Bahaya Penggunaan Aplikasi Belajar Bahasa untuk Anak, Harus Diawasi!

Meskipun aplikasi belajar bahasa, jangan dianggap sepele!

15 Januari 2025

Bahaya Penggunaan Aplikasi Belajar Bahasa Anak, Harus Diawasi
TikTok.com/cetakbiruanakanda

Di era digital yang semakin maju, aplikasi pembelajaran bahasa seperti Duolingo telah menjadi sahabat setia bagi banyak orang, termasuk untuk si Kecil yang ingin belajar bahasa baru dengan cara yang menyenangkan.

Namun, meski menawarkan berbagai kemudahan dan interaksi yang menarik, penggunaan Duolingo juga perlu menjadi perhatian khusus.

Duolingo baru-baru ini memicu kebingungan di kalangan anak-anak yang sedang belajar Bahasa, khususnya dalam memahami konsep gender yang disajikan dalam pembelajarannya.

Terdapat beberapa aspek yang perlu diperhatikan agar pengalaman belajar tetap aman dan efektif untuk si Kecil.

Berikut Popmama.com telah merangkum bahaya penggunaan Duolingo untuk Anak.

Editors' Pick

1. Anak jadi bingung dengan jenis kelamin

1. Anak jadi bingung jenis kelamin
TikTok.com/cetakbiruanakanda

Aplikasi Duolingo dapat menimbulkan kebingungan bagi anak-anak yang belajar Bahasa Inggris, terutama terkait dengan pemahaman gender.

Misalnya, ketika si Kecil belajar melalui kalimat seperti 'pacar seorang laki-laki adalah seorang perempuan', aplikasi tersebut memberikan umpan balik yang tidak sesuai, yang dapat mengakibatkan kebingungan atas konsep gender.

Hal ini menunjukkan perlunya pemahaman yang lebih mendalam saat menggunakan aplikasi ini dalam proses pembelajaran.

"Yang seharusnya jawabannya girlfriend, tapi aplikasi tersebut tidak membenarkan jawaban yang dituli," ucap Yusep Nurhandi pada akun TikTok 'Cetak Biru Anak Anda' pada Selasa, (07/01/25).

2. Duolingo pernah terlibat penyebaran propaganda di Rusia

2. Duolingo pernah terlibat penyebaran propaganda Rusia
Dok. Duolingo, Pexels/Czapp Árpád

Sebelumnya Duolingo sempat terindikasi terlibat dalam penyebaran propaganda LGBT akibat masuknya materi LGBT ke dalam latihan bahasa mereka di Rusia.

Pada 2024, perdebatan ini bermula dari sebuah kelompok hak asasi manusia (HAM) di Novosibirsk yang mengungkapkan kekhawatiran atas konten tersebut.

Kondisi ini menjadi semakin rumit dengan adanya undang-undang anti LGBT yang ketat di Rusia.

Sebagai respons terhadap situasi tersebut, Roskomnadzor, lembaga regulasi komunikasi Rusia, mengirimkan surat peringatan kepada Duolingo, meminta mereka untuk tidak menyebarkan materi yang dianggap mempromosikan hubungan seksual non-tradisional.

Menanggapi hal ini, Duolingo akhirnya mengonfirmasi bahwa mereka telah mengambil tindakan dengan menghapus materi yang bersifat kontroversial tersebut dari aplikasi mereka.

3. Hal yang dapat dilakukan

3. Hal dapat dilakukan
TikTok.com/cetakbiruanakanda

Menurut Yosep Nurhandi, penting bagi orang tua untuk mulai menanamkan kesadaran tentang etika dan adab pada Anak sejak dini.

Dengan pemahaman ini, si Kecil diharapkan dapat mengembangkan sikap yang bertanggung jawab terhadap pilihan-pilihan yang mereka buat dalam hidup.

Membangun fondasi moral sejak kecil akan membantu Anak untuk memahami akibat dari setiap tindakan mereka. 

Dengan demikian, mereka tidak hanya mampu memilih dengan bijak, tetapi juga menjadi individu yang menghargai nilai-nilai positif dalam berinteraksi dengan orang lain.

Kesadaran ini akan memandu si Kecil dalam menghadapi berbagai situasi, baik di dunia nyata maupun dalam penggunaan teknologi.

Meskipun Duolingo merupakan alat belajar bahasa yang menarik, penting bagi Mama dan Papa untuk tetap waspada.

Konten yang tidak selalu sesuai dan potensi ketergantungan pada aplikasi bisa menjadi kekhawatiran tersendiri.

Dengan mengawasi dan memberikan bimbingan yang tepat, hal ini dapat membantu si Kecil memanfaatkan Duolingo secara aman dan efektif, memastikan pengalaman belajar yang positif dan bermanfaat.

Baca juga:

The Latest