Penjual Lato-Lato di Banyuwangi Kepergok Kepsek Cabuli 21 Siswi SD
Kasus kekerasan anak di bawah umur terjadi di Banyuwangi oleh penjual mainan lato-lato, keji sekali!
21 Februari 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kasus kejahatan seksual yang menimpa anak-anak di bawah umur nampaknya masih marak terjadi. Tak hanya terjadi di ibu kota saja, aksi kriminal ini pun terjadi di beberapa kota lainnya. Misalnya saja peristiwa pencabulan bocah Sekolah Dasar (SD) yang baru-baru ini terjadi di Banyuwangi, Jawa Timur. Naasnya, korban berjumlah lebih dari satu bahkan mencapai puluhan lho.
Pelaku berprofesi sebagai penjual mainan lato-lato yang menjajakan dagangan di depan sekolah anak-anak tersebut.
Seperti yang Mama dan Papa tahu, mainan berbentuk dua bandu yang terhubung dengan seutas tali ini tengah digandrungi si Kecil bahkan orang dewasa.
Permainan zaman dahulu yang membutuhkan keseimbangan dan koordinasi ini jadi tren lagi sejak akhir tahun 2022 lalu.
Sayangnya, pelaku justru ingin mengambil “keuntungan” lain dari murid-murid SD ini. Berikut Popmama.com mengulas mengenai penjual lato-lato di Banyuwangi lecehkan 21 siswa SD.
Editors' Pick
Pelaku Tepergok Kepala Sekolah Lakukan Aksi Pencabulan, Bocah Diimingi Mainan Gratis
Usut punya usut, ternyata orang yang pertama kali mengetahui aksi bejat ini adalah Kepala Sekolah. Ia secara tidak sengaja memergoki penjual lato-lato sedang melakukan pencabulan terhadap salah satu siswinya. Pelaku berinisial MM ini memang biasa berjualan mainan di depan salah satu SD yang berlokasi di wilayah Kecamatan Banyuwangi.
Kanit Reskrim Polsek Banyuwangi Ipda Wijoyo mengungkapkan bahwa pelaku menjanjikan korban akan memberikan mainan gratis. Pelaku yang sudah berusia 50 tahun ini juga meminta korbannya untuk tidak mengatakan aksi senonohnya kepada orangtua masing-masing.
Wijoyo menyampaikan rentan usia korban pencabulan penjual lato-lato itu antara 7 sampai 11 tahun. Data terakhir yang Wijoyo terima dari Kepala Sekolah, jumlah korban sebanyak 21 siswi SD. Pelaku sudah melakukan aksi kejahatan ini selama satu bulan.
Pihak Sekolah Panggil Orangtua Para Korban untuk Memberitahukan Informasi Pencabulan yang Menimpa si Kecil
Sebagai orang yang pertama mengetahui adanya tindakan pencabulan, Kepala Sekolah SD itu segera memanggil para siswinya. Pimpinan SD itu menanyakan kepada muridnya siapa saja yang pernah diperlakukan serupa oleh pelaku. Setelah mengumpulkan data dan informasi dari para siswi, pihak sekolah lantas segera menginformasikan masalah tersebut kepada para orangtua.
Para orangtua dan pihak sekolah lalu melaporkan kasus ini kepada pihak berwajib. Berdasarkan laporan itu, Polsek Banyuwangi segera menindaklanjutinya. Usai mengumpulkan bukti-bukti dan informasi dari saksi dan korban, polisi pun segera melakukan pengejaran dan penangkapan terhadap pelaku, sang Penjual lato-lato.