Dexamethasone untuk Anak: Dosis, Manfaat, dan Efek Samping
Dexamethasone dapat mengobati beberapa masalah kesehatan pada anak asal dikosumsi sesuai dosisnya
27 Februari 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mama dan Papa seyogyanya memiliki pengetahuan yang cukup terkait informasi dari obat-obatan untuk si Kecil. Hal ini berguna sebagai bentuk penanganan pertama jika sewaktu-waktu anak jatuh sakit. Misalnya, ketika tengah malam yang mana tidak semua rumah sakit atau klinik buka selama 24 jam.
Pada kondisi darurat ini, orangtua bisa langsung memberikan obat guna meredakan sakit anak. Sebelum nantinya memeriksakan kondisi kesehatan si Kecil kepada dokter. Salah satunya wawasan khasiat dan kegunaan dari dexamethasone.
Secara umum, obat golongan kortikosteroid ini digunakan untuk menangani beberapa kondisi peradangan, reaksi alergi, penyakit autoimun, dan multiple myeloma.
Popmama.com memaparkan penjelasan terkait dexamethasone untuk anak, meliputi dosis, manfaat, hingga efek sampingnya. Yuk simak ulasan lengkapnya di bawah ini!
1. Manfaat dexamethasone untuk anak
Dikutip dari Medline Plus, dexamethasone mirip dengan hormon alami yang diproduksi oleh kelenjar adrenal pada manusia. Obat ini berfungsi guna meredakan beberapa peradangan yang menimbulkan pembengkakan, panas, kemerahan dan nyeri.
Selain itu, dexamethasonejuga mengobati beberapa kondisi radang sendi, gangguan kulit, ginjal, mata, tiroid, usus, alergi berat, dan asma.
Dexamethasonebekerja dengan menghambat respons sistem imun (kekebalan tubuh) berlebih yang memicu peradangan. Alhasil mampu meminimalisir gejala yang menyertai peradangan sehingga membaik.
Obat ini dapat digunakan anak-anak hingga orang dewasa dengan pengawasan dari dokter. Dexamethasone tersedia dalam empat bentuk, yaitu tablet, kaplet, sirup, dan suntik.
2. Dosis meminum dexamethasone
Dilansir dari Medicines, produk dexamethasone yang direkomendasikan untuk si Kecil adalah Dexamethasone 2mg/5ml Oral Solution. Obat ini berbentuk cair atau sirup sehingga bisa lebih mudah dikonsumsi oleh anak Mama dan Papa. Setiap 5 ml larutan mengandung 1,75 gram maltitol 500 mg sorbitol, 470 mg propilen glikol, 7,6 mg etanol, 5 mg asam benzoat, dan 1,5 mg natrium.
Penentuan dosis dexamethasone untuk anak didasarkan pada berat berat badan serta masalah kesehatan yang menimpa anak Mama. Umumnya, dosis dexamethasone untuk anak-anak antara lain 0,15 mg/kg dan 0,6 mg/kg dalam dosis tunggal sementara dosis kedua diberikan setelah 12 jam.
Berikut tabel lengkap pemberian dexamethasone untuk si Kecil yang disesuaikan dengan umur dan berat badan.
- 1 – 2 bulan (4 – 5,5 kg): 2 ml
- 3 – 6 bulan (5,6 – 7,9 kg): 3 ml
- 6 – 12 bulan (8 – 10,5 kg): 4
- > 12 bulan – 2 tahun (19,6 – 13,3 kg): 5 ml
- > 2 – 4 tahun (13,4 – 16,2 kg): 6 ml
- > 4 – 7 tahun (16,3 – 22 kg): 8 ml
- > 7 – 9 tahun (22,1 – 27 kg): 10 ml
- > 9 – 12 tahun (27,1 – 41 kg): 15 ml
- > 12 – 14 tahun (42 – 55 kg ): 20 ml
- > 14 tahun (56 – 68 kg): 25 ml
Editors' Pick
3. Efek samping penggunaan dexamethasone
Umumnya setiap obat mempunyai efek samping yang mungkin timbul pada sebagian orang. efek samping ini juga berpotensi besar akan timbul apabila mengonsumsi tidak sesuai takaran yang tepat. Singkatnya, dexamethasone akan menimbulkan gatal-gatal, sulit bernapas, pembengkakan (wajah, bibir, dan lidah) sebagai tanda reaksi alergi.
