Calortusin: Dosis, Manfaat dan Efek Samping

Calortusin termasuk paracetamol untuk meredakan flu dan batu, begini dosis yang tepat dan manfaatnya

30 Juli 2024

Calortusin Dosis, Manfaat Efek Samping
Halodoc/Tokopedia.com

Flu dan batuk jadi masalah kesehatan yang paling sering dialami banyak orang. Penyakit ini kerap menjangkiti anak dan orang dewasa karena virus influenza dapat berubah-ubah (mutasi). Sehingga sistem kekebalan sulit untuk mendeteksi virus tersebut. Selain itu, flu juga jadi salah satu penyakit menular dari satu orang ke orang lain.

Biasanya jika sudah seperti ini Mama akan memberikan paracetamol guna meredakan flu dan batuk. Dikutip dari Drugs, paracetamol bermanfaat untuk mengobati beberapa kondisi, seperti sakit kepala, sakit gigi, nyeri otot, radang sendi, sakit punggung, pilek, dan demam. Namun, perlu dicatat bahwa cara kerja paracetamol adalah meredakan gejala bukan mengatasi infeksi yang jadi penyebabnya.

Nah, salah satu paracetamol yang bisa Mama dan Papa berikan kepada si Kecil adalah calortusin. Berikut Popmama.com rangkum informasi mengenai calortusin: dosis, manfaat dan efek samping. Simak penjelasannya di bawah ini ya, Ma, Pa!

1. Manfaat Penggunaan Calortusin

1. Manfaat Penggunaan Calortusin
Freepik/khosrork

Secara umum, calortusin merupakan obat yang digunakan untuk mengatasi gejala flu dan batuk. Mulai dari sakit kepala, bersin-bersin, pilek, demam, hingga hidung tersumbat. Calortusin termasuk golongan obat bebas terbatas. Artinya untuk menggunakan calortusin sebagai obat batuk dan pilek harus berdasarkan resep dari dokter.

Obat yang termasuk jenis paracetamol ini dapat dikonsumsi anak-anak dan orang dewasa. Si Kecil yang diperkenankan menggunakan calortusin, yaitu anak-anak yang sudah berusia enam tahun atau lebih.

2. Dua Jenis Calortusin yang Bisa Digunakan Pada Anak

2. Dua Jenis Calortusin Bisa Digunakan Anak
Freepik

Calortusin tersedia dalam bentuk sirup dan tablet. Kedua jenis calortusin terbuat dari bahan yang hampir sama, yakni mengandung komposisi aktif seperti Ctm, Dextromethorphan Hbr, Paracetamol and Polyphosphoric Acids. Walaupun begitu, penggunaan calortusin agak sedikit berbeda. Berikut uraian terkait calortusin sirup dan tablet.

Calortusin Tablet/Kapsul

Dilansir dari TabletWise, obat calortusin berbentuk padatan ini bekerja dengan meredakan batuk; meningkatkan ambang rasa sakit, meningkatkan aliran darah ke seluruh tubuh, menghilangkan panas dan keringat; mengurangi terjadinya karies gigi, serta menghambat pertumbuhan jamur.

Calortusin dapat digunakan untuk perawatan, pencegahan, dan mengatasi beberapa penyakit. Antara lain flu, demam, sakit gigi, batuk, sakit kepala, sakit telinga, nyeri sendi, nyeri akibat menstruasi, dan lain sebagainya.

Calortusin Sirup

Dengan komposisi yang sama dengan Calortusin kapsul, Calortusin sirup pun tak kalah memiliki banyak kegunaan. Mulai dari meredakan batuk (efek dari pilek atau flu), sakit kepala, sakit gigi, sakit telinga, nyeri sendi, nyeri haid, demam, meriang, flu, etsa untuk perawatan gigi, dan lain sebagainya.

Cara kerja calortusin sirup, yaitu dengan mengurangi aktivitas di bagian otak yang menyebabkan batuk,  meningkatkan aliran darah ke seluruh tubuh, menghilangkan panas dan keringat; mengurangi terjadinya karies gigi, serta menghambat pertumbuhan jamur.

Editors' Pick

3. Dosis Pemakaian Calortusin yang Tepat untuk si Kecil

3. Dosis Pemakaian Calortusin Tepat si Kecil
Freepik/YuriArcursPeopleimages

Meskipun calortusin sirup dan kapsul terbuat dari bahan yang sama serta kegunaan yang hampir mirip tetapi takaran penggunaannya berbeda. Selain dibedakan berdasarkan jenis calortusin, dosis juga ditetapkan dari usia kelompok pasien. Jadi, jangan salah memberikan takaran obat calortusin kepada si Kecil ya.

Dosis calortusin kapsul:

  • Anak-anak usia 6-12 tahun: ½ kaplet, sebanyak 3 kali sehari
  • Dewasa:1 kaplet, sebanyak 3 kali sehari.

Dosis calortusien sirup:

  • Anak usia 6-12 tahun: 2 sendok takar (10 ml), sebanyak 3-4 kali sehari.
  • Dewasa: 4 sendok takar (20 ml), sebanyak  3-4 kali sehari.

4. Potensi Efek Samping Calortusin

4. Potensi Efek Samping Calortusin
Freepik/pvproductions

Setiap obat umumnya memiliki efek samping yang mungkin muncul. Namun, dampak tersebut hanya muncul pada sebagian orang saja dan karena kondisi tertentu. Salah satu penyebabnya adalah penggunaan dosis yang tidak sesuai takaran atau overdosis. Begitu pula dengan calortusin sirup dan kaplet yang mempunyai efek samping apabila tidak dikonsumsi secara baik dan benar.

