5 Tips Menghadirkan Perpustakaan Keluarga di Dalam Rumah
Perpustakaan keluarga berguna untuk menarik perhatian anak supaya gemar membaca lho Ma
14 April 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap keluarga memiliki preferensi yang berbeda-beda apalagi jika dikaitkan dengan isu keuangan. Bagi keluarga yang berkecukupan akan mampu dan mudah untuk membuat perpustakaan keluarga di dalam rumah.
Berbeda dengan keluarga yang memiliki kondisi keuangan yang hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Mungkin keinginan untuk menghadirkan perpustakaan dalam rumah hanya angan-angan saja.
Oleh karenanya, perlu diingat karena perbedaan finansial antara keluarga maka tidak ada kriteria khusus untuk membuat sebuah perpustakaan di dalam rumah Mama dan Papa.
Popmama.com sampaikan tips menghadirkan perpustakaan keluarga di dalam rumah ala Lira Redata, konsultan di bidang perpustakaan.
1. Pilihlah buku-buku yang memiliki nilai sesuai dengan keluarga
Misalnya nilai kebaikan yang dibangun keluarga, pengetahuan, keterampilan, pekerjaan keluarga, hobi keluarga dan lain-lain. Koleksi bacaan antara satu keluarga dengan keluarga lainnya pasti berbeda. Hal ini karena setiap keluarga memiliki latar belakang dan nilai-nilai masing-masing.
Menurut Ketua Ketua Asosiasi Pekerja Profesional Informasi Sekolah Indonesia (APISI) Hanna Chaterina George, ada enam buku yang wajib Mama prioritaskan sebagai bahan bacaan pada perpustakaan rumah.
Keenam jenis buku tersebut antara lain kitab suci, buku yang mengajarkan nilai-nilai kehidupan dan etika, buku tentang sebuah profesi atau pekerjaan, cerita rakyat dan sastra Indonesia, novel remaja populer, serta buku referensi umum dan ensiklopedia.
Editors' Pick
2. Luangkan untuk membeli atau mengumpulkan buku-buku atau koleksi secara rutin
Mama bisa menyisihkan uang sedikit demi sedikit untuk menambah koleksi buku bacaan keluarga di perpustakaan rumah. Buku tidak harus mahal nan eksklusif tetapi pilihlah buku-buku yang sesuai dan dinilai mampu menarik perhatian anggota keluarga (terutama anak) untuk membaca buku tersebut.
Kata rutin di sini artinya tidak selalu setiap minggu atau bulan. Tetapi Mama rajin membeli saat ada ada pameran buku yang rutin dilakukan setiap tahunnya. Biasanya buku-buku di pameran atau bazar lebih murah namun tetap berkualitas.
3. Susun buku sesuai bentuk dan tema
Jika keluarga Mama sudah memiliki satu ruang khusus perpustakaan itu sangat baik. Karena buku jadi tidak tercecer dan tersusun rapi di rak-rak buku. Mama tinggal menyusun buku berdasarkan tema atau bentuk agar lebih mudah untuk mencari buku.
Misalnya dikelompokkan berdasarkan buku agama, novel, cerita rakyat, dan sebagainya. Jika ruang terbatas, maka susun buku dari ukuran terbesar hingga terkecil.
4. Jadikan buku sebagai bagian dari desain interior rumah
Mama dan Papa dapat menjadikan buku sebagai bagian dari interior rumah supaya lebih menyatu dengan konsep rumah Mama. Buku-buku yang tersusun rapi pada rak akan menghadirkan kesan klasik dan estetik.
Pilih satu bagian sudut rumah untuk ditempatkan atau membangun rak atau fasilitas lainnya untuk meletakkan koleksi buku yang ada. Ketika buku dijadikan sebagai bagian dari interior rumah menjadi lebih menarik. Seiring berjalannya waktu sudut baca tersebut akan dilirik oleh si Kecil.
Patut dihargai juga untuk keluarga yang belum mampu menghadirkan perpustakaan secara fisik. Melainkan baru memiliki koleksi buku yang hanya disimpan dalam boks. Jangan berkecil hati karena belum memiliki ruang untuk menyimpan buku ya, Ma.
5. Perpustakaan hadir sebagai sumber belajar
Orangtua bukanlah satu-satunya sumber belajar. Mayoritas orangtua beranggapan apapun yang dilakukan atau dicontohkan adalah hal yang benar. Padahal tidak selalu seperti itu.
Maka, dibutuhkannya perpustakaan yang menyediakan koleksi buku sebagai sumber belajar. Lira Redata menjelaskan, sumber belajar adalah berbagai atau semua sumber baik yang berupa orang, metode, data, media, tempat berlangsungnya pembelajaran yang digunakan oleh seseorang untuk memudahkan proses belajarnya.
Sumber belajar ini dapat berupa orang, buku, AV, fasilitas perpustakaan, kegiatan mendongeng, maupun lingkungan. Hadirnya perpustakaan dengan koleksi buku yang dimiliki setiap keluarga menjadi sumber informasi guna mengetahui data yang tepat. Jadi, Mama dan anak bisa saling mengoreksi diri dan menambah wawasan serta pengetahuan.
Demikian uraian terkait tips menghadirkan perpustakaan keluarga di dalam rumah. Sejatinya bukan seberapa bagus perpustakaan yang Mama dan Papa miliki di dalam rumah.
Melainkan seberapa sering orangtua dan anak menghabiskan waktu untuk membaca bersama buku di perpustakaan tersebut. Sia-sia jika perpustakaan bagus tetapi hanya sebagai pajangan saja.
Baca Juga:
- 7 Rekomendasi Buku Cerita untuk Anak, Ada Buku Terbaru Atalia Praratya
- Tingkatkan Literasi Membaca Buku pada Anak dengan 6 Tips Berikut Ini
- 7 Ide Dekorasi Perpustakaan Rumah yang Bikin Kamu Betah Baca Buku