Lakukan Empat Cara Ini agar Anak Usia Sekolah Mematuhi Waktu Tidurnya!
Tidur yang cukup dan berkualitas mempengaruhi tumbuh kembang anak
5 September 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tahukah Mama bahwa tidur yang cukup dan berkualitas berpengaruh terhadap tumbuh kembang seorang anak, baik otak maupun fisiknya? Ya, beberapa riset yang dilakukan di Amerika membuktikan bahwa anak yang memiliki waktu tidur yang cukup, kualitas pertumbuhannya jauh lebih baik dibandingkan anak yang kurang istirahat.
Sebab pada saat tidur, hormon-hormon yang dibutuhkan dalam pertumbuhan anak akan berkembang lebih optimal. Selain itu, tidur yang cukup juga membantu mempercepat proses penyembuhan ketika si Kecil sakit.
Namun sayangnya memenuhi waktu tidur anak tidaklah mudah, terutama pada anak usia sekolah dimana aktivitasnya sudah jauh lebih banyak. Anak cenderung memilih bermain di sela-sela waktu luangnya daripada tidur siang.
Begitu pula ketika jam tidur malam sudah tiba. Beragam cara dilakukannya demi mengulur waktu tidur. Kalau sudah begini, coba Mama terapkan cara-cara berikut ini.
1. Sepakati jam tidur malam
Buat kesepakatan dengan anak mengenai waktu tidur siang dan malam. Jika anak tidak memungkinkan untuk tidur siang, maka percepat jam tidur malamnya agar kebutuhan waktu tidurnya tetap terpenuhi. Dilansir dari National Sleep Foundation, tiap kelompok usia membutuhkan waktu tidur yang berbeda-beda. Umumnya, anak usia sekolah (6-13 tahun) membutuhkan sekitar 9-11 jam waktu tidur.
Jadi, sepakati jam berapa anak harus tidur malam, kemudian setengah jam sebelumnya Mama bisa membantunya bersiap-siap mengganti piyama, gosok gigi, atau berdoa sebelum tidur. Konsisten dalam menerapkan jam tidur yang sama setiap harinya agar anak terbiasa melakukannya, sekalipun keesokan harinya adalah hari libur.
Editors' Pick
2. Kamar tidur yang nyaman
Ciptakan suasana kamar tidur yang nyaman dengan merapikan segala mainan dan perlengkapan sekolah sebelum si Kecil tidur.
Kemudian atur intensitas cahaya lampu sesuai keinginan anak, sebab ada anak yang lebih nyaman tidur dengan lampu terang dan ada pula yang lebih suka tidur jika lampu kamar dimatikan.
Selain itu, atur suhu kamar tidur yang nyaman untuk anak. Artinya tidak terlalu hangat dan juga tidak terlalu dingin.
3. Hindari aktivitas sebelum tidur
Ada beberapa hal yang perlu dihindari saat mendekati waktu tidur si Kecil. Misalnya dengan menghindari makanan yang tinggi kadar gula atau minuman yang mengandung kafein.
Selain itu, hindari aktivitas yang memberi stimulasi berlebih pada anak, seperti olahraga berat atau melakukan kegiatan yang membutuhkan konsentrasi yang tinggi. Jika anak perlu melakukan ini, maka sebaiknya berikan waktu jeda sekitar 15 menit untuk anak menurunkan ketegangan fisik dan otaknya menjelang waktu tidurnya.
Selain itu, hindari pemakaian gadget sebelum tidur. Sebab cahaya dari layar ponsel dapat menstimulasi otot mata sehingga sulit untuk memejamkan mata.
4. Libatkan anggota keluarga
Jika cara-cara di atas tidak cukup mampu membiasakan anak mematuhi jam tidurnya, maka libatkan seluruh anggota keluarga. Jam tidur orang dewasa, dalam hal ini adalah orangtua, sedikit banyak berpengaruh pada jam tidur anak. Ketika orangtua terbiasa tidur larut malam, maka anak akan cenderung mengikutinya. Maka dari itu, cobalah menyesuaikan jam tidur anak.
Paling tidak, Mama dan Papa bisa memberi contoh kepada anak dengan cara menghentikan segala aktivitas serta mematikan lampu sebelum beranjak ke kamar tidur saat jam tidur si Kecil tiba. Dengan begitu, anak akan menyadari bahwa sudah waktunya ia juga tidur dan jika hal ini dilakukan secara konsisten, berikutnya anak akan terbiasa untuk mematuhi jam tidur siang atau malamnya.