Anak Berkasus di Sekolah? Ini yang Harus Mama Lakukan

Pelajari dengan seksama kasus yang menimpanya agar ia tetap semangat bersekolah

23 Januari 2020

Anak Berkasus Sekolah Ini Harus Mama Lakukan
Pexels.com/pixabay

Saat anak pulang sekolah dan memberikan sebuah surat pemanggilan orangtua, apa yang Mama rasakan? Apakah Mama merasa kaget, marah, sedih, ataupun kecewa?

Selembar kertas yang diberikan sekolah tersebut memang mampu membuat perasaan Mama campur aduk. Antara khawatir dengan kasus yang menimpa anak dan marah karena tidak menyangka akan menerima surat tersebut.

Namun, Mama harus tetap tenang. Jangan langsung meluapkan emosi kepada anak. Pasalnya, ada banyak kemungkinan kasus yang membuat sekolah memanggil Mama, mulai dari kasus ringan seperti anak lupa mengerjakan PR, hingga kasus yang berat.

Oleh karena itu, sebaiknya Mama datang ke sekolah untuk mendengarkan informasi secara utuh.

Nah, agar Mama dapat menanggapi peristiwa ini dengan baik, yuk simak langkah bijaksana yang harus Mama lakukan saat anak dipanggil oleh sekolah berikut:

1. Mengubah mindset terhadap sekolah

1. Mengubah mindset terhadap sekolah
Freepik/tirachardz

Sudah naluri orangtua untuk melindungi dan membela anaknya. Oleh karena itu, tidak heran jika beberapa orangtua bersikap membela dan menolak kenyataan yang disampaikan oleh pihak sekolah.

Namun sebenarnya, tindakan ini tidak tepat dilakukan oleh orang dewasa. Mama harus memahami anak adalah individu yang masih belajar. Sangat wajar jika ia melakukan kesalahan.

Oleh karena itu, Mama harus mengubah pola pikir mama. Saat Mama dipanggil sekolah, datanglah dengan mindset untuk memahami situasi dan mengevaluasi. Lihat sekolah sebagai partner dalam mengembangkan dan mendidik anak.

Editors' Pick

2. Mendengarkan informasi secara utuh

2. Mendengarkan informasi secara utuh
Freepik

Dengan mindset yang sudah diubah, Mama akan lebih tenang dan mudah menerima penjelasan dari pihak sekolah. Sebaiknya, dengarkan informasi secara utuh terlebih dahulu sebelum Mama memberikan tanggapan. Paksa diri Mama untuk mendengar dan memahami meskipun apa yang disampaikan pihak sekolah mungkin mengejutkan Mama.

Setelah pihak sekolah selesai menjelaskan, inilah saatnya Mama memberi tanggapan. Mama boleh mengklarifikasi informasi tertentu yang Mama rasa tidak benar atau bertentangan dengan yang Mama ketahui. Namun, sampaikan tanggapan dengan bijaksana tanpa menyerang pihak manapun ya, Ma.

3. Biarkan anak menerima konsekuensi

3. Biarkan anak menerima konsekuensi
theimagineproject.org

Selain memahami alasan sekolah memanggil Mama, Mama juga harus memahami jika pada akhirnya sekolah harus memberi konsekuensi kepada anak. Meskipun dengan berat hati.

Pasalnya, menolak konsekuensi dan membela anak meskipun ia salah hanya akan membuat anak tumbuh menjadi anak yang tidak bertanggung jawab. Anak pun tidak akan belajar dari kesalahannya.

Nah, selain membiarkan anak menerima konsekuensi, Mama juga harus memberikan penjelasan agar anak dapat melakukan intropeksi diri.

4. Tingkatkan komunikasi dengan anak di rumah

4. Tingkatkan komunikasi anak rumah
parenting.firstcry.com

Berkasus di sekolah tidak selalu berarti anak Mama adalah anak yang nakal. Bisa saja ia berlaku demikian karena menemui kesulitan, baik dengan guru, teman, ataupun dengan pelajaran.

Oleh karena itu, meningkatkan komunikasi dengan anak di rumah berperan penting untuk memahami kondisi anak dan mencegah kejadian serupa terulang.

Saat waktu sudah tepat, mintalah anak untuk menceritakan kronologi kejadian ataupun alasannya berlaku demikian. Dengan cara ini, Mama dapat menilai situasi dari sudut pandang anak dan berlaku adil. Selain itu, anak pun merasa dihargai.

5. Intropeksi diri sendiri

5. Intropeksi diri sendiri
Freepik/yanalya

Mama tentu pernah mendengar ungkapan anak adalah cerminan dari orangtua. Oleh karena itu, tidak ada salahnya jika Mama ikut mengintropeksi diri.

Mungkin, bukan anak Mama yang nakal. Namun, ada perbedaan nilai yang Mama ajarkan dengan nilai yang berlaku di sekolah, bahkan mungkin dengan nilai yang berlaku di masyarakat. Jika benar demikian, Mama harus berani menerima kesalahan dengan lapang dada dan mencari solusi.

Itulah langkah-langkah bijaksana yang sebaiknya Mama lakukan. Ingat, yang paling penting adalah menjaga emosi agar tetap tenang. Mama dan anak pasti bisa melalui peristiwa ini!

Baca juga: Cara Mendorong Anak Punya Prestasi di Sekolah

The Latest