Miris! Puluhan Ribu Anak di Jawa Barat Terlibat Judi Online

Menjadi provinsi dengan jumlah anak terlibat judi online terbanyak

29 Juli 2024

Miris Puluhan Ribu Anak Jawa Barat Terlibat Judi Online
Freepik/rawpixel.com

Akhir-akhir ini fenomena mengenai pengguna judi online di Indonesia semakin banyak, tidak hanya pada orang dewasa saja, namun juga pada anak-anak.

Tentunya hal ini sangat mengkhawatirkan, pasalnya tidak sedikit orang-orang yang harus merenggut nyawa karena depresi setelah kalah dari judi online ini.

Setiap orangtua pasti ingin melindungi anaknya, salah satunya dari jahatnya dampak dari judi online.

Keterlibatan anak-anak dalam aktivitas ilegal ini bukan hanya merusak masa depan mereka, tetapi juga membawa dampak buruk bagi masyarakat secara keseluruhan. 

Menurut Kementrian Informasi dan Informatika mengatakan bahwa anak-anak tersebut dapat mengakses platform judi online yang berkamuflase seolah-olah seperti game online.

Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengungkapkan bahwa anak-anak yang terlibat judi online paling banyak berasal dari daerah Jawa Barat, berikut penjelasannya selengkapnya di Popmama.com.

 

Editors' Pick

Apa itu Judi Online dan Bahayanya Bagi Anak?

Apa itu Judi Online Bahaya Bagi Anak
Freepik/8photo

Judi online adalah bentuk perjudian yang dilakukan melalui internet menggunakan perangkat digital. Situs web dan aplikasi judi online memungkinkan pemain untuk bertaruh uang nyata pada hasil permainan atau acara tertentu dengan harapan memenangkan uang.

Perjudian online di kalangan anak-anak membawa sejumlah risiko dan bahaya serius yang tidak bisa diabaikan. Beberapa di antaranya adalah:

  1. Kesehatan mental: Anak-anak yang terlibat dalam judi online rentan mengalami stres, kecemasan, dan depresi akibat tekanan untuk menang dan kerugian yang mereka alami. Kecanduan judi juga dapat mengakibatkan gangguan tidur dan perubahan suasana hati yang drastis.
  2. Prestasi akademis: Terlalu banyak waktu yang dihabiskan untuk berjudi online dapat mengganggu konsentrasi dan fokus anak-anak dalam belajar. Akibatnya, prestasi akademis mereka dapat menurun drastis.
  3. Masalah keuangan: Meskipun anak-anak mungkin tidak memiliki sumber pendapatan sendiri, mereka bisa saja menggunakan uang saku atau bahkan mencuri untuk memenuhi kebutuhan berjudi mereka. Hal ini dapat menimbulkan masalah keuangan serius di masa depan.
  4. Perilaku kriminal: Dalam beberapa kasus, anak-anak yang kecanduan judi online mungkin terlibat dalam aktivitas kriminal seperti pencurian atau penipuan untuk mendapatkan uang guna untuk berjudi.

Dampak Judi Online Bagi Anak Jika Tidak Segera Diatasi

Dampak Judi Online Bagi Anak Jika Tidak Segera Diatasi
Freepik

Jika fenomena perjudian online di kalangan anak-anak tidak segera diatasi, dampak negatifnya bisa semakin meluas dan merusak generasi muda. Beberapa dampak yang mungkin terjadi antara lain:

  1. Krisis sosial: Tingginya angka kecanduan judi online di kalangan anak-anak dapat menyebabkan krisis sosial di masyarakat, dengan meningkatnya angka kriminalitas dan masalah kesehatan mental.
  2. Generasi yang kehilangan potensi: Anak-anak adalah aset berharga bagi masa depan bangsa. Kecanduan judi dapat merusak potensi mereka, membuat mereka kehilangan kesempatan untuk berkembang dan berkontribusi secara positif di masyarakat.
  3. Beban ekonomi: Dampak finansial dari kecanduan judi dapat membebani keluarga dan, dalam skala yang lebih besar, ekonomi nasional. Pengeluaran yang tidak terkendali untuk judi online dapat mengakibatkan kesulitan ekonomi yang berkepanjangan.
  4. Peningkatan kasus bunuh diri: Tekanan mental yang dihadapi oleh anak-anak yang kecanduan judi bisa sangat berat, dan dalam beberapa kasus ekstrim, dapat memicu tindakan bunuh diri.

Penjelasan PPATK Mengenai Daerah dengan Pemain Judi Online Terbanyak

Penjelasan PPATK Mengenai Daerah Pemain Judi Online Terbanyak
Freepik/macrovector

Kepala PPATK Ivan Yustiavandana mengatakan bahwa Jawa Barat merupakan daerah terbanyak dengan jumlah anak-anak yang terlibat judi online. “Jika dilihat dari provinsi, Jawa Barat terkait dengan anak yang main gitu ya, data anak bertransaksi judi online berdasarkan provinsi itu Jawa Barat memang paling tinggi, ada 41.000 anak” ujar Ivan.

Bahkan ia juga mengatakan bahwa perputaran uang dari hasil permainan judi online oleh anak-anak di Jawa Barat mencapai Rp 49,8 miliar dengan jumlah transaksi sebanyak 459.000 transaksi.

Ivan juga mengatakan bahwa jumlah anak yang bermain judi online di Indonesia mencapai 197.954 anak dengan rentang usia mulai dari 11 hingga 19 tahun.

Tentunya banyak masyarakat yang berharap bahwa temuan dari PPATK ini segera diatasi, dan anak-anak yang menjadi korban mendapatkan tindakan khusus untuk pemulihan.

Demikian, rangkuman penjelasan mengenai anak-anak yang terlibat judi online. Tetap pantau anak agar tidak terlibat ya, Ma!

Baca juga:

 

The Latest