5 Cara Memberikan Edukasi Seks pada Anak, Catat!
Si Kecil dapat diberikan edukasi seks sejak lahir, agar mengerti respect boundaries!
12 Desember 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Edukasi seks sering dianggap sebagai topik tabu di Indonesia, sehingga banyak orang tua yang merasa takut membahasnya. Padahal, memberikan pemahaman tentang seks sangat penting untuk membantu anak memahami tubuh dan menjaga kesehatan mereka.
Menariknya, edukasi seks sebaiknya diberikan sejak anak masih kecil, bahkan sejak lahir.
Dalam sebuah podcast YouTube dari Kementerian Kesehatan RI, Zoya Amirin,M.Psi.,FIAS., seksolog, berbagi wawasan tentang pentingnya edukasi seks yang diberikan dengan cara yang tepat sejak dini hingga anak memasuki usia remaja.
Lantas, bagaimana cara yang tepat untuk memberikan edukasi seks pada anak?
Berikut Popmama.com telah merangkum 5 cara memberikan edukasi seks pada anak yang perlu Mama dan Papa ketahui!
1. Edukasi seks sejak bayi dengan respect boundaries
Mama mungkin berpikir bahwa memberikan edukasi seks tidak mungkin dilakukan saat si Kecil masih bayi.
Tapi sebenarnya, Mama dan Papa bisa mulai sejak dini, lho! Caranya dengan respect boundaries pada si Kecil, misalnya saat ingin menyentuhnya atau mengganti popok.
Mama dan Papa bisa menggunakan kata-kata yang lembut dan sopan untuk mengajarkan si Kecil tentang rasa hormat.
Dengan begitu, semua orang di sekitar si Kecil juga terbiasa meminta izin sebelum menyentuhnya.
"Bunda gantiin ya popoknya, Bunda sentuh ya, Bunda mandiin. Ayahnya juga begitu," ujar Zoya
Editors' Pick
2. Edukasi seks saat si Kecil mulai tumbuh
Seiring bertambahnya usia, si Kecil membutuhkan ruang privasi untuk dirinya sendiri, seperti memiliki kamar tidur pribadi.
Mama dan Papa juga memerlukan waktu berdua tanpa gangguan. Meski ada keluarga yang tidak bisa memiliki kamar pribadi karena keterbatasan ekonomi, tetap usahakan memberikan ruang yang terpisah.
Ini bisa dilakukan dengan cara menggunakan tempat tidur tingkat atau memberikan pembatas berupa kain.
Jangan biarkan si Kecil dapat melihat Mama dan Papa saat melakukan hubungan intim di dalam satu ruangan yang sama.
"Karena anak dapat melihat itu sebagai bentuk kekerasan, dia nggak ngerti hubungan seksual itu, itu bisa traumatic buat anak," jelas Zoya.