Pindah ke Sekolah Baru, Begini Caranya Mempersiapkan Mental Anak
Berpisah dengan teman-teman bukanlah hal yang mudah untuk anak. Apa yang harus dilakukan?
22 Januari 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ada beberapa kondisi yang terpaksa menuntut anak untuk pindah sekolah. Seperti pindah rumah, salah satu dari Orangtua dipindahtugaskan atau menempuh pendidikan di luar kota atau luar negeri dan masih banyak alasan lainnya.
Kondisi ini tentu tidak mudah bagi anak mama. Bayangkan saja betapa sedihnya dia ketika harus berpisah dengan teman-teman yang disayanginya dan pindah ke lingkungan baru yang asing baginya. Proses adaptasi ini perlu dilakukan secara bertahap agar anak tidak merasa takut dan stres.
Berikut ini adalah langkah-langkah yang perlu Mama lakukan untuk mempersiapkan mental anak ketika ia harus pindah ke sekolah baru.
1. Beri tahu anak
Ketika rencana pindah sudah matang, sebaiknya segera beri tahu anak tentang rencana kepindahan sekolahnya. Jelaskan padanya mengapa ia harus pindah ke sekolah baru. Jelaskan pula tentang lingkungan sekolah barunya jika Mama sudah menemukan sekolah di sekitar area tempat tinggal yang baru.
Semakin cepat Mama memberitahukan rencana kepindahan ini kepada anak, maka Mama memberikan waktu yang cukup bagi anak untuk berpikir dan merilis emosinya.
Editors' Pick
2. Pahami perasaannya
Perlu Mama ketahui bahwa berpisah dengan teman-teman yang disayangi bukanlah hal yang mudah untuk anak. Reaksi anak mungkin akan beragam. Kemungkinan besar anak mama akan merasa sedih dan sulit menerima rencana kepindahan ini. Jika hal ini terjadi, Mama sebaiknya bersikap tenang dan pahami perasaannya.
Biarkan anak mama mengungkapkan perasaannya. Diskusikan hal apa saja yang membuatnya takut dan khawatir. Apakah ia bersedih karena harus berpisah dengan teman-temannya atau justru takut menghadapi lingkungan sekolah barunya.
Katakan padanya bahwa ia masih bisa berhubungan dengan teman-teman sekolah lamanya melalui media sosial. Yakinkan si Anak bahwa kelak dia akan menemukan teman-teman baru yang menyenangkan.
Hindari memaksa apalagi memarahi anak ya, Ma. Pahami ini sebagai suatu proses yang melibatkan mental dan emosi anak, sehingga orangtua perlu menyikapinya dengan bijak. Beri anak waktu untuk merilis kesedihannya sampai akhirnya ia akan menerima rencana kepindahan ini.
3. Dokumentasikan momen anak dan teman-temannya
Setelah mengurus administrasi pindah di sekolah lama, luangkan waktu untuk mendata kontak teman-teman si Anak ya, Ma. Mama juga bisa mengundang teman-teman terdekat anak di sekolah lama untuk datang dan berkumpul di rumah.
Abadikan momen kebersamaan anak bersama teman-temannya melalui foto atau video. Buat dokumentasi khusus seperti album foto, supaya anak mama bisa melihatnya ketika ia merindukan teman-teman lamanya.
4. Ajak anak survei sekolah baru
Diskusikan dengan anak lingkungan dan fasilitas sekolah seperti apa yang ia inginkan. Kemudian cari informasi sebanyak-banyaknya sekolah baru yang akan dituju sebelum mendaftar.
Jika memungkinkan, ajak anak untuk ikut menyurvei beberapa calon sekolah barunya. Tanyakan bagaimana pendapatnya dan sekolah mana yang lebih ia sukai.
Beberapa pertimbangan yang perlu Mama perhatikan saat mencari sekolah untuk anak diantaranya sistem belajar, kurikulum, fasilitas, lingkungan, biaya dan jarak antara sekolah dan rumah. Jadi, pertimbangkan secara matang ya Ma sebelum mendaftar sekolah.
5. Pantau lingkungan sekolah baru anak
Usahakan untuk mendampingi anak di hari-hari awal ia menginjakkan kaki di sekolah barunya. Temui kepala sekolah atau guru kelasnya untuk ikut membantu memantau perkembangan belajar dan sosial anak selama di sekolah.
Minta anak untuk menceritakan tentang teman-teman barunya dan aktivitas apa saja yang ia lakukan. Di hari-hari pertama mungkin ia akan menolak bercerita dan bersikap acuh tak acuh. Pahami saja Ma, anak mama sedang beradaptasi dengan lingkungan barunya.
Seiring dengan berjalannya waktu, si Anak akan menemui keseruan di sekolah barunya. Entah itu mendapatkan teman baru atau kegiatan seru yang menarik minatnya. Namun, usahakan untuk selalu mendampingi si Anak ya, Ma, agar ia tidak merasa stres dan kesepian.
Baca juga: Ini Cara Agar Anak Bisa Bekerjasama dengan Teman