Menghadapi anak yang sedang tantrum merupakan tantangan yang sering dihadapi oleh para orangtua. Situasi ini bisa sangat menegangkan dan membuat emosi orangtua memuncak.
Tantrum adalah bagian dari perkembangan anak, terutama pada usia balita, di mana mereka masih belajar mengekspresikan emosi dan keinginan.
Sebagai orangtua, penting untuk memiliki strategi dalam mengelola emosi agar tidak terbawa suasana dan malah memperburuk keadaan. Mengendalikan diri saat anak tantrum tidak hanya membantu Anda tetap tenang, tetapi juga memberikan contoh yang baik bagi anak dalam mengelola emosinya.
Ketika anak mulai tantrum, cobalah untuk jeda sejenak. Ambil beberapa detik untuk menenangkan diri sebelum merespons. Hal ini bisa membantu orangtua menghindari reaksi impulsif yang mungkin memperburuk situasi.
Mengambil jeda sejenak juga memberi orangtua waktu untuk memikirkan langkah terbaik yang harus diambil. Sehingga jika anak tantrum, orangtua bisa ambil jeda sejenak, tanpa mengatakan sesuatu atau melakukan sesuatu.
Hal tersebut dikarenakan apabila orangtua mengatakan sesuatu dalam keadaan marah, orangtua akan menyesali perbuatan atau perkataan yang diucapkan pada anak.
2. Ciptakan jarak antara perilaku buruk anak dan respons orangtua
Freepik/katemangostar
Mengambil jarak fisik maupun emosional dari anak yang sedang tantrum bisa sangat membantu. Jika memungkinkan, tinggalkan ruangan sejenak atau beralih ke aktivitas lain untuk sementara.
Jarak ini memungkinkan orangtua untuk menenangkan diri dan menghindari konfrontasi langsung yang bisa membuat situasi semakin tegang. Coba untuk jalan ke luar ruangan dan tenangkan hati.
Editors' Pick
3. Gunakan ruang untuk menenangkan sistem saraf
Freepik/katemangostar
Cari tempat yang tenang di rumah di mana orangtua bisa sejenak mengatur perasaan dan pikiran. Ruangan ini bisa menjadi tempat yang nyaman untuk duduk dan menarik napas dalam-dalam.
Dengan memanfaatkan ruang tenang ini, orangtua bisa lebih mudah menenangkan sistem saraf yang sedang tegang akibat tantrum anak. Pastikan untuk relaksasi sejenak dan mengontrol seluruh emosi.
4. Ambil napas panjang
Freepik/jcomp
Mengambil napas panjang dan dalam adalah salah satu cara terbaik untuk menenangkan diri. Tarik napas perlahan melalui hidung, tahan sejenak, lalu hembuskan perlahan melalui mulut. Ulangi beberapa kali sampai orangtua merasa lebih tenang.
Teknik pernapasan ini dapat membantu mengurangi stres dan memungkinkan berpikir lebih jernih. Sehingga saat anak tantrum di depan orangtua, ambil napas panjang sebelum merespons atau justru memarahi anak.
Pikirkan kalimat yang akan Mama katakan ke anak, ambil napas panjang dan tenangkan diri dulu. Ini akan lebih baik untuk Mama dan anak.
5. Buat motivasi dan ulangi kalimat tersebut
Freepik
Membuat dan mengulang kalimat yang memotivasi diri sendiri bisa sangat efektif. Misalnya, orangtua bisa berkata, "Tidak apa-apa, dia anakku dan dia masih kecil." Ulangi kalimat ini dalam hati atau dengan suara pelan setiap kali orangtua merasa mulai marah.
Kalimat ini mengingatkan orangtua untuk bersabar dan memahami bahwa anak sedang belajar mengelola emosinya. Penting juga untuk memahami bahwa tantrum merupakan salah satu cara anak untuk mengekspresikan emosinya.
6. Ambil langkah dan kelola emosi
Freepik
Setelah menenangkan diri, ambil langkah konkret untuk mengelola emosi. Mungkin orangtua perlu berjalan-jalan sejenak, mendengarkan musik yang menenangkan, atau berbicara dengan teman atau pasangan untuk melampiaskan perasaan.
Mengelola emosi dengan cara yang sehat membantu orangtua merespons tantrum anak dengan lebih baik dan lebih efektif.
Nah, itulah beberapa tips agar tidak mudah marah saat anak tantrum yang dapat orangtua terapkan. Mengatasi tantrum anak memang membutuhkan kesabaran dan strategi yang tepat. Dengan mengikuti tips di atas, orangtua bisa lebih tenang dan mengelola situasi dengan bijak, sehingga membantu anak belajar mengelola emosinya dengan baik.