Road to Kids Biennale Indonesia, Dorong Kreativitas Anak Melalui Seni
Merayakan kreativitas dan ekspresi generasi muda
21 Juli 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kids Biennale Indonesia merupakan sebuah yayasan yang berfokus pada kegiatan pameran seni khusus untuk anak-anak dan remaja.
Kids Biennale Indonesia juga merupakan pameran yang diselenggarakan dalam kurun waktu dua tahun sekali dengan partisipasi praktik seni modern serta aktivitas publik intelektual dan budaya dalam menanggapi isu-isu relevan sekaligus juga menjadi platform bagi anak-anak dan remaja untuk meningkatkan apresiasi seni dan budaya.
Gie Sanjaya yang merupakan Ketua Yayasan Kids Biennale dan Kurator mengatakan pada Sabtu (20/07/2024) “Kami memberikan platform bagi anak-anak korban kekerasan seksual, bullying serta intoleransi untuk mengekspresikan perasaan mereka melalui seni”.
Merujuk pada tiga dosa besar yang diidentifikasi dalam konteks dunia pendidikan, yaitu meliputi kekerasan seksual, bullying, serta intoleransi yang dapat merugikan bagi anak, sehingga Kids Biennale Indonesia mengadakan sebuah pameran yang bertemakan “Speak Up on Bullying and Intolerance” yang akan Popmama.com rangkum selengkapnya.
Editors' Pick
1. Road to Kids Biennale Indonesia
Pada Sabtu (20/07/2024) Kids Biennale Indonesia mengadakan sebuah pameran yang bertemakan “Speak Up on Bullying and Intolerance” dimana dua isu tersebut merupakan bagian dari tiga dosa besar dalam konteks dunia pendidikan.
Berdasarkan data dari Kemendikbudristek, menemukan bahwa sebanyak 24,4% siswa atau peserta didik yang berpotensi mengalami insiden perundungan di satuan pendidikan ataupun sekolah.
Tahun ini Kids Biennale Indonesia mengajak anak dan remaja berkebutuhan khusus, neurodivergent, dan difabel untuk berpartisipasi dalam advokasi, mengkritisi, dan menjadi agen perubahan melalui karya lukis, video, dan game.
Acara Road to Kids Biennale Indonesia juga sekaligus merupakan acara untuk menyambut pembukaan yayasan Kids Biennale Indonesia pada tahun 2025 mendatang.
2. Seni sebagai bentuk ekspresi anak
Menurut Gie Sanjaya, banyak anak-anak penyintas korban dari tiga dosa besar dalam pendidikan menyalurkan perasaannya melalui seni.
Tidak jarang anak-anak yang menjadi korban dapat dengan lantang menyuarakan mengenai kejadian yang telah mereka alami, sehingga mereka membuat sebuah karya dengan pesan-pesan yang mendalam.
Kids Biennale Indonesia hadir sebagai platform bagi mereka untuk menyalurkan bakat terutama di bidang seni.
Kids Biennale Indonesia juga merangkul anak-anak yang masih takut dikarenakan trauma yang pernah mereka alami, sehingga anak-anak penyintas tersebut dapat merasa disayang dan tidak merasa terasingkan.
“Seni adalah jendela bagi anak-anak untuk melihat dunia dengan cara yang baru dan berbeda. Melalui seni, mereka belajar menghargai keindahan, memahami emosi, mengembangkan empati, dan menjadi agen perubahan. Seni adalah investasi untuk masa depan Indonesia yang lebih kreatif, inklusif, dan berbudaya” ucap Gie.