Perhatikan! Nutrisi Penting untuk Anak 10 Tahun ke Atas
Kebutuhan gizi beda-beda lho sesuai umur anak. Mama sudah tahu?
13 Juli 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebagai orangtua sudah sepatutnya untuk selalu memperhatikan kesehatan anak, mulai dari aktivitasnya hingga makanan yang dikonsumsinya. Terutama soal makanan, ini akan sangat memengaruhi kondisi fisik dan prestasi anak.
Anak harus mendapatkan asupan nutrisi yang tepat dan seimbang supaya tumbuh kembangnya tidak terganggu. Sejak usia sekolah asupan nutrisi anak harus terus dipantau, hingga anak menginjak usia pra-remaja.
Nutrisi untuk anak apa yang perlu diberikan orangtua? Ini dia ulasan selengkapnya.
Editors' Pick
Nutrisi untuk Anak Usia SD
Tidak perlu khawatir apabila anak mulai bosan mengonsumsi daging dan lebih suka makan sayur-sayuran.
Hal ini memang biasa terjadi pada anak usia Sekolah Dasar, terlebih setelah mereka punya idola. Mereka, mungkin akan mengikuti tren pola makan idolanya.
di usia 6-12 tahun, anak mama perlu protein dan sumbernya bermacam-macam. Tidak harus protein hewani seperti daging, telur, atau susu tetapi bisa juga protein nabati misalnya dari kacang-kacangan.
Selain itu, Mama juga harus memantau asupan lainnya seperti gula, lemak, dan natrium. Lebih-lebih karena pastinya akan sulit memantau anak jajan di luar atau di kantin sekolah.
Ketiga zat tersebut memang dibutuhkan tubuh, akan tetapi tidak boleh berlebih. Kelebihan mengonsumsi gula, lemak, dan natrium dapat berdampak pada obesitas atau kelebihan berat badan, bahkan bisa diikuti dengan masalah kesehatan lainnya.
Nah, solusinya Mama sebaiknya membekali anak dengan makanan dari rumah yang lebih sehat.
Nutrisi untuk Anak Usia 11 Tahun ke Atas
Saat anak sudah mulai memasuki masa pubertas, maka asupan nutrisi yang dibutuhkan pun makin meningkat. Anak akan lebih banyak membutuhkan asupan kalori untuk mendukung pertumbuhan mereka.
Nah, di usia pra-remaja, anak-anak biasanya sudah mulai menyukai jenis-jenis makanan junk food atau cepat saji. Sayangnya, makanan seperti itu nilai gizinya rendah.
Tapi di sisi lain, ada pula anak yang mulai menyadari untuk mengurangi asupan lemak, karbohidrat, dan kalori.
Di masa pra-remaja ini, anak pastinya akan mulai menumbuhkan citra mereka, salah satunya adalah dengan menambah berat badan. Hal inilah yang membuat mereka lebih rentan mengalami masalah akibat makanan karena pola makan tidak sehat.
Maka di sinilah peran orangtua untuk lebih peka terhadap perubahan pola makan anak. Untuk menjaga asupan gizi yang cukup, manfaatkan waktu saat sarapan bagi atau makan malam bersama keluarga. Setidaknya ini harus dilakukan minimal dua kali dalam seminggu.
Seperti halnya kalori, anak usia pra-remaja juga harus mengonsumsi lebih banyak kalsium untuk membantu pertumbuhan tulang.
Namun, faktanya hanya sebagian kecil dari anak pra-remaja yang memperoleh asupan kalsium secara cukup. Untuk menyiasati hal ini, Mama bisa melakukan berbagai cara supaya anak mau minum susu sebagai sumber kalsium.