Apakah Mama melihat anak-anak atau bahkan anak mama sendiri sering sekali merasa seolah-olah dirinya adalah orang yang paling sempurna? Atau ia suka sekali mencari cara agar mendapatkan pujian?
Jika iya, bisa saja anak tersebut mengalami God Complex!
Seseorang yang mengalami God Complex biasanya mengalami sebuah gambaran delusi yang biasanya terjadi karena adanya narsisme yang terlalu berlebihan sehingga tidak dapat dikendalikan.
Umumnya, orang-orang yang mengalami hal seperti ini kerap menjadi sangat sombong. Terkadang ia pun kerap mempermalukan orang-orang agar orang tersebut merasa rendah diri dan merasa tidak pantas.
Sifat seperti ini umumnya terjadi karena diikuti oleh kebutuhan yang membuatnya jadi mengendalikan seseorang.
Berikut Popmama.com sudah merangkum ciri-ciri dari God Complex yang terjadi pada remaja.
Apa itu God Complex?
Freepik/benzoix
God Complex adalah ilusi psikologis yang dimana berada pada suatu kondisi cacat kepribadian dan terjadi pada manusia, terutama bagi mereka yang mempunyai kekuatan, kecerdasan yang tinggi, kesuksesan, serta orang yang menganggap bahwa dirinya tahu segala hal sehingga dapat memperlakukan orang lain dengan rendah.
Walaupun hal ini sangat berkaitan dengan gangguan kepribadian secara narsistik, adanya cacat kepribadian juga digolongkan sebagai gangguan kepribadian oleh Asosiasi Psikiatri Amerika dalam buku yang berjudul Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM).
Orang yang memiliki God Complex biasanya adalah orang yang sangat percaya diri bahkan ia kerap melebih-lebihkan diri mereka mereka.
Walaupun anak yang memiliki sifat God Complex tampak seperti orang yang sangat percaya diri, namun beberapa ahli menyebutkan bahwa mereka sebenarnya merasa rendahnya harga diri.
Mereka juga kerap merasa tidak aman apabila terdapat sesuatu hal yang melebih mereka.
Itulah yang akhirnya membuat mereka terus menerus mencari perhatian dan kekaguman pada orang disekitarnya.
Berikut ini ciri-ciri God Complex pada anak:
1. Paling tidak suka menerima kritikan dari orang lain
Freepik/drobotdean
Sama halnya dengan orang yang memiliki sifat narsistic, anak yang mengalami God Complex juga tidak suka menerima kritikan dari orang lain.
Mereka tidak akan mau menerima tanggapan yang tidak sesuai dengan keyakinan dan keinginan mereka.
Selain itu anak yang mengalami ini biasanya juga tidak mau mengakui kesalahan terhadap perbuatan mereka sendiri. Mereka beranggapan bahwa diri mereka tidak ada salah sehingga membuat mereka merasa tidak perlu meminta maaf.
Bahkan, mereka terkadang juga tidak jujur terhadap dirinya dan tidak mengakui adanya kesalahan yang terdapat di diri mereka.
Tidak hanya itu, mereka bahkan sangat sering mencari berbagai alasan agar tidak menempatkan posisi mereka pada kesalahan orang lain.
Tidak heran bahwa orang yang mengalami God Complex juga sering melakukan play victim dan memainkan peran sebagai korban yang sebenarnya.
2. Hanya fokus membuat dirinya lebih sempurna
Pexels/Gustavo Fring
Dengan menjadi nomor satu dan memiliki tampilan yang sempurna tentu akan membuat orang-orang merasa tertarik dan menaruh perhatian lebih pada orang tersebut. Hal inilah yang dilakukan oleh remaja God Complex.
Pada saat pertama bertemu mereka akan memberikan kesan first impression yang sempurna, seperti pandai dalam berbicara, menaruh perhatian, serta sangat ambisius.
Namun, hal ini biasanya tidak akan bertahan lama. Remaja yang mengalami God Complex biasanya semakin lama akan menunjukkan sifat asli yang sebenarnya. Kita yang semula tidak sadar pun akan beralih dari mengagumi hingga menjadi menyebalkan apabila melihat mereka.
Seseorang yang mengalami God Complex hanya akan sempurna pada orang yang tidak dikenalnya secara dekat, ketika mengenal secara pribadi mereka memiliki karakter yang sangat berkebalikan.
3. Selalu membanggakan diri walaupun hal tersebut belum tentu benar
Pexels/RODNAE Productions
Orang yang mengalami God Complex juga merasa bahwa dirinya adalah makhluk yang paling beruntung. Ia pun tidak akan segan-segan untuk membanggakan dirinya sendiri dan memaksa seseorang untuk berterima kasih terhadapnya.
Mereka pun kerap membicarakan hal-hal yang terlihat sangat sempurna, namun hal yang dibicarakan belum tentu benar adanya.
