Hafalan Surat Ayat Kursi Beserta Keutamaan yang Terkandung Didalamnya
Ayat Kursi memiliki keutamaan yang sangat bermanfaat bagi umat muslim apabila selalu diamalkan
8 Oktober 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ayat Kursi disebut dengan ayat yang paling agung dalam Alquran. Menurut hadits riwayat Ubay bin Ka’ab, Ayat Kursi merupakan ayat yang paling mulia karena di dalamnya diisi dengan keesaan Allah SWT dan kekuasaan-Nya yang sangat mutlak.
Disebut mutlak karena Allah SWT adalah penguasa dari segala alam semesta dan mustahil untuk mendapat kesulitan dalam mengaturnya.
Ayat Kursi merupakan surat dari Al-Baqarah ayat 255 yang memiliki keutamaan luar biasa dari yang terkandung di dalam maknanya.
Ayat ini menjelaskan mengenai kalimat tauhid yang berumur pendirian dan juga pegangan seorang muslim sehingga akhirnya berani dalam menghadapi segala tantangan hidupnya.
Ayat ini juga dikenal mempunyai keistimewaan, yakni termasuk dalam firman Allah SWT yang sangat mulia. Selain itu, ayat ini juga kerap dipanjatkan oleh Rasulullah untuk memohon perlindungan kepada Allah SWT supaya dapat terhindar dari berbagai macam keburukan.
Berikut Popmama.com sudah merangkum hafalan surat ayat kursi beserta keutamaannya.
1. Mengapa disebut ayat kursi?
Ayat ini disebut dengan ayat kursi karena terdapat kata kursiyyuhu. Pada Tafsir Al Munir oleh Syaikh Wahbah Az Zuhaili menjelaskan bahwa nama asal Al Kursi adalah Al ‘ilmu (ilmu.)
Tidak hanya itu, para ulama pun disebut dengan al karaasi karena mereka orang-orang yang dijadikan sandaran.
Selain itu, ada pula yang berpendapat bahwa Al Kursi merupakan keagungan dari Allah SWT. Pendapat lain juga menyebutkan bahwa Al Kursi merupakan sebuah kerajaan atau kekuasaan dari Allah SWT.
2. Bacaan ayat kursi lengkap dengan latin dan artinya
ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ مَن ذَا ٱلَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ ۖ وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْعَظِيمُ
Allohu laa ilaaha illaa Huwal Hayyul Qoyyuum, laa ta’khudzuhuu sinatuw walaa nauum, la Huu maa fis samawaati wa maa fil ardh, mann dzalladzii yasyfa’u ‘inda Huu, illa bi idznih, ya’lamu maa bayna aidiihim wa maa kholfahum, wa laa yuhiituuna bisyayim min ‘ilmi Hii illaa bi maa syaa’, wa si’a kursiyyuus samaawaati walardh, wa laa yauudlu Huu hifdzuhumaa, wa Huwal ‘aliyyul ‘adziiim
Artinya: “Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi.
Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya.
Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (QS. Al Baqoroh: 255)