Cara Pendeteksian dan Pencegahan Diabetes Melitus pada Anak Sejak Dini
Banyak faktor yang menyebabkan anak menjadi penyintas diabetes, orangtua perlu lakukan ini
30 Maret 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Diabetes melitus pada anak kembali menjadi perhatian pemerhati kesehatan karena jumlahnya yang terus bertambah. Dimana rata-rata usia anak yang terkena diabetes melitus adalah usia lima hingga sembilan tahun serta 10-14 tahun.
Prof. Aman B. Pulungan MD, Ph.D, Sp.A(K), FAAP, FRCPI (Hon.) menyampaikan bahwa tidak menutup kemungkinan dapat terjadi pada usia anak di luar kriteria tersebut. Sehingga perlunya pendeteksian sejak dini guna menghindari resiko terburuk imbas diabetes melitus.
Ia juga menambah apabila penyakit diabetes melitus pada anak tidak ditangani secara serius maka tidak menutup kemungkinan Indonesia bisa masuk jajaran empat besar sebagai negara dengan jumlah pengidap diabetes tertinggi di dunia. Imbasnya akan meningkat pula kasus obesitas pada si Kecil.
“Pada tahun 2010, data Internasional Pediatric Association menunjukkan Indonesia ada di peringkat 10 besar. Saya memperkirakan pada tahun 2030 mendatang apabila kita tidak melakukan apa-apa maka besar kemungkinan masuk ke jajaran enam besar,” tuturnya.
Dalam acara yang diselenggarakan Prodia bertajuk “Masyarakat Cegah Diabetes Prematur pada Anak dan Remaja”, profesor pediatrik ini menyampaikan tiga faktor risiko yang perlu Mama tahu sebagai cara pendeteksian dan pencegahan diabetes melitus pada anak.
Simak ulasan lengkapPopmama.comdi bawah ini ya, Ma!
Cek Riwayat Penyakit Anggota Keluarga
Faktor risiko diabetes pada anak salah satunya dari riwayat keluarga. Mama perlu mengecek atau mencari tahu apakah ada anggota keluarga yang mengidap diabetes melitus. Jika ada maka kemungkinan besar, si Kecil bisa mewarisi gen diabetes tersebut.
Khususnya diabetes tipe 2. Faktor genetik ini menyebabkan menurunkan fungsi sel beta sehingga terjadi tubuh kekurangan insulin. Kondisi ini akan mengakibatkan resistensi insulin atau tubuh tidak bisa menggunakan insulin secara efektif.
Cek pula beberapa penyakit pada anggota keluarga yang bisa meningkatkan faktor risiko diabetes melitus pada anak, yaitu:
- Intoleransi glukosa atau mengidap diabetes tipe 2
- Berat badan berlebih atau obesitas
- Hipertensi
- Sindrom metabolik
- Hiperurisemia atau gout
- Penyakit jantung koroner
- Stroke
- Diabetes gestasional
- PCOS atau hirsutisme
- Nonalcoholic fatty liver disease
Editors' Pick
Menelaah Kondisi Kesehatan Anak
Faktor risiko yang kedua adalah dari riwayat pasien sendiri atau kondisi kesehatan anak. Sebagai orangtua, sepatutnya Mama dan Papa memperhatikan tumbuh kembang si Kecil. Mulai dari tinggi badan, berat badan, kemampuan motorik dan sensorik, bagaimana keseharian anak serta lain sebagainya.
Nah, terdapat beberapa indikasi yang bisa membantu Mama mendeteksi apakah anak mengidap diabetes melitus atau tidak, meliputi:
- Anak berat badan lahir rendah (bblr)
- Mengalami pubertas dini
- Evolusi obesitas atau kenaikan berat badan yang signifikan
- Rendahnya aktivitas fisik
- Mengonsumsi obat-obatan yang memengaruhi nafsu makan atau metabolisme glukosa maupun lemak