Tips Menabung Bijak Hadapi Ketidakpastian Ekonomi untuk Remaja
Menghindari perilaku konsumtif dan mulai bijak dalam mengelola keuangan
9 November 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
UOB Indonesia memandang pentingnya literasi keuangan untuk membantu masyarakat memahami dan mengelola keuangan pribadi dengan baik.
Terlebih dengan adanya tren makan tabungan (mantab) yang mulai terlihat di kalangan generasi muda Indonesia saat ini, salah satunya dipicu oleh dorongan konsumtif dan gaya hidup yang terus meningkat.
Oleh karena itu, pada Jumat (8/11/2024) UOB bersama dengan bank lainnya mengadakan sebuah acara Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (Like It) untuk mengedukasi para remaja bagaimana tips menabung bijak hadapi ketidakpastian ekonomi, selengkapnya di Popmama.com.
Editors' Pick
Survei yang Menunjukkan Concern Terhadap Kondisi Keuangan
Head of Deposit and Wealth Management UOB Indonesia Vera Margaret menjelaskan hasil survey yang dilakukan terhadap 1.000 orang, bahwa sebesar 76% responden memiliki concern terhadap keuangan.
Dari jumlah tersebut 49% mengaku khawatir pada kemampuannya untuk menabung, 40% terhadap kemampuan investasi, 35% kemampuan memenuhi barang kebutuhan.
Dari survei tersebut, diungkapkan kekhawatiran untuk menabung dikarenakan belanja yang terus meningkat.
Adapun 5 kategori belanja tertinggi adalah 31% alokasi pendidikan anak termasuk biaya sekolah, les dan lainnya, 29% alokasi kebutuhan rumah tangga, 23% tagihan untuk utilitas, 19% alokasi produk kecantikan atau perawatan, dan 19% untuk pembelian home delivery untuk makanan.
Perilaku Konsumtif Generasi Muda
Gen-Z dan milenial dikenal dengan generasi yang melekat dengan gaya hidup konsumtif.
Enrico Tanuwidjaja, ASEAN Economist UOB mengungkap bahwa terdapat peningkatan mengenai literasi keuangan pada kedua generasi ini.
Namun, meski begitu Enrico mengungkap bahwa kedua generasi ini memiliki perilaku yang cenderung lebih mengutamakan barang-barang untuk kebutuhan gaya hidup.
“Makanan, minuman, personal care, dan ada services, regresi. Jadi semua itu barang-barang lifestyle,” sebut Enrico pada acara Like It, Jumat (8/11/2024).
Tips Alokasi Keuangan yang Baik
Dalam acara ini juga membagikan tips untuk komposisi dari alokasi keuangan yang baik yaitu terdiri dari 70-85% untuk kebutuhan (tempat tinggal, makanan, dan lainnya), 10-20% disisihkan untuk tabungan (dana darurat, investasi dan asuransi), dan sisanya 5-10% untuk memenuhi keinginan seperti hiburan, olahraga, dan lain-lain.
Lebih lanjut, Vera menyebut metode Risk-First Approach dapat membantu mengenali tahap perjalanan keuangan tiap individu dengan memahami tingkat toleransi resiko saat memulai dan di sepanjang perjalanan pengelolaan keuangannya.
Dalam pendekatan risk-first, ada tiga pilar atau langkah dalam perencanaan keuangan, diantaranya yaitu:
- Melindungi (protect) diri dan orang yang dicintai dari risiko kejadian hidup yang tidak terduga dengan menyediakan dana darurat dan perlindungan asuransi.
- Membangun (build), portofolio awal dengan produk keuangan yang tidak mudah terpengaruh kendali pasar.
- Meningkatkan (enhance) pertumbuhan portofolio investasi dengan menangkap peluang pasar.
Demikian rangkuman mengenai tips menabung bijak hadapi ketidakpastian ekonomi untuk remaja.
Semoga bermanfaat, ya!
Baca juga:
- 10 Puisi Hari Ayah yang Menyentuh dan Penuh Makna
- 35 Ucapan Selamat Hari Ayah Nasional yang Menyentuh Hati
- 4 Fakta soal Sekolah Negeri dan Swasta di Jakarta Gratis Mulai 2025