Efek samping ini ada yang tergolong ringan hingga berat. Jika dampak tersebut tak kunjung membaik segera konsultasikan kepada dokter ya, Ma. Beberapa efek samping penggunaan calortusin, yakni:

  • Ruam kulit
  • Merasa mengantuk
  • Sakit kepala
  • Masalah pernapasan
  • Dorongan untuk muntah
  • Sakit perut
  • Pusing
  • Gangguan pencernaan
  • Bibir terasa kering
  • Kesulitan buang air kecil dan gangguan psikomotor
  • Aritmia (gangguan irama detak jantung)
  • Takikardia (jantung berdetak lebih dari 100 kali per menit)

5. Interaksi Penggunaan Calortusin

5. Interaksi Penggunaan Calortusin
Freepik/jcomp

Mengonsumsi calortusin dibarengi penggunaan obat lain mengakibatkan obat ini tidak dapat bekerja secara maksimal. Selain itu, penggunaan obat secara bersamaan juga memperbesar kemungkinan menimbulkan dampak negatif yang mengganggu kesehatan anak Mama.

Oleh karena itu, saat melakukan pemeriksaan bersama dokter semestinya menyampaikan semua obat, vitamin, dan suplemen herbal yang sedang digunakan. Informasi tersebut memudahkan dokter untuk meresepkan obat yang tepat sekaligus mengelola interaksi obat supaya calortusin bekerja optimal. Calortusin sirup dan kapsul dapat berinteraksi dengan obat dan produk seperti:

  • Alkohol
  • Amphotericin B
  • Flusitosin
  • Mengganggu tes laboratorium tertentu
  • Juxtapid mipomersen
  • Ketokonazol
  • Leflunomida
  • Inhibitor monoamine oksidase
  • Nistatin

Mengutip Honestdocs, interaksi obat calortusin bersamaan obat-obat lain menyebabkan, antara lain:

  • Metoclopramide : meningkatkan efek analgetic paracetamol.
  • Carbamazepine, fenobarbital dan fenitoin : meningkatkan potensi kerusakan hati.
  • Kolestiramin dan lixisenatide : mengurangi efek farmakologis paracetamol.
  • Antikoagulan warfarin : paracetamol meningkatkan efek koagulasi obat ini sehingga meningkatkan potensi resiko terjadinya perdarahan.
  • Hati-hati penggunaan bersamaan dextromethorphan dengan obat-obat jenis monoamine oksidase (MAO) inhibitors, karena MAO inhibitors memperpanjang efek obat ini.
  • Dextromethorphan bisa mempotensiasi obat golongan depresan sistem saraf lain.

6. Kontradiksi Calortusin

6. Kontradiksi Calortusin
Freepik/kuprevich

Selain interaksi obat calortusin, Mama dan Papa juga harus memperhatikan kontradiksi obat sebelum memberikan kepada anak tersayang.

Jadi, orangtua harus mengetahui kondisi kesehatan anak sebelum memutuskan memberikan calortusin. Karena ada beberapa penderita penyakit tertentu yang tidak disarankan untuk mengonsumsi obat ini, seperti:

  • Penggunaan bersamaan dengan monoamin oksidase inhibitor (MAO)
  • Gangguan fungsi hati
  • Hipersensitivitas
  • Tekanan darah tinggi atau hipertensi berat
  • Memiliki kepekaan terhadap obat simpatomimetik lain (misalnya efedrin, fenilefrin, pseudoefedrin)
  • Gangguan jantung
  • Diabetes mellitus
  • Glaukoma
  • Asma
  • Gondok

Bagi ibu hamil dan menyusui maka penggunaannya harus sangat berhati-hati. Alasan inilah yang menjadikan calortusin sebagai golongan bebas terbatas. Lantaran perlunya resep dari dokter untuk menentukan dosis yang tepat. begitu pula ketika hendak diberikan pada anak-anak.

7. Peringatan dan Perhatian Selama Mengonsumsi Calortusin

7. Peringatan Perhatian Selama Mengonsumsi Calortusin
Freepik/benzoix

Mama dan Papa harus terus mengawasi si Kecil selama menggunakan calortusin sebagai obat pereda flu dan batuk. Apabila ada hal-hal yang tak wajar yang timbul maka segera hentikan pemakaian calortusin dan segera berkonsultasi dengan dokter.

  • Calortusin menyebabkan kantuk sehingga tidak disarankan untuk mengendarai kendaraan bermotor atau menjalankan mesin setelah mengonsumsi obat ini.
  • Hindari mengonsumsi alkohol saat menggunakan calortusin karena menyebabkan terganggunya fungsi hati.
  • Bagi penderita gangguan fungsi pernapasan (asma dan emfisema) berisiko mengakibatkan depresi pernapasan dan susunan saraf pusat.
  • Hentikan penggunaan calortusin sirup apabila timbul reaksi alergi, seperti ruam, gatal, sakit tenggorokan, demam, arthralgia, pucat, atau tanda-tanda lainnya muncul, karena jika terjadi bisa berakibat fatal.
  • Calortusin kapsul dan sirup lebih baik dikonsumsi setelah makan.

Demikian uraian terkait calortusin: dosis, manfaat dan efek samping. Informasi di atas menjadikan Mama dan Papa lebih berhati-hati dan memperhatikan penggunaan obat ini secara tepat. Dengan begitu akan memberikan dapat positif dan bekerja optimal dalam penyakit yang diderita si Kecil.

Baca Juga:

 

The Latest