Mad Jaiz Munfasil: Penjelasan Hukum Tajwid dan Contohnya dalam Alquran
Cara membaca mad jaiz munfasil dapat dipanjangkan dari dua setengah sampai lima harakat
14 Oktober 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mad jaiz munfasil merupakan bagian dari Mad Far’i. Mad jaiz munfasil merupakan bacaan terpisah yang dibaca dengan panjang.
Mad jaiz munfasil merupakan mad tabi’i yang bertemu dengan hamzah tetapi tidak dalam satu kata.
Mad memiliki arti panjang, jaiz memiliki arti boleh dan munfasil memiliki arti terpisah.
Sehingga mad jaiz munfasil ini adalah bacaan terpisah yang dapat dibaca dengan harakat yang panjang seperti bacaan mad wajib muttasil atau bacaan seperti mad tabi’i.
Hukum bacaan dari mad jaiz munfasil adalah ketika huruf mad tabi’i ( ــــــَــــــ ا ; يْ ـــــــِــــــ ; وْ ـــــــُـــــــ ) bertemu dengan huruf hijaiyah yaitu alif (ا) yang mempunyai harakat fathah, harakat kasrah, ataupun harakat dhammah ( اَ – اِ – اُ ).
Cara membaca mad jaiz munfasil ini dengan cara dipanjangkan sampai dua setengah alif atau lima harakat.
Berikut Popmama.com sudah merangkum mengenai penjelasan dan contoh dari hukum tajwid mad jaiz munfasil yang dapat dipelajari.
Editors' Pick
1. Contoh kalimat mad jaiz munfasil dalam surat Ali-Imran
1. QS. Ali-Imran Ayat 2
اللّٰهُ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۙ الۡحَىُّ الۡقَيُّوۡمُؕ
Allaahu laaa ilaaha illaa Huwal Haiyul Qaiyuum
Artinya: Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Maha hidup, Yang terus-menerus mengurus (makhluk-Nya).
Pada ayat ini penulisan seharusnya adalah allaahu laaa ilaaha illaa huwal haiyul qaiyuum, namun karena terdapat mad jaiz munfasil (mad tabi’i bertemu huruf alif) maka dibaca allaahu laaa ilaaha illaa huwal haiyul qaiyuum.
2. QS. Ali-Imran Ayat 6
هُوَ الَّذِىۡ يُصَوِّرُكُمۡ فِى الۡاَرۡحَامِ كَيۡفَ يَشَآءُ ؕ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ الۡعَزِيۡزُ الۡحَكِيۡمُ
Huwal lazii yusawwirukum fil arhaami kaifa yashaaa'; laa ilaaha illaa Huwal 'Aziizul Hakiim
Artinya: Dialah yang membentuk kamu dalam rahim menurut yang Dia kehendaki. Tidak ada tuhan selain Dia. Yang Maha perkasa, Maha bijaksana.
Pada ayat ini penulisan seharusnya adalah laa ilaaha illaa Huwal 'Aziizul Hakiim, namun karena terdapat mad jaiz munfasil (mad tabi’i bertemu huruf alif) maka dibaca laa ilaaha illaa Huwal 'Aziizul Hakiim.
3. QS. Ali-Imran Ayat 16
اَلَّذِيۡنَ يَقُوۡلُوۡنَ رَبَّنَاۤ اِنَّنَاۤ اٰمَنَّا فَاغۡفِرۡ لَنَا ذُنُوۡبَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِۚ
Allaziina yaquuluuna Rabbanaaa innanaaa aamannaa faghfir lanaa zunuubanaa wa qinaa 'azaaban Naar
Artinya: (Yaitu) orang-orang yang berdoa, "Ya Tuhan kami, kami benar-benar beriman, maka ampunilah dosa-dosa kami dan lindungilah kami dari azab neraka."
Pada ayat ini penulisan seharusnya adalah Rabbanaaa innanaaa, namun karena terdapat mad jaiz munfasil (mad tabi’i bertemu huruf alif) maka dibaca Rabbanaaa innanaaa.
2. Contoh kalimat mad jaiz munfasil dalam surat Al-Qodar, Al-Kautsar dan Al-Mursalat
1. QS. Al-Qodar Ayat 1
اِنَّاۤ اَنۡزَلۡنٰهُ فِىۡ لَيۡلَةِ الۡقَدۡرِ
Innaa anzalnaahu fii lailatil qadr
Artinya: Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam qadar.
Pada ayat ini penulisan seharusnya adalah innaa anzalnaahu fii lailatil qadr, namun karena terdapat mad jaiz munfasil (mad tabi’i bertemu huruf alif) maka dibaca innaa anzalnaahu fii lailatil qadr.
2. QS. Al-Kautsar Ayat 1
اِنَّآ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَ
Innaa a'taina kal kauthar
Artinya: Sungguh, Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak.
Pada ayat ini penulisan seharusnya adalah innaa a'taina kal kauthar, namun karena terdapat mad jaiz munfasil (mad tabi’i bertemu huruf alif) maka dibaca innaa a'taina kal kauthar.
3. QS. Al-Mursalat Ayat 30
اِنْطَلِقُوۡۤا اِلٰى ظِلٍّ ذِىۡ ثَلٰثِ شُعَبٍۙ
Intaliquuu ilaa zillin zii salaasi shu'ab
Artinya: Pergilah kamu mendapatkan naungan (asap api neraka) yang mempunyai tiga cabang.
Pada ayat ini penulisan seharusnya adalah intaliquuu ilaa zillin zii salaasi shu'ab, namun karena terdapat mad jaiz munfasil (mad tabi’i bertemu huruf alif) maka dibaca intaliquuu ilaa zillin zii salaasi shu'ab.
3. Contoh kalimat mad jaiz munfasil dalam surat Yasin
1. QS. Yasin Ayat 16
قَالُوۡا رَبُّنَا يَعۡلَمُ اِنَّاۤ اِلَيۡكُمۡ لَمُرۡسَلُوۡنَ
Qooluu Rabbunaa ya'lamu innaaa ilaikum lamursaluun
Artinya: Mereka berkata, "Tuhan kami mengetahui sesungguhnya kami adalah utusan-utusan(-Nya) kepada kamu.
Pada ayat ini penulisan seharusnya adalah qooluu rabbunaa ya'lamu innaaa ilaikum lamursaluun, namun karena terdapat mad jaiz munfasil (mad tabi’i bertemu huruf alif) maka dibaca qooluu rabbunaa ya'lamu innaaa ilaikum lamursaluun.
2. QS. Yasin Ayat 17
وَمَا عَلَيۡنَاۤ اِلَّا الۡبَلٰغُ الۡمُبِيۡنُ
Wa maa 'alainaaa illal balaaghul mubiin
Artinya: Dan kewajiban kami hanyalah menyampaikan (perintah Allah) dengan jelas.
Pada ayat ini penulisan seharusnya adalah wa maa 'alainaaa illal balaaghul mubiin, namun karena terdapat mad jaiz munfasil (mad tabi’i bertemu huruf alif) maka dibaca wa maa 'alainaaa illal balaaghul mubiin.
3. QS. Yasin Ayat 22
وَمَا لِىَ لَاۤ اَعۡبُدُ الَّذِىۡ فَطَرَنِىۡ وَاِلَيۡهِ تُرۡجَعُوۡنَ
Wa maa liya laaa a'budul lazii fataranii wa ilaihi turja'uun
Artinya: Dan tidak ada alasan bagiku untuk tidak menyembah (Allah) yang telah menciptakanku dan hanya kepada-Nyalah kamu akan dikembalikan.
Pada ayat ini penulisan seharusnya adalah wa maa liya laaa a'budul lazii fataranii wa ilaihi turja'uun, namun karena terdapat mad jaiz munfasil (mad tabi’i bertemu huruf alif) maka dibaca wa maa liya laaa a'budul lazii fataranii wa ilaihi turja'uun.
Nah, itulah penjelasan mengenai hukum tajwid dari mad jaiz munfasil beserta contohnya. Semoga bermanfaat ya, Ma!
Baca juga:
- Idgham Bighunnah: Penjelasan Hukum Tajwid dan Contohnya
- Idgham Bilaghunnah: Penjelasan Hukum Tajwid dan Contohnya
- Ikhfa: Penjelasan Hukum Tajwid dan Contohny