia yaitu otak, jika dihirup nikotin akan menempel sehingga menimbulkan rasa candu (adiktif)."
2. Risiko kesehatan jangka pendek
Freepik/8photo
Penggunaan rokok elektronik dapat menimbulkan gejala kesehatan jangka pendek seperti iritasi tenggorokan, batuk, dan sesak napas. Selain itu, cairan rokok elektronik mengandung bahan kimia yang dapat menyebabkan keracunan jika tertelan atau terserap melalui kulit. Bahaya banget ya, Ma.
3. Efek jangka panjang yang belum diketahui
Freepik.com/kroshka__nastya
Rokok elektronik adalah produk yang relatif baru, sehingga efek jangka panjang penggunaannya belum sepenuhnya dipahami. Namun, ada kekhawatiran bahwa penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan masalah kesehatan serius seperti penyakit paru-paru kronis dan gangguan lainnya.
Dr. Annisa mengatakan kandungan yang terdapat pada rokok elektronik selain nikotin yaitu formaldehyde, glycol, serta gliserol yang dapat menyebabkan kanker paru.
Editors' Pick
4. Pengaruh iklan dan media sosial
Pexels/Pixabay
Anak-anak sangat rentan terhadap pengaruh iklan dan media sosial. Iklan rokok elektronik sering kali menargetkan remaja dengan desain dan rasa yang menarik.
Media sosial juga berperan dalam memperkenalkan dan mempromosikan rokok elektronik kepada anak-anak, yang pada akhirnya membuat anak menjadi penasaran untuk mencobanya.
Manik Marganamahendra sebagai Ketua Umum Indonesian Youth Council for Tobacco Control (IYCTC) mengatakan promosi serta iklan rokok elektronik di Indonesia sangat masif, bahkan sudah tidak heran lagi jika terlihat influencer menjadi sasaran para industri rokok elektronik di Indonesia.
Hal ini seharusnya menjadi perhatian Mama agar terus memantau anak supaya tidak terpengaruh, ya, Ma.
5. Peran orangtua dan edukasi
Freepik/our-team
Orangtua memiliki peran penting dalam melindungi anak-anak dari bahaya rokok elektronik. Edukasi tentang risiko dan dampak negatif rokok elektronik sangat penting. Mama harus berkomunikasi secara terbuka dengan anak dan memberikan informasi yang akurat tentang bahaya produk ini.
6. Kebijakan dan regulasi tentang rokok elektronik di Indonesia
Freepik/rawpixel.com
Ilustrasi kebijakan
Kebijakan mengenai penjualan dan penggunaan rokok elektronik di Indonesia masih belum jelas. Dr. Annisa mengatakan bahwa beberapa Negara di Asia Tenggara sudah melarang penggunaan rokok elektronik, seperti di Singapura dan Thailand. Tapi sayangnya di Indonesia belum menerapkan kebijakan yang jelas mengenai rokok elektronik ini nih, Ma.
7. Psikologi anak dan pengaruh lingkungan
Freepik
Anak-anak cenderung meniru perilaku orang dewasa di sekitar mereka. Jika mereka melihat orang dewasa menggunakan rokok elektronik, mereka mungkin menganggapnya sebagai perilaku yang dapat diterima.
Bahkan dalam campaign #DirtyEcigs ini juga sempat disebutkan bahwa sebagian besar alasan anak menggunakan rokok elektronik mengatakan mereka mengikuti tren masa kini ketika ditanya terkait penggunaannya.
8. Tips sehat bebas dari rokok elektronik
Terdapat tips sehat untuk anak sebagai pengganti rasa penasaran mereka terhadap rokok elektronik. Kegiatan fisik, seni, dan hobi lain dapat membantu mengalihkan perhatian mereka dari godaan untuk mencoba produk berbahaya ini.
Pembatasan dalam penggunaan media sosial juga bisa menjadi upaya untuk Mama agar anak terhindar dari iklan rokok elektronik.
Demikian rangkuman mengenai bahaya rokok elektronik dan dampaknya pada anak, semoga bermanfaat ya, Ma.