Apa Hubungan Hepatitis Akut dengan Vaksinasi Covid-19? Ini Kata Ahli
Tenang, penyakit berbahaya yang menyerang anak-anak ini masih bisa disembuhkan, Ma!
10 Mei 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat ini, di tengah masyarakat sudah mulai bermunculan spekulasi jika hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya ini diakibatkan oleh vaksinasi Covid-19. Sebab, hepatitis akut dan Covid-19 memiliki beberapa gejala yang sama.
Namun, berdasarkan penuturan dari Prof. Hanifah Oswari, Sp.A(K), Pediatrician dan Gastrohepatologist RSCM menyatakan jika hepatitis akut dan Covid-19 tidak ada hubungannya sama sekali.
Maka dari itu, ia meminta seluruh orangtua tidak usah panik namun tetap waspada terhadap gejala-gejala hepatitis akut ini.
Untuk penjelasan lebih lanjut terkait apa hubungan hepatitis akut dengan vaksinasi Covid-19, berikut ini Popmama.com telah merangkum informasinya untuk Mama. Simak yuk!
Editors' Pick
1. Hepatitis akut benar-benar tidak berhubungan dengan vaksinasi Covid-19
Walaupun hingga saat ini belum dipastikan penyebabnya, ada beberapa virus yang diduga berperan dalam penyakit hepatitis akut.
"Beberapa virus itu misalnya, Adenovirus 41, SARS-CoV-2, TBC, dan lain sebagainya," jelas Prof. Hanifah.
"Virus-virus tersebut diduga kemungkinan ada kejadian yang bersamaan bukan penyebab langsung," imbuhnya.
Dengan demikian Prof. Hanif menegaskan jika tidak ada kaitannya antara hepatitis akut dengan vaksinasi Covid-19.
"Tidak benar, karena tidak ada bukti itu berhubungan dengan vaksin Covid-19. Ada hubungan dengan virusnya, tetapi itupun belum diberikan informasi jika itu berhubungan secara langsung," ucap Prof. Hanifah.
Selain itu, berdasarkan data dari WHO, penyakit hepatitis akut ini lebih banyak menyerang anak-anak balita. Di berbagai negara, rentang usia tersebut belum bisa mendapatkan vaksinasi Covid-19.
Sementara jika melihat tiga kasus anak Indonesia yang meninggal dunia akibat hepatitis akut, satu di antaranya berusia dua tahun dan belum melakukan vaksinasi Covid-19.
Kemudian, pasien kedua berusia delapan tahun dan sudah mendapatkan vaksin Covid-19 dosis satu serta pasien kedua yang berusia 11 tahun sudah mendapatkan dua dosis vaksin Covid-19.
Dengan demikian, dapat dipastikan jika hepatitis akut ini tidak berhubungan dengan vaksinasi Covid-19.
2. Penyakit hepatitis akut bisa disembuhkan
Sudah banyak anak-anak di dunia yang akhirnya meninggal dunia karena terkena hepatitis akut yang masih belum diketahui penyebabnya. Namun, perlu diketahui jika penyakit ini bisa disembuhkan. Untuk itu Mama tidak perlu terlalu panik.
Hal yang Mama dan Papa butuhkan yakni menjaga dan mengetahui gejala-gejala dini pada anak seperti diare, mual, dan muntah yang disertai dengan demam.
"Kepada para orangtua saya ingin pesankan bahwa waspada saja, jangan panik. Sebab, panik tidak akan menolong kita," ucap Prof. Hanifah.
Maka dari itu, ia meminta para orangtua segera membawa anak ke fasilitas kesehatan jika menemukan gejala-gejala awal hepatitis akut yang misterius in.
"Kalau anak kita sakit terutama saluran cerna seperti mual, muntah, diare, dan sakit perut dengan demam ringan, hati-hati, ini bisa mengarah ke hal yang lebih berat," kata Prof. Hanifah.
"Bukan berarti pasti, tetapi bisa mengarah ke yang lebih berat. Karena itu, mintalah pertolongan tenaga medis, ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat seperti puskesmas atau rumah sakit terdekat, untuk bisa diteliti lebih diteliti dan dibantu, apakah butuh pemeriksaan lebih lanjut atau tidak," jelas Prof. Hanifah.
Dengan demikian, para tenaga kesehatan bisa menemukan kasus ini sedini mungkin sehingga bisa cepat diberikan pertolongan.
"Sebab, jika pertolongan yang diberikan terlambat, maka nantinya akan masuk pada gejala yang lebih parah sehingga para tenaga kesehatan memiliki waktu pengobatan yang lebih sedikit. Hal ini bisa juga membuat para pasien tidak akan terselamatkan lagi," tutur Prof Hanifah.