Penyebab Hilangnya Selat Muria, Penghubung Pulau Jawa dan Muria
Muncul spekulasi bahwa banjir di Demak terkait dengan kemunculan kembali Selat Muria
23 Maret 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tingkat banjir di wilayah pantura Jawa Tengah telah menciptakan tantangan besar bagi masyarakat setempat. Meskipun air mulai surut di wilayah pantura Jawa Tengah, dampaknya masih terasa bagi kegiatan masyarakat.
Jalur lalu lintas antara Kabupaten Kudus dan Kabupaten Demak terhenti sepenuhnya karena tanggul Sungai Wulan jebol. Di Kecamatan Karanganyar, Demak, banjir mencapai ketinggian 1,5 meter, menyebabkan jalan terendam air.
Meskipun Tanggul Sungai Wulan sebelumnya diperbaiki oleh Kementerian PUPR, namun tidak mampu menahan debit air sungai akibat hujan deras dalam satu pekan terakhir. Banjir ini pun mengganggu aktivitas masyarakat.
Namun, ada spekulasi bahwa banjir di Demak terkait dengan munculnya kembali Selat Muria. Selat Muria sebelumnya adalah jalur perdagangan yang sibuk, menghubungkan Pulau Jawa dan Pulau Muria. Daerah ini menjadi pusat perdagangan dengan kota-kota seperti Demak, Jepara, Pati, dan Juwana.
Berikut ini Popmama.com akan mengulas penyebab hilangnya Selat Muria yang menjadi penghubung Pulau Jawa dan Pulau Muria. Yuk, simak informasinya.
Editors' Pick
1. Apa itu selat?
Sebelum mengulas penyebab hilangnya Selat Muria, kita harus mengetahui terlebih dahulu pengertian dari selat. Menurut Kamus BPIW Kementerian PUPR, selat adalah bagian wilayah perairan yang dibatasi oleh dua permukaan daratan yang menghubungkan dua bagian perairan yang lebih besar.
Biasanya, selat memiliki lebar yang cukup besar dan menjadi jalur strategis untuk transportasi laut serta perdagangan antar wilayah. Selat sering kali menjadi jalur pelayaran penting karena memungkinkan kapal untuk berlayar antara dua daratan atau pulau tanpa harus mengitari pantai yang jauh.
Selain menjadi jalur perdagangan, selat juga memiliki potensi ekonomi lainnya, seperti perikanan dan pariwisata, tergantung pada kondisi alam dan kegiatan manusia di sekitarnya. Beberapa selat terkenal di dunia ialah Selat Malaka di Asia Tenggara dan Selat Gibraltar yang menghubungkan Laut Mediterania dengan Samudra Atlantik.
2. Sejarah Selat Muria
Pada sekitar tahun 1657, sedimentasi sungai yang menuju Selat Muria mengakibatkan pendangkalan yang signifikan, akhirnya menyebabkan selat ini hilang dan Pulau Muria bergabung dengan Pulau Jawa. Sebelumnya, Selat Muria memisahkan daratan Jawa dengan Gunung Muria, dan wilayah pesisir menjadi lokasi penting bagi Kerajaan Demak sebagai pusat perdagangan.
Meskipun kapal besar tidak bisa lagi melewati Selat Muria sejak abad ke-17 karena pendangkalan, namun perahu kecil masih dapat menggunakan jalur tersebut pada musim hujan.
Kehilangan Selat Muria dianggap sebagai faktor awal dalam kemunduran Kerajaan Demak, yang kemudian pelabuhannya dipindahkan ke Jepara. Bukti akan keberadaan Selat Muria ditemukan di Desa Wonosoco, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, dimana fosil kerang laut dan batuan karang menjadi saksi bisu atas keberadaan selat tersebut.
Selain itu, dalam pemboran sumur dengan kedalaman 20 meter, air yang muncul berupa pasir dan berasa asin seperti air laut. Prasasti fosil dan fenomena air asin ini menggambarkan masa keemasan Selat Muria yang sekarang telah hilang, seolah-olah tenggelam ke dalam bumi.