Cara Menghadapi Bullying pada Anak, Jangan Takut!
Ternyata postur tubuh memainkan peran penting saat menghadapi situasi bullying!
23 Desember 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bullying di sekolah dapat meninggalkan luka mendalam pada anak, baik secara fisik maupun mental.
Ade Sujud, Praktisi & Pelatih Beladiri Professional, menekankan pentingnya peran orang tua dalam membekali anak-anak dengan keterampilan bela diri untuk melindungi diri mereka.
Menurut Ade, dengan menguasai seni bela diri, anak tidak hanya belajar cara mempertahankan diri, tetapi juga mengembangkan kepercayaan diri dan disiplin yang dapat membantu mereka menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan sehari-hari.
Ada beberapa sikap dan tindakan yang harus diambil saat mengalami bullying. Berikut Popmama telah merangkum cara menghadapi bullying pada anak!
1. Jangan menunduk atau berpaling
Dalam video yang diunggah di Instagram @ade_mss, Ade memperkenalkan beberapa teknik dasar bela diri yang mudah dipahami dan cocok untuk anak-anak.
Ia menjelaskan bahwa postur tubuh memainkan peran penting saat menghadapi situasi bullying.
Posisi tubuh yang salah, seperti menunduk, berpaling ke samping, atau membelakangi pelaku, dapat membuat anak terlihat lebih rentan dan kurang percaya diri.
Sebaliknya, menjaga postur tubuh yang tegap dan menghadapi pelaku dengan tenang menunjukkan keberanian dan kesiapan, yang dapat membantu mengurangi risiko intimidasi.
Dengan belajar menjaga postur tubuh yang tepat, anak-anak tidak hanya melindungi diri mereka sendiri, tetapi juga membangun rasa percaya diri yang kuat.
Editors' Pick
2. Posisi dagu terangkat dan menatap mata pelaku
Saat menghadapi situasi bullying, posisi tubuh yang benar sangat penting untuk menunjukkan keberanian dan mengurangi risiko intimidasi.
Ade menekankan bahwa anak-anak sebaiknya menerapkan posisi ‘chin up’ atau dagu yang terangkat. Jika pelaku bullying berukuran lebih besar atau lebih tinggi, anak disarankan untuk tetap menatap matanya dengan tenang.
Hal ini menunjukkan sikap percaya diri dan keberanian, sehingga pelaku lebih mungkin mengurungkan niatnya untuk bertindak lebih jauh.
Postur tubuh yang tegap dan pandangan yang fokus dapat menjadi langkah awal yang efektif dalam menghadapi situasi seperti ini.