Bantu Anak Menyesuaikan Diri di Sekolah Menengah Pertama
Masa transisi dari SD ke SMP sungguh luar biasa. Bantulah anak mama menyesuaikan diri
21 April 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ketika anak mama mulai sekolah menengah (SMP), mereka dihadapkan pada segala macam penyusuaian, mulai dari tekanan akademis yang meningkat, cara menemukan jalan menuju kelas di tempat yang lebih luas, hingga perubahan hubungan pertemanan. Itu berarti anak akan memiliki masalah yang lebih besar untuk diselesaikan daripada saat duduk dibangku sekolah dasar.
Maka dari itu, pasti ia membutuhkan Mama selaku orangtua untuk membantunya mempelajari bagaimana cara menghadapi tantangan-tangtangan saat masuk sekolah menengah.
Inilah saat yang tepat untuk anak mama belajar lebih banyak tentang bagaimana menavigasi dunianya dan tentang bagaimana menjadi pembela diri mereka sendiri.
Anak-anak tidak membutuhkan Mama menjadi tameng yang selalu melingdunginya dari segala masalah. Mereka memerlukan Mama sebagai penasihat untuk mengembangkan keterampilan dan cara memecahkan masalah untuk mengatasi rintangan yang akan mereka hadapi.
Hal-hal yang dapat Mama lakukan seperti selalu memberinya semangat saat menghadapi beberapa masalah, memberikan mereka pertimbangan-pertimbangan sebelum mengambil keputusan, atau bisa juga menjadi tempat ia meminta bantuan untuk mencari tahu ke mana dia harus melangkah.
Dengan kata lain, mengasuh anak yang memasuki sekolah menengah lebih merupakan pembinaan bukan advokasi secara langsung.
Berikut ini Popmama.com telah merangkum tips menyesuaikan diri untuk anak saat memulai sekolah menengah pertama.
Editors' Pick
1. Lebih banyak tekanan akademis
Siswa sekolah menengah memiliki lebih banyak tugas sekolah dibandingkan saat ia berada di tingkat sebelumnya.
Pekerjaan atau tugasnya lebih sulit sehingga sangat penting untuk tidak ketinggalan. Karena pekerjaannya akan lebih banyak, anak-anak akan mengerjakannya melebihi batas waktu yang ditetapkan sebelumnya. Itu mungkin akan membuat kehidupannya menjadi lebih sulit untuk tetap terorganisir.
Mama perlu mengajarkan anak-anak skill berikut ini:
- Tinjau tugas sekolah sebelum keluar kelas. Pastikan semua keperluan yang digunakan untuk mengerjakan tugas hari itu lengkap. Contohnya, buku-buku yang akan dijadikan referensi.
- Gunakan buku agenda. Mama sebagai orangtua dapat membantu memantau anak-anak menggunakan buku agenda selama satu bulan pertama. Hal ini agar kedepannya mereka menggunakan buku agenda secara efektif.
- Setiap malam sebelum memulai mengerjakan pekerjaa rumah, lihat deadline tugas-tugas yang dimiliki agar dapat menetapkan prioritas dengan bijak. Anak harus tahu mana tugas yang sebentar lagi harus dikumpulkan dan mana yang waktu pengumpulannya masih jauh. Kerjakan dari yang waktu pengumpulannya terdekat hingga yang terjauh.
- Kembangkan hubungan dengan guru sehingga dapat bertemu mereka saat jam kerja atau di waktu lain untuk mengajukan pertanyaan.
- Menjadi seseorang yang efisien. Lakukan yang terbaik lalu lepaskan. Tidak perlu menjadi sempurna dan terobsesi.
2. Lebih banyak tekanan sosial
Pemikiran anak remaja sangat berorientasi pada teman sebaya dan status sosial. Saat memasuki bangku sekolah menengah pasti kelompok pertemananya akan berubah.
Sayangnya, ini sering kali menjadi masa-masa penuh drama sosial karena anak-anak seusia ini sedang mengembangkan identitas mereka dan bagian dari proses itu melibatkan orang lain salah satunya teman.
Maka dari itu, lingkungan pertemanan yang akan dimasuki oleh anak mama sangat penting.
Dorong anak mama untuk:
- Tarik napas dalam-dalam dan beberapa saat sebelum menanggapi situasi yang tampak seperti penghinaan sosial.
- Ekspresikan apa yang dibutuhkan tanpa menghakimi orang lain.
- Sebelum sekolah dimulai, buatlah pengaturan untuk pergi ke sekolah dengan seorang teman lama, dan makan siang dengannya, pada hari pertama, atau sepanjang minggu pertama.
- Carilah kesempatan untuk mendapatkan teman baru di sekolah baru melalui kegiatan ekstrakulikuler. Kegiatan ekstrakurikuler adalah kesempatan bagus untuk mengenal siswa lain yang memiliki minat yang sama.
- Undang teman-teman untuk berlajar bersama. Hal ini memberikan kesempatan untuk saling mengenal sekaligus memperkuat pembelajaran.
3. Lebih banyak tekanan menemukan ruangan
Biasanya, sekolah menengah lebih besar dan luas dari sekolah dasar. Itu membuat anak membutuhkan waktu lebih lama untuk sampai ke ruang kelasnya. Selain itu, saat anak duduk di bangku sekolah menengah, lebih banyak pelajaran yang dia lakukan.
Terkadang beberapa pelajaran itu membutuhkan ruang khusus, seperti laboratorium. Maka dari itu, penting untuk pergi ke sekolah tepat waktu.
Dukung anak mama untuk:
- Menghafal ruang-ruang yang ada di sekolah. Sehingga jika harus berganti ruangan belajar bisa berpindah dengan cepat. Selain itu, jika hafal denah sekolah akan mempermudah aktivitasnya jika ingin ke mana-mana sehingga tidak membutuhkan waktu yang lama.
- Tidur tepat waktu untuk mendapatkan sembilan jam tidur sehingga anak dapat bangun tepat waktu di pagi hari tanpa dibangunkan orangtua atau alarm. Jika mereka tidak bangun sendiri, mereka tidak cukup tidur.
- Kembangkan praktik kesadaran untuk mengelola stres, seperti mendengarkan lagu-lagu meditasi sebelum waktu tidur agar lebih mudah tertidur.
Tekanan-tekanan tersebut menjadi kesempatan untuk anak mama belajar lebih menavigasi dirinya. Jadi, tahan diri Mama untuk ikut menyelesaikannya.
Keterampilan pengasuhan yang paling penting untuk anak usia ini adalah mendengarkan tanpa bereaksi berlebihan atau mencoba memecahkan masalah untuk anak-anak. Selamat mencoba, Ma!
Baca juga:
- Anak Berkasus di Sekolah? Ini yang Harus Mama Lakukan
- 7 Tanda Anak Mama Stres di Sekolah
- Jika Prestasi Anak di Sekolah Buruk, Apa yang Harus Orangtua Lakukan?