Makna Lagu "Rayuan Perempuan Gila" Milik Nadin Amizah
Begini penjelasan Nadin Amizah arti mendalam lagu terbarunya bertajuk Rayuan Perempuan Gila
26 Juni 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Nadin Amizah merilis lagu terbaru berjudul “Rayuan Perempuan Gila” pada Jumat, 23 Juni 2023. Karya teranyar penyanyi berusia 23 tahun ini mendapat respons positif dari para penikmat musik di tanah air. Hal itu terlihat dari jumlah penonton video lirik (official lyric video) lagu tersebut mencapai lebih dari 357 ribu di kanal di kanal Youtube-nya.
Sama seperti kelahiran karya-karya sebelumnya, Nadin Amizah akan membuat video pembuka yang berisi makna dan latar belakang dari setiap lagu yang ia ciptakan. Menurutnya, “Sebuah lagu dan karya hanya kuat sebagaimana cerita yang mengiringinya harus kuat juga.”
Nadin Amizah mengungkapkan bahwa lagu “Rayuan Perempuan Gila” mengangkat topik cukup sensitif dibandingkan karya-karyanya yang lain. Tembang terbarunya ini mempunyai tiga arti dari perspektif yang berbeda-beda.
“Dan mengapa ada tiga layer (pemaknaan)? Karena menurut aku untuk menjadi penulis lagu itu membutuhkan untuk mempunyai alasan yang kuat untuk menulis sebuah lagu. Dan jarang sekali hanya berdasarkan satu layer,” jelasnya.
Ia berharap bahwa video penjelasannya ini bisa menjawab pertanyaan terkait apakah lagu RPG (Rayuan Perempuan Gila) meromantisisasi penyakit mental. Atau apakah Nadin sendiri yang menormalisasi penyakit mental, dan bagaimana tentang batas antara penerimaan diri dan normalisasi tersebut.
Penasaran? Berikut uraian Popmama.com tentang makna lagu terbaru Nadin Amizah “Rayuan Perempuan Gila”.
Arti Pertama: Pengalaman Nadin Amizah Menjalin Hubungan Bersama Pasangan Beda Usia
Perempuan asal Bandung menceritakan bahwa dahulu ia sempat menjalin hubungan bersama pasangan yang terpaut usia cukup jauh. Kala itu, usianya masih belasan tahun yang belum punya banyak pengalaman berpacaran. Nadin tidak membeberkan perbedaan umur antara ia dan sang Kekasih. Ia hanya mengatakan, “Ada perbedaan umur yang lumayan jauh antara aku dan pasanganku.”
Hal itu menjadi ‘bibit’ tumbuhnya rasa tidak percaya diri dalam dirinya. Nadin mengaku percaya setiap perkataan dari setiap ucapan sang Kekasih. Bahkan ucapan pasangannya tentang segala hal yang menyangkut dirinya.
“Sumpah lu tuh gila ya! Orang gak ada masalah. Lu malah selalu bawa-bawa masalah. Gara-gara lu gila, gua jadi gila!,” ucap Nadin mencontohkan kalimat yang pernah pasangannya ucapkan.
Entah sebuah kebetulan atau bukan, beberapa hubungan Nadin Amizah setelahnya pun berjalan kurang baik. Lantas membuatnya semakin percaya memang benar ucapan laki-laki itu bahwa benar ia adalah perempuan gila dan terkutuk.
Konklusinya, arti pertama dari lagu RPG ini adalah pengalaman Nadin Amizah pernah berada di posisi mengemis cinta ke orang yang sudah menganggapnya gila serta besarnya rasa tidak pantas untuk dicintai orang lain.
Nadin Amizah Alami Gangguan Mental akibat Hubungan Toxic Perbedaan Usia Cukup Jauh
Nadin Amizah mengaku selalu merasa dirinya adalah api panas yang sulit untuk dirangkul oleh tangan siapa pun yang berusaha mencintainya. “Terlalu panas, terlalu manja, dan terlalu takut ditinggal, dan terlalu gila,” tuturnya.
