Contoh Bacaan Mad Thobi'i dalam Al-Qur'an dan Pengertiannya
Mad thobi’i merupakan hukum tajwid yang dibaca dengan panjang dua harakat
13 September 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Unsur yang terdapat dan dibahas dalam huruf mad thobi’i yaitu ahkamul maddi wal qasr, yaitu panjang dan pendeknya suatu ucapan.
Berdasarkan dari buku Dasar-dasar Ilmu Tajwid karya Dr. Marzuki, M.Ag. dkk., menyebutkan bahwa mad yaitu memanjangkan suara menggunakan satu huruf yang terdapat diantara huruf-huruf mad atau lain ketika bertemu hamzah atau sukun.
Secara bahasa, mad thobi’i memiliki arti alami atau biasa, yakni tidak lebih maupun tidak kurang. Mad Thobi’i juga dikenal dengan istilah Mad Ashli atau asal mula suatu kejadian. Inilah yang menjadi kunci utama dalam belajar hukum mad.
Cara membaca mad thobi’i ini dipanjangkan dengan 2 harakat atau 1 alif. Huruf mad thobi’i terdiri dari tiga, yaitu ( ي ) 'ya) , و ) wau dan alif ( ا). Syarat dari mad thobi’i ini apabila wau jatuh setelah dhammah, ya jatuh setelah kasrah, dan juga alif jatuh setelah fathah.
Berikut Popmama.com sudah merangkum penjelasan lengkap hukum bacaan mad thobi’i beserta contoh bacaan mad thobi'i dalam Al-Qur'an.
Editors' Pick
1. Contoh bacaan mad thobi’i dalam surat An-Nas dan Al-Falaq
1. Q.S An-Nas Ayat 1
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ
Qul a'uzu birabbin naas
Artinya: Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhannya manusia.
Pada ayat ini penulisan seharusnya adalah qul a'uzu birabbin naas, namun karena terdapat mad thobi’i (mad thobi’i bertemu dengan huruf alif setelah fathah) maka dibaca qul a'uzu birabbin naas.
2. Q.S An-Nas Ayat 4
مِنۡ شَرِّ الۡوَسۡوَاسِ ۙ الۡخَـنَّاسِ
Min sharril was waasil khannaas
Artinya: Dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi.
Pada ayat ini penulisan seharusnya adalah min sharril was waasil khannaas, namun karena terdapat mad thobi’i (mad thobi’i bertemu dengan huruf alif setelah fathah) maka dibaca min sharril was waasil khannaas.
3. Q.S Al-Falaq Ayat 1
قُلۡ اَعُوۡذُ بِرَبِّ الۡفَلَقِۙ
Qul a'uzuu bi rabbil-falaq
Artinya: Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar).
Pada ayat ini penulisan seharusnya adalah qul a'uzuu bi rabbil-falaq, namun karena terdapat mad thobi’i (mad thobi’i bertemu dengan huruf wau setelah dhammah) maka dibaca qul a'uzuu bi rabbil-falaq.
2. Contoh bacaan mad thobi’i dalam surat Asy-Syura
1. Q.S Asy-Syura Ayat 2
تِلۡكَ اٰيٰتُ الۡكِتٰبِ الۡمُبِيۡنِ
Tilka Aayaatul Kitaabil Mubiin
Artinya: Inilah ayat-ayat Kitab (Al-Qur'an) yang jelas.
Pada ayat ini penulisan seharusnya adalah tilka aayaatul kitaabil Mubiin, namun karena terdapat mad thobi’i (mad thobi’i bertemu dengan huruf alif setelah fathah) maka dibaca tilka aayaatul kitaabil Mubiin.
2. Q.S Asy-Syura Ayat 3
لَعَلَّكَ بَاخِعٌ نَّـفۡسَكَ اَلَّا يَكُوۡنُوۡا مُؤۡمِنِيۡنَ
La'allaka baakhi'un nafsaka allaa yakuunuu mu'miniin
Artinya: Boleh jadi engkau (Muhammad) akan membinasakan dirimu (dengan kesedihan), karena mereka (penduduk Mekah) tidak beriman.
Pada ayat ini penulisan seharusnya adalah la'allaka baakhi'un, namun karena terdapat mad thobi’i (mad thobi’i bertemu dengan huruf alif setelah fathah) maka dibaca la'allaka baakhi'un.
3. Q.S Asy-Syura Ayat 11
قَوۡمَ فِرۡعَوۡنَؕ اَلَا يَتَّقُوۡنَ
Qawma Fir'awn; alaa yattaquun
Artinya: (yaitu) kaum Fir‘aun. Mengapa mereka tidak bertakwa?"
Pada ayat ini penulisan seharusnya adalahalaa yattaquun, namun karena terdapat mad thobi’i (mad thobi’i bertemu dengan huruf alif setelah fathah) maka dibaca alaa yattaquun.