Sementara itu, mengutip Drugs bahwa dexamethasone dapat mempengaruhi pertumbuhan anak-anak. Jadi, apabila si Kecil terlihat tidak tumbuh sesuai usianya segera hubungi dokter lebih lanjut, efek samping dari dexamethasone antara lain:
- Retensi cairan (pembengkakan di tangan atau pergelangan kaki),
- Nafsu makan meningkat,
- Perubahan mood atau suasana hati,
- Sulit tidur,
- Ruam kulit,
- Memar,
- Timbul jerawat,
- Peningkatan volume keringat,
- Peningkatan pertumbuhan rambut
- Sakit kepala dan pusing,
- Mual,
- Muntah,
- Sakit perut.
Dexamethasone juga dapat menimbulkan efek samping yang lebih parah. Jika terjadi kondisi di bawah ini, hentikan penggunaan obat ini dan segera hubungi dokter untuk memperoleh penanganan.
- Pengencangan atau pelemahan otot, kelemahan,
- Lemas,
- Penglihatan kabur,
- Sakit mata,
- Melihat lingkaran cahaya di sekitar lampu,
- Sesak napas meskipun hanya melakukan aktivitas ringan,
- Bengkak,
- Penambahan berat badan yang cepat,
- Depresi berat,
- Kejang,
- Tinja berdarah,
- Batuk darah,
- Detak jantung cepat atau lambat,
- Denyut nadi lemah,
- Pankreatitis, yaitu sakit parah di perut bagian atas menyebar ke punggung disertai mual dan muntah,
- Kadar kalium rendah, ditandai dengan kram kaki, sembelit , detak jantung tidak teratur, dada berdebar-debar, haus atau buang air kecil meningkat, mati rasa atau kesemutan.
- Peningkatan tekanan darah, yang ditandai sakit kepala parah, penglihatan kabur, berdebar di leher atau telinga, kecemasan, dan mimisan.
4. Cara Meminimalisir Efek Samping Dexamethasone
Mama dan Papa jangan khawatir ketika timbul efek samping dari penggunaan dexamethasone. Hal pertama yang perlu orangtua lakukan adalah menghubungi dokter guna mengetahui kondisi si Kecil. Apakah normal atau harus mendapat tindakan medis.
Selain itu, Mama juga bisa melakukan beberapa hal untuk meringankan efek samping yang tergolong ringan dari dexamethasone ini lho. Melansir dari NHS, beberapa cara tersebut adalah:
1. Mengatasi kenaikan berat badan
Efek samping ini bisa Mama siasati dengan mengatur pola dan porsi makan yang sesuai. Jangan mengikuti nafsu untuk menambah porsi makan sehingga berat badan tak melonjak signifikan. Selain itu, melakukan olahraga secara teratur supaya badan tetap sehat dan menjaga kestabilan berat badan.
2. Masalah gangguan pencernaan
Selama mengonsumsi dexamethasone sebaiknya untuk menghindari makanan pedas. Kudapan pedas akan membuat perut menjadi melilit sehingga berpotensi memperparah sistem pencernaan. Apabila kondisi tak kunjung sembuh, sebaiknya hubungi dokter dan biasanya akan diberikan obat tambahan untuk perlindungan perut supaya bisa menerima obat dexamethasone.
3. Masalah sulit tidur
Masalah tidur bisa ditangani dengan mengonsumsi obat dexamethasone pada pagi hari. Semetara untuk dosis terakhir dianjurkan diminum sebelum jam 6 sore. Dengan begitu, kadar dexamethasone dalam tubuh jadi rendah menjelang jam tidur.
5. Kontraindikasi dexamethasone
Satu hal yang perlu Mama ingat bahwa tidak semua obat dapat digunakan secara bersamaan. Kontraindikasi merupakan kondisi atau faktor yang mencegah agar pasien tidak mengonsumsi sebuah obat karena akan menimbulkan bahaya kesehatan yang lebih buruk.
Hal ini karena obat-obatan yang dikonsumsi akan berinteraksi di dalam darah. Jadi, apabila ada bahan obat yang tidak saling mendukung tentu akan menimbulkan efek samping atau kinerja obat jadi kurang efektif. Selain itu, kontraindikasi juga bisa dari kondisi pasien sendiri.
Dilansir dari NHS, berikut kontraindikasi dexamethasone, yaitu:
- Hipersensitivitas terhadap deksametason,
- Infeksi sistemik kecuali jika terapi anti infeksi spesifik digunakan,
- Tukak lambung atau tukak duodenum,
- Alergi terhadap dexamethasone,
- Penderita herpes zoster , cacar air atau campak,
- Mengidap penyakit hati atau ginjal,
- Pernah mengalami masalah kesehatan mental,
- Pernah atau sedang menderita tuberculosis (TBC),
- Memiliki tekanan darah tinggi, gagal jantung, atau baru saja mengalami serangan jantung,
- Penderita diabetes,
- Penderita epilepsi,
- Penderita glaukoma,
- Penderita osteoporosis,
- Penderita maag,
- Baru melakukan vaksinasi Covid-19,
- Menderita myasthenia gravis , suatu kondisi langka yang menyebabkan kelemahan otot.
- Memiliki tiroid yang kurang aktif.
6. Interaksi dexamethasone dengan produk obat lain
Interaksi obat merupakan lawan dari kontradiksi obat. Jadi, interaksi obat dexamethasone adalah keadaan yang semestinya pasien mengonsumsi yang akan obat ini guna mengatasi sebuah penyakit. Dikutip dari Drugs, berikut penggunaan dexamethasone yang cukup efektif untuk mengobati beberapa masalah kesehatan, antara lain:
- Sebagai obat antibiotik atau antijamur,
- Untuk pil KB atau terapi penggantian hormon,
- Insulin atau obat diabetes (oral),
- Sebagai obat demensia atau penyakit Parkinson,
- Sebagai obat pengencer darah, seperti warfarin, Coumadin, Jantoven, serta
- NSAID atau obat anti inflamasi nonsteroid, seperti aspirin, ibuprofen, celecoxib , diklofenak , indometasin, meloxicam, dan lain-lain.
7. Cara penyimpanan dexamethasone dengan baik dan benar
Orangtua perlu mengetahui cara penyimpanan obat yang baik dan benar supaya khasiat obat tetap optimal. Dikutip dari Medicines, obat dexamethasone memiliki umur simpan selama 24 bulan sebelum dibuka dari kemasan. Sementara setelah pembukaan pertama, obat ini bisa bertahan selama 3 bulan.
Simpan obat dengan keadaan tertutup rapat pada suhu ruang. Jangn simpan obat ini di atas suhu 25 derajat Celcius. Jauhkan pula dari panas, lembab, cahaya langsung, serta suhu yang terlalu dingin yang bisa menyebabkan obat beku. Pastikan juga tidak dapat dijangkau oleh si Kecil ya, Ma.
Demikianlah informasi lengkap mengenai dexamethasone untuk anak. Pemberian obat-obatan untuk si Kecil memang harus lebih hati-hati. Lantaran organ anak-anak belum sekuat orang dewasa dalam mengonsumsi bahan kimia seperti obat.
Baca Juga:
- Calortusin: Dosis, Manfaat dan Efek Samping
- Entrostop Anak: Manfaat, Dosis, dan Efek Samping
- Amoxicillin: Dosis, Manfaat dan Efek Samping