Hal yang paling utama dan paling penting menurutnya adalah membuat harga dirinya melambung tinggi dan orang-orang merasa kagum padanya.
4. Suka menghakimi dan menyela ucapan orang lain
Freepik/pressfoto
Seorang God Complex sangat senang menyela pembicaraan orang lain. Mereka tidak peduli apakah pembahasan tersebut sangat penting atau hanya sekadar candaan semata.
Mereka selalu mencoba untuk mengganti topik pembicaraan dan lebih memilih membahas diri mereka sendiri. Selain itu, sifat mereka juga sering menghakimi orang lain.
Mereka akan selalu memperhatikan dan menelusuri gerak-gerak orang lain untuk menemukan kesalahannya, kemudian ia akan mencap buruk dan akan merendahkan orang tersebut dengan kesalahan yang dimiliki.
Mereka akan selalu menghakimi dan memberikan penilaian negatif terhadap orang lain.
God complex pada anak juga sering ditandai dengan keberanian anak remaja menyela ucapan orang lain bahkan orangtuanya sendiri.
5. Tidak mau memahami dan suka mempengaruhi orang lain
Pexels/George Milton
Memiliki sifat God Complex terkadang membuat mereka juga tidak memiliki rasa simpati dan empati kepada orang lain. Mereka hanya akan fokus terhadap dirinya sendiri tanpa mementingkan yang dirasakan oleh orang lain.
Mereka beranggapan bahwa apabila seseorang memiliki kesalahan, maka kesalahan tersebut merupakan hal yang sangat fatal dan tidak dapat dimaafkan.
Selain itu, remaja yang memiliki sifat seperti ini sangat keras kepala sehingga akan sangat sulit memberikan saran pada mereka. Mereka juga senang menghasut atau mempengaruhi orang lain agar orang tersebut dapat berpihak padanya.
Memiliki sifat yang juga cerdas namun manipulatif membuat mereka merasa bebas dalam “menggunakan” atau “memanfaatkan” orang lain.
6. Memiliki sifat yang sangat arogan
Pexels/cottonbro
Seseorang yang memiliki sifat seperti ini mempunyai tingkat kesombongan yang sangat tinggi. Mereka menganggap bahwa diri mereka adalah yang paling sempurna dan paling terbaik dalam segala hal.
Mereka juga akan lebih senang melihat orang-orang berada dibawahnya dan akan kesal apabila terdapat seseorang yang dapat melebihinya.
Selain itu mereka umumnya juga sering merasa merendah hanya untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain bahwa mereka sangat hebat.
Editors' Pick
7. Haus akan pengakuan dari orang-orang
Freepik/kues1
Ciri-ciri selanjutnya adalah sangat membutuhkan pengakuan dari orang lain. Mereka kerap mencari validasi dari orang-orang secara berlebihan untuk mendapatkan pujian, kekaguman dan pengakuan dari orang-orang.
Bahkan mereka terkadang juga sering memvalidasi diri mereka sendiri.
Mereka kerap melakukan segala cara agar orang-orang memandangnya dengan pandangan yang baik dan juga hebat.
Tidak jarang mereka akan mencari pembelaan dan menyalahkan orang lain hanya untuk membuat orang-orang mau berpaling terhadapnya.
8. Memiliki perasaan diri yang selalu meningkat
Freepik/tirachardz
Ciri-ciri orang yang mengalami God Complex lainnya adalah memiliki perasaan diri yang sangat meningkat. Mereka memiliki pemikiran bahwa dirinya adalah orang yang paling penting.
Karena memiliki tingkat kepercayaan diri tinggi terkadang juga membuat mereka terlalu menyanjung dirinya sendiri dan menganggap bahwa diri mereka adalah melebihi segalanya.
9. Mencoba tidak peduli dan menyangkal keberhasilan orang lain
Pexels/Liza Summer
Apabila berhadapan dengan seseorang yang memiliki keberhasilan atau prestasi yang lebih tinggi dari mereka, biasanya mereka mencoba untuk tidak memperdulikan orang tersebut bahkan tidak mau menerima pelajaran ataupun pengalaman dari orang tersebut.
Orang yang mengalami God Complex dapat menyebabkan terjadinya gaslighting. Gaslighting ini merupakan bentuk manipulasi yang biasanya melibatkan sesuatu hal dan menyangkal adanya realitas dari orang lain.
Gaslighting ini biasanya juga sering muncul pada orang-orang yang narsistik.
10. Tidak peduli dan kurang empati pada orang lain
Freepik/8photo
Tidak mempunyai rasa empati pada orang lain merupakan salah satu ciri-ciri yang dialami oleh orang yang mengalami God Complex. Biasanya mereka akan bersikap acuh tak acuh dan tidak mau memperdulikan orang lain.
Mereka cenderung akan memperhatikan diri mereka sendiri dan tidak mau memikirkan orang lain. Di matanya, mereka tidak pernah melakukan kesalahan dan menganggap semua yang dilakukannya adalah hal yang benar.
Kurangnya empati umum terjadi pada mereka yang memiliki God Complex, Blaylock-Johnson menyebutkan "Mereka memiliki ketidakmampuan untuk melihat kemanusiaan pada orang lain."
Karena kecenderungan mereka untuk mementingkan diri sendiri dan kurangnya empati, orang-orang dengan kompleks dewa sering berperilaku dengan cara yang tidak pengertian. Menurut Blaylock-Johnson, mereka tidak memikirkan bagaimana mereka mempengaruhi orang lain.
Di mata mereka sendiri, mereka tidak pernah berbuat salah.
11. Tidak memiliki perasaan atau tidak memiliki emosional
Freepik/8photo
Biasanya orang-orang seperti ini juga tidak memiliki rasa pengertian terhadap orang lain, sehingga tidak heran mereka kerap tidak memperdulikan dan tidak ada rasa simpati.
Mereka pun memiliki sikap yang dingin dan tidak ramah pada orang-orang. Mereka juga tidak memiliki perasaan atau emosional yang tidak menarik perhatiannya.
12. Lebih memilih menyendiri dan beranggapan tidak butuh orang lain
Freepik/rawpixel.com
Terdapat beberapa alasan yang membuat orang mengalami God Complex memiliki sendiri. Menurut Blaylock-Johnson, mereka sengaja memilih mengasingkan diri karena mereka memiliki pemikiran yang menganggap diri mereka lebih baik dibandingkan orang lain.
Penderita God Complex biasanya tidak membutuhkan kehidupan sosial dan tidak membutuhkan orang lain dalam kehidupannya. Hal ini berbeda dengan orang menyendiri akibat mengalami depresi atau adanya kecemasan.
13. Tidak memiliki hubungan jangka panjang yang lama
Pexels/Roberto Nickson
Apakah Mama berpikir bahwa mereka memiliki hubungan persahabatan atau hubungan asmara yang berlangsung lama? Jawabannya adalah tidak.
Orang seperti ini biasanya memiliki kesulitan dalam mempertahankan hubungannya dalam jangka panjang. Hal ini biasanya disebabkan karena salah satu dari mereka memilih memutuskan hubungan tersebut.
Ini terjadi karena sifat dari seorang God Complex ini yang tidak suka bersosialisasi dengan orang serta hanya mementingkan dirinya sendiri.
14. Tidak menghormati batasan dari orang lain
Pexels/RODNAE Productions
Berbagai alasan yang membuat seseorang memilih untuk menjauh dari orang yang mengalami God Complex adalah karena ia tidak menghormati batasan seseorang. Mereka umumnya akan melewati batasan yang sudah ditetapkan seseorang dan tidak memperdulikan hal tersebut.
Orang yang bersifat seperti ini biasanya menganggap hal tersebut adalah milik mereka, dan mereka pun menginginkan hal tersebut. Maka dari itu mereka kerap melampaui batasan-batasan dari orang lain.
15. Tidak memiliki rasa tanggung jawab
Freepik/cookie_studio
Seseorang God Complex biasanya juga tidak mau bertanggung jawab terhadap sesuatu hal. Ia pun kerap akan menyalahkan orang lain dan merasa bahwa diri sendiri sudah melakukan hal yang benar.
Orang yang narsistik biasanya sangat suka memegang kendali karena mereka senang mengatur sesuatu hal, namun walaupun begitu mereka tidak mau bertanggung jawab terhadap hasil yang ada.
16. Memiliki penyakit mental
Freepik/dashu83
Ciri-ciri terakhir orang yang mengalami God Complex biasanya memiliki diagnosis gangguan penyakit mental. Memiliki kepribadian yang narsistik biasanya menunjukkan tanda-tanda adanya God Complex.
MEski tak selalu demikian, namun jika sifat-sifat ini ada pada diri anak secara terus-menerus, maka tidak menutup kemungkinan akan ada gangguan mental pada anak.
Selain itu, adanya penyakit mental seperti gangguan bipolar dapat menyebabkan timbulnya God Complex pada seseorang dalam sebagian kasus.
Hal ini ditandai dengan memiliki perasaan diri yang meningkat, sangat percaya diri dan mau melakukan berbagai hal yang berisiko.
Nah, itulah ciri-ciri dari God Complex pada anak remaja yang perlu diketahui.
Jika melihat tanda di atas segera diskusikan pada anak, Ma! Segeralah bawa ia ke psikolog atau bidang profesional lainnya apabila Mama menemukan ciri-ciri tersebut pada diri anak mama.