Ajarkan Anak Cinta Lingkungan, Olah Limbah Air menjadi Air Siap Pakai
Limbah air bekas cuci tangan dan air hujan bisa menjadi air bersih, bagaimana caranya ya?
30 Juli 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sekolah tempat anak-anak untuk menuntut ilmu. Mereka akan belajar berbagai mata pelajaran seperti matematika, bahasa Indonesia, IPA, IPS, dan lain sebagainya. Namun, selain mata pelajaran reguler seperti di atas, SDI PB Soedirman ternyata juga mengajarkan siswanya untuk untuk mencintai dan memelihara lingkungan lho.
Melalui, peresmian fasilitas pengolahan limbah air pada Senin (25/7/2022), siswa SDI PB Soedirman belajar untuk mengolah limbah air hujan dan bekas cuci tangan menjadi air bersih siap pakai.
Karena untuk bahan pembelajaran anak-anak, fasilitas ini dibuat semenarik mungkin dan menggunakan peralatan yang sangat aman. Wah keren sekali ya, Ma!
Untuk mengetahui lebih jelas terkait proses daur ulang air tersebut, simak informasi yang telah Popmama.com rangkum berikut ini yuk!
Editors' Pick
1. Awal mula hadirnya fasilitas pengolahan limbah air menjadi air siap pakai
Fasilitas pengolahan limbah air hujan dan cuci tangan menjadi air bersih ini merupakan hasil pengamatan siswa dan para guru di SDI PB Soedirman. Mereka membutuhkan nyadari jumlah air yang dipakai untuk cuci tangan di masa pandemi meningkat drastis, hampir 200% dari kondisi normal. Hal ini membuat jumlah limbah air pun melonjak.
Akhirnya, muncul ide untuk membuat fasilitas pengolahan limbah air agar dapat dipergunakan kembali untuk berbagai keperluan sekolah.
Ide tersebut dipresentasikan oleh guru dan anak-anak melalui Proyek Mizu 2021 yakni kompetisi "Inovasi Konsevasi Air antar Sekolah Dasar".
Dari kompetisi tersebut, SDI PB Soedirman berhasil memenangkan juara pertama dengan mengalahkan 3.430 peserta lainnya. Program pengolahan air hujan (rainwater harvesting) ciptaan mereka berhasil mengkonservasi air sebanyak 900 liter selama 4 minggu masa observasi dan penilaian. Adanya program ini membuat SDI PB Soedirman berhasil menghemat ratuaan liter air lho, Ma.
"Berdasarkan asumsi perhitungan dari sekolah, fasilitas pengolahan air limbah ini dapat mengkonservasi rata-rata 525 liter air per hari atau 15.000 per bulan. Artinya, jumlah air yang di hemat setara dengan konsumsi air minum untuk 250 liter air orang dewasa," Edhy Sumarno, S.Pd., Kepala SDI PB Soedirman.
"Fasilitas pengolahan limbah air tersebut membuktikan bahwa Mizuiku telah memberikan dampakpositif pada lingkungan dan juga ekonomi kepada masyarakat," lanjutnya.
2. Cara kerja fasilitas pengolahan limbah air
Adanya Covid-19 membuat siswa dan guru rutin mencuci tangan saat berada di sekolah. Limbah cuci tangan para siswa dan guru di sekolah tersebut nantinya akan masuk ke dalam pipa yang terhubung dengan pipa saluran hujan. Kedua sumber air tersebut nantinya sama-sama akan masuk ke dalam bak pengendapan.
Di dalam tempat tersebut terdapat ijuk dan batu zeolit yang berguna untuk menyerap kotoran yang berasal dari air limbah. Proses penetrasi air limbah ini membutuhkan waktu selama 6 jam. Biasanya proses ini dilakukan setiap anak-anak pulang dari sekolah.
Setelah enam jam di dalam bak penetrasi, air akan disedot ke bak filtrasi. Di dalamnya ada beberapa bahan khusus untuk proses penyaringan air. Selanjutnya air akan masuk ke bak penguji untuk proses pengecekan ph air. Ketika ph air sudah sesuai dengan air bersih, selanjutnya air akan masuk ke bak penampungan dan siap untuk digunakan kembali.
Biasanya, air dalam bak penampungan akan digunakan untuk cuci tangan anak-anak saat sedang berada di sekolah serta untuk memelihara air kolam ikan dan merawat tanaman.
3. Peresmian air ini merupakan langkah nyata untuk mengubah perilaku anak-anak agar lebih mencintai lingkungan
Ong Yuh Hwang, Chief Executive Officer & President Director, Suntory Garuda Beverage, dalam rilis di Jakarta mengatakan, tujuan program ini selain untuk edukasi pelestarian air bersih dan lingkungan, juga ingin memotivasi perubahan perilaku anak-anak usia sekolah dasar.
“Kami sangat bangga bahwa Proyek Mizu berhasil memicu ribuan anak dari ratusan sekolah yang berpartisipasi di Indonesia. Mereka berhasil menciptakan berbagai gagasan baru dalam upaya perlindungan sumber air bersih. Hal ini menjadi indikator keberhasilan program Mizuiku karena telah lahir siswa-siswi berprestasi yang membuktikan bahwa mereka bisa menjadi agen-agen perubahan pelestarian air bersih,“ ujarnya.
Selain itu, Tasya Kamila selaku selebriti tanah air yang peduli akan lingkungan mengatakan jika program ini merupakan sesuatu yang baik dan patut ditiru oleh sekolah-sekolah lainnya.
“Merayakan Hari Anak Nasional 2022 dengan meresmikan fasilitas pengolahan limbah air dapat menjadi contoh yang baik bagi institusi pendidikan lain. Telah tiba waktunya bagi sekolah-sekolah agar semakin gencar mengedukasi para siswanya dengan bahan ajar pelestarian air bersih dan lingkungan," tutur Tasya.
"Sebagai seorang ibu, saya akan sangat senang dan bangga jika sekolah anak saya memiliki kepedulian besar terhadap pelestarian air bersih dan lingkungan. Apalagi saya dengar fasilitas pengolahan limbah air di SDI PB Soedirman ini menjadi bahan ajar bapak dan ibu guru untuk berbagai mata pelajaran, dari agama (hindari sikap mubazir air), tematik (hak dan kewajiban pemakaian air) hingga Bahasa Inggris 'save the water'," imbuh Tasya.
Semoga ke depannya semakin banyak anak-anak Indonesia yang peduli dan melestarikan lingkungan.
Mama juga bisa mulai mengajarkan dan membiasakan anak untuk melestarikan lingkungan dari rumah lho. Misalnya dengan membuang sampah di tempatnya secara terpisah, mendaur ulang sampah, menanam pohon, menghemat penggunaan listrik, dan lain sebagainya. Coba terapkan di rumah dan ciptakan perubahan besar untuk lingkungan.
Semangat terus membimbing anak-anak tumbuh dan berkembang ya, Ma!
Baca juga:
- Nugie Ajarkan Anak Peduli Lingkungan dan Daur Ulang Sampah Plastik
- Peduli Lingkungan, Ini Dia Baju Anak dari Botol Plastik Daur Ulang
- Ini Arti dari 7 Simbol Daur Ulang dalam Kemasan Plastik