Kondisi ini kain buruk hubungan interpersonalnya dengan orang lain yang selalu terombang-ambing, perasan yang tidak pernah stabil dan selalu meledak-ledak. Hal itu membawanya pada sebuah kesimpulan kalau ia sudah tak nyaman dan tak mau lagi menjadi pribadi yang sulit untuk dicintai.
Sadar akan kondisi mentalnya yang kurang baik, Nadin lalu mencari bantuan profesional. Sampai akhirnya ia mendapatkan diagnosa klinis atas perasaan-perasaan ambang yang selama ini menghantuinya.
“Saat awal menerima diagnosa itu duniaku hancur banget. Jujur, ini bukan sesuatu yang bisa hilang dengan obat. Seiring berjalannya waktu justru diagnosa itu yang membantuku menavigasikan langkah-langkah yang aku ambil terhadap perasaanku,” jelasnya.
Walau sambil terseok-seok, Nadin rutin mengikuti terapi yang telah dianjurkan. Ia juga mulai memperbaiki hubungan yang semula hancur. Meskipun, perasaan ketakutan akan ditinggal sudah terlanjur mendarah daging dalam dirinya. Alhasil, ia mulai menerimanya dan menjadikan sebagai teman.
Itu juga yang jadi alasan Nadin kerap membuat cuitan, “your girlfriend, your mentally unstable girlfriend.” Tweet tersebut ia sandingkan dengan swafoto wajahnya yang menawan. Ini bukan berarti ia bangga karena ia ‘sakit’ justru bukti bahwa Nadin sudah bisa menerima kekurangannya itu.
Dari layer pertama ini, Nadin harap para pendengar nantinya bisa setuju lagu “Rayuan Perempuan Gila” sebagai coping mechanism, yaitu cara seseorang ketika menghadapi situasi yang menyebabkan stres.
Editors' Pick
Arti Kedua: Lagu RGP sebagai Pengandaian PSK Tetap Ada Perasaan untuk Dicintai
Dalam video berdurasi sembilan menit itu, Nadin menuturkan arti kedua dari lagu RPG. Saat menulis lagu, ia memosisikan dirinya sebagai karakter lain di luar Nadin Amizah. Untuk lagu “Rayuan Perempuan Gila” ini ia menempatkan diri sebagai seorang Pekerja Seks Komersial (PSK).
“Aku memosisikan diri sebagai biduan seksi yang selalu dipandang oleh warga kampung sekitarnya. Meskipun begitu, karakter PSK ini mempunyai banyak hobi, kemampuan, tetap punya harga diri, dan punya perasaan untuk tetap dicintai,” ujar Nadin Amizah.
Lebih lanjut, Nadin menceritakan sang Biduan ini mempertanyakan hal yang sama kepada pasangannya. Pertanyaan itu adalah, “Kamu masih sayang gak sih sama aku?” Padahal mereka sudah berencana untuk ke jenjang yang lebih serius, pernikahan. Artinya, laki-laki itu betul-betul mencintai pasangannya meskipun pekerjaannya PSK.
Bukan tanpa alasan si Biduan menanyakan hal tersebut. Pasalnya, ia selalu merasa tidak pantas untuk dicintai. Ia pun percaya bahwa suatu saat nanti pasangannya akan meninggalkannya. Ia juga berjanji akan menstabilkan kekhawatirannya itu jika diberikan waktu sambil tetap diberikan cinta yang tulus.
Dari arti kedua lagu RPG ini, Nadin Amizah implementasikan dengan visual dari karakter sang Biduan yang sangat menawan bak gitar Spanyol. Tokoh tersebut juga akan mengenakan gaun mengembang (flowy). Tak lupa rokok cerutu yang keren.
Nadin Amizah menegaskan karakter tersebut bukan bentuk meromantisasi apapun. Karakter itu ia buat hanya sebagai inspirasi dalam menuliskan lagu “Rayuan Perempuan Gila.” Nadin Amizah memilih nuansa bossa (keroncong) sebagai aransemen dari lagu terbarunya itu.
Nadin Amizah Memperoleh Arti Ketiga usai Menulis Lagu RPG
Arti ketiga ini ia dapatkan setelah menulis lagu RPG ini. Pemaknaan ini menambah keberaniannya untuk menceritakan kebenaran yang ia pegang selama ini.
Saat proses pembuatan lagu, rekan duet Sal Priadi mengaku tidak pernah membayangkan akan muncul tren cegil (cewek gila) di sosial media. Selesainya penulisan lagu RPG bersamaan dengan booming penggunaan kata cegil di berbagai platform media sosial.
Tren cegil merupakan bentuk ejekan kepada perempuan baik dalam konteks humor maupun situasi serius. Kata cegil juga digunakan untuk mengungkapkan kekesalan karena tingkah dan sikap dari perempuan yang menjengkelkan.
“Mungkin cegil-cegil (isu kesehatan mental) yang kalian (netizen) ucap bukan yang di diagnosa secara klinis. Tapi kebetulan bagiku itu adalah sesuatu yang ditekankan dengan diagnosa klinis. ” tutur Nadin.
Dari lubuk hati terdalam, Ia sempat merasakan mengapa saat dulu ia mengungkapkan “kegilaan” malah dihujat sementara saat ini orang-orang mulai menganggap hal itu normal. Tren cegil ini sendiri belum jelas diperuntukkan untuk siapa. Apakah untuk seseorang dengan diagnosa klinis atau sekadar lelucon sebagai bahan lucu-lucuan saja.
Arti Ketiga: Lagu Rayuan Perempuan Bukan untuk Menormalisasi Masalah Kesehatan Mental
Bagi Nadin Amizah fenomena cegil ini jadi double standard. Tatkala menyandingkan kata “mentally unstable” bersinggungan dengan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders 5 (DSM 5), yaitu Obsessive-Compulsive Personality Disorder yang dianggap menormalisasi penyakit mental.
Lebih lanjut, penggunaan kata ‘gila’ yang menurutnya lebih frontal dan juga bersinggungan dengan DSM-5 menjadi dalih yang bisa digunakan untuk ‘lucu-lucuan’. Lantas Nadin mempertanyakan, apakah benar kata gila sewajarnya menjadi lelucon dan digunakan secara lepas seperti sekarang?
Tren cegil naik bukan berarti kita meminimalisir pentingnya kesadaran terhadap gangguan mental. Atau bahkan menganggap sepele penderitaan sebagai penyandang gangguan mental. Nadin Amizah menegaskan lagu Rayuan Perempuan Gila yang ia buat bukan berarti menormalisasi gangguan mental.
“Aku merasa hidup itu penuh kompleksitas dan itu jadi sesuatu yang harus kita rangkul. Tapi yang menyeramkan adalah kita tidak mau membuka diri bahwa ada kebenaran yang hadir berdampingan tanpa membatalkan satu sama lain,” jelas Nadin.
Nadin Amizah Tidak Menutup Kemungkinan Lagunya Dimaknai Berbeda
Menurutnya, seni mempunyai kehebatan yang luar biasa karena dapat mempunyai arti yang berbeda-beda bagi setiap orang (multi tafsir). Penyanyi dengan rambut coklat ini berharap apapun yang pendengarnya artikan dari karya terbarunya ini sudah di luar kendalinya.
Entah itu disalahgunakan sudah tidak bisa lagi menjadi tanggung jawab Nadin. Ia berharap untuk orangtua sambung (pendengar) anaknya (karya-karyanya) bisa mengartikan lagu dengan sebijak-bijaknya. Hal itu juga harus kita lakukan dalam menyerap informasi di internet dengan bijaksana.
“Memang tidak mudah dicintai. Namun, aku janji akan mereda (sembuh) seperti semestinya. Selamat mendengarkan Rayuan Perempuan Gila.” pungkas penyanyi folk ini.
Itulah paparan tentang makna lagu terbaru Nadin Amizah “Rayuan Perempuan Gila”. Pemaknaan lagu bagi setiap orang bisa sama seperti pendapat Nadin atau bahkan berbeda. Bijaksanalah dalam menerima dan memanfaatkan informasi yang ada di internet.
Baca Juga:
- Nadin Amizah & Iga Massardi Ungkap Serunya Kolaborasi lewat Musik
- Belajar dari Kasus Nadin Amizah, Anak Remaja Perlu Bijak saat Beropini
- 6 Karakter Nadin Amizah yang Memotivasi dan Bisa Ditiru Anak Remaja