Peer Pressure pada Anak Remaja, Baik atau Tidak?
Peer Presssure tak melulu sesuatu yang negatif
25 Mei 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Di masa remaja, lingkungan pertemanan akan semakin luas. Namun nyatanya hal tersebut tak melulu membawa kebahagiaan. Tak jarang membawa kesedihan pada anak mama karena merasa tertekan. Tekanan tersebut biasa dikenal dengan peer pressure.
Namun, dibalik banyaknya press pressure buruk, ternyata ada juga beberapa yang positif dan baik untuk anak mama.
Berikut ini Popmama.com telah merangkumkan informasi berkaitan dengan peer preassure atau tekanan terhadap teman sebaya agar Mama mengetahui apa sisi positif dan negatif hal tersebut. Simak yuk, Ma!
1. Apa itu Peer Pressure atau tekanan teman sebaya?
Peer pressure atau tekanan teman sebaya adalah pengaruh yang dimiliki oleh orang-orang dalam kelompok pertemanan.
Tekanan ini juga merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan seseorang yang memengaruhi orang lain agar ia menyesuaikan diri supaya dapat diterima oleh suatu kelompok.
Seringkali, teman sebaya dianggap sebagai teman yang seumuran. Namun, nyatanya cakupannya lebih luas dari itu. Teman sebaya dapat berupa siapa saja yang memiliki status sosial yang sama dan memiliki kemampuan yang sama.
Tekanan teman sebaya ini sering kali dianggap negatif, tetapi kenyataannya, itu tidak selalu buruk lho, Ma!
Terkadang tekanan teman sebaya dapat digunakan untuk memengaruhi orang secara positif. Mempelajari tentang cara bersosiali dan mengajarkan bagaimana hidup bersama dengan orang lain.
Namun tak jarang tekanan-tekanan buruk pun selalu mengelilingi lingkungan pertemanan.
Cara anak mama menanggapi tekanan teman sebaya dapat menunjukkan siapa dirinya yang sebenarnya sebagai individu. Jika ia memiliki pendirian kuat, mungkin tidak akan mudah terkena bentuk-bentuk tekanan teman sebaya yang buruk.
Namun jika ia adalah tipe seorang pengikut, mungkin akan cenderung untuk mengikuti tekanan dari temannya agar diterima di kelompok tersebut.
2. Perhatikan tanda-tandanya
Ada berbagai tekanan teman sebaya, mulai dari tekanan yang halus sampai terang-terangan. Hal itu pertanda bahwa beberapa bentuk tekanan teman sebaya bisa lebih mudah dikenali.
Hal yang utama yaitu Mama harus mampu mengidentifikasi tanda-tanda yang terjadi pada anak. Apakah ia menghadapi tekanan dari temannya atau tidak.
Beberapa tanda bahwa anak Anda mungkin mengalami tekanan teman antara lain:
- Menghindari sekolah atau situasi sosial lainnya
- Menjadi sangat sadar akan citra
- Perubahan perilaku
- Mengekspresikan perasaan seperti mereka tidak cocok
- Suasana hati yang rendah
- Membuat perbandingan sosial
- Kesulitan tidur
- Mencoba gaya rambut atau pakaian baru
Editors' Pick
3. Tekanan teman sebaya yang positif
Tekanan teman yang positif adalah ketika teman-teman anak mama mendorongnya untuk melakukan sesuatu hal positif atau mendorong untuk tumbuh dengan cara yang bermanfaat.
Di satu sisi anak mama pun merasa dorongan tersebut berharga dan tidak membuannya tertekan hingga stres.
Berikut beberapa contoh tekanan teman sebaya yang positif:
- Mendorong teman untuk belajar lebih giat lagi agar bisa mendapat nilai yang lebih baik
- Mengerjakan pekerjaan rumah setelah sekolah dan meyakinkan temannya untuk mengerjakan juga
- Menabung untuk membeli barang yang diinginkan dan mendorong teman untuk melakukan hal yang sama
- Tidak menyetujui lelucon atau gosip fanatik
- Menjauhi perilaku ilegal atau berisiko, seperti minum alkohol atau merokok di bawah umur
4. Tekanan Teman Negatif
Tekanan negatif dari teman sebaya, melibatkan anak mama untuk melakukan sesuatu yang berbahaya atau merusak diri sendiri. Lebih parahnya bisa merusak dan menyakiti orang lain juga.
Berikut beberapa contoh tekanan teman negatif:
- Mengajak anak mama untuk bolos sekolah
- Menyuruhnya untuk membeli rokok elektrik secara online dan mencobanya
- Menekan anak mama untuk minum atau mencoba narkoba
- Mendorong anak mama untuk melawan atau menindas seseorang
5. Dampak positif dari tekanan teman sebaya
Tekanan teman sebaya tidak melulu tentang sesuatu yang menyimpang. Adapula dampak positifnya. Dampak ini didapat dari teman-teman yang biasa melakukan hal positif juga.
Berikut dampak positif dari tekanan teman sebaya yang positif pula:
1. Pemberi saran
Teman bisa menjadi pendukung yang hebat saat anak-anak mencoba hal-hal baru, mengeksplorasi ide-ide baru, atau menjadi seseorang yang membantu anak mama mengatasi masalah yang menantang.
2. Pemberi semangat
Teman dapat mendorong satu sama lain untuk melakukan hal-hal baru, seperti mencoba bermain di tim sepak bola, menulis untuk menerbitkan buku, memasak, dan lainnya.
3. Persahabatan dan dukungan
Merasa didukung oleh seseorang yang menerima anak mama apa adanya dapat meningkatkan harga dirinya lho!
4. Mendapatkan pengalaman baru
Terkadang anak-anak perlu sedikit dorongan untuk melakukan sesuatu yang benar-benar ingin dilakukan tetapi tidak memiliki keberanian. Dengan adanya teman, bisa memberi dorongan untuknya agar menjadi lebih pemberani.
5. Contoh teladan yang baik
Teman saling membantu menjadi orang yang lebih baik ketika mereka tidak menyukai perilaku negatif seperti bergosip atau lelucon yang sensitif. Sebaliknya, ia mendorong perilaku positif.
6. Dampak negatif dari tekanan teman sabaya
Dampak negatif ini didapat jika anak mama ditekan oleh teman-temannya untuk melakukan hal-hal yang buruk.
Berikut ini dampak negatif yang akan didapatkan:
1. Kecemasan dan depresi
Berada di sekitar orang-orang yang menekan anak mama untuk melakukan hal-hal yang tidak disukai dapat membuatnya merasa cemas dan tertekan.
2. Argumen atau jarak dari keluarga dan teman
Tekanan teman yang negatif cenderung membuat anak merasa buruk tentang diri sendiri, dan ini dapat menyebabkan anak mama menarik diri dari orang yang ia sayangi, termasuk keluarga.
3. Gangguan dari akademisi
Tekanan teman terkadang dapat menyebabkan anak-anak mengalihkan fokus dari prioritas karena ia terlibat dalam hal-hal yang biasanya tidak ia lakukan. Bisa juga ia tidak fokus karena terganggu oleh pemikiran tentang tekanan dari temannya.
4. Tekanan untuk terlibat dalam perilaku berisiko
Teman mungkin saling menekan untuk melakukan hal-hal seperti minum-minuman keras, mencoba narkoba, melakukan aktivitas seksual, atau mengemudi sembarangan.
5. Masalah dengan harga diri dan kepercayaan diri
Terus-menerus merasakan tekanan untuk melakukan hal-hal yang bertentangan dengan nilai-nilai diri sendiri dan hal tersebut dapat membuat anak mama merasa buruk.
6. Perubahan perilaku yang tiba-tiba
Anak mama akan menjadi sosok yang berbeda. Ia mengubah jati dirinya menjadi sosok orang lain agar dapat diterima dalam lingkungan pertemanannya.
7. Ketidakbahagiaan dengan penampilan diri sendiri
Jika berada dikelompok pertemanan yang memperhatikan penampilan, mungkin anak mama akan merasa tertekan dan memaksakan diri mengubah penampilannya.
5. Tips untuk mengatasi tekanan teman sebaya
Penting untuk bersiap menghadapi tekanan teman sebaya. Apalagi jika tekanan tersebut membuat anak mama tumbuh ke arah yang negatif dan mengganggu kesehatan mentanya. Mama harus mampu mengenali tanda-tanda tekanan teman agar dapat menolong anak dari tekanan buruk tersebut.
Beberapa strategi yang mungkin berguna untuk membantu seseorang mengatasi tekanan teman antara lain:
1. Rencanakan ke depan
Mintalah anak mama memikirkan tentang hal-hal yang mungkin mereka tidak ingin lakukan namun dipaksa untuk mengerjakannya. Jika ia mengatakan hal terbut tidak menyenangkan, lanjutkan topik tersebut.
Beritahu padanya mungkin suatu saat ia akan bertemu dengan seorang teman yang mendorong dirinya untuk melakukan hal-hal yang tidak ia sukai.
Dari situ, bantulah ia memikirkan bagaimana caranya agar mereka dapat meninggalkan situasi tidak nyaman tersebut. Beritahu siapa saja yang dapat ia hubungi untuk membantunya keluar dari situasi tersebut.
2. Bantu anak membuat alasan
Mintalah anak mama mengembangkan alasan kalengan agar ia bisa menghindar dari sesuatu yang tidak mereka inginkan.
Dalam beberapa keluarga biasanya sudah memiliki kode untuk membantu melancarkan aksi si Anak.
Misal, jika anak mengirimkan pesan menggunakan kata tertentu yang sudah disepakati maka orangtua harus segera menelepon dan memintanya untuk segera pulang.
Hal tersebut bisa dijadikan alasan oleh anak mama agar terhindar dari perbuatan yang tidak ia sukai.
3. Bangun persahabatan dengan orang yang tepat
Seseorang yang memiliki nilai yang sama dengan anak mama cenderung tidak akan mendorongnya melakukan hal yang tidak ingin dilakukan oleh anak mama.
Misal anak mama suka sekali membaca buku. Carilah teman yang memiliki minat yang sama sehingga tidak akan menekan anak mama untuk melakukan sesuatu yang ia tidak sukai seperti bermain video game berjam-jam dan lainnya.
4. Andalkan orang dewasa
Orangtua adala salah satu orang dewasa yang dapat dipercaya oleh anak. Maka dari itu, penting untuk membangun hubungan baik dengan anak agar kepercayaannya terhadap Mama dan Papa tidak hilang.
Mama dan Papa pun perlu membicarakan tentang tekanan teman sebaya dengan anak. Ajari ia bagaimana mengatakan tidak, bantu dirinya mengembangkan keterampilan untuk berpikir secara mandiri dan dorong kepercayaan dirinya. Jika sudah percaya dengan dirinya sendiri, anak cenderung tidak mudah terpengarus oleh orang lain
Jika Mama curiga bahwa anak mama atau orang lain yang dicintai terpengaruh secara negatif oleh tekanan teman sebaya, beri tahu mereka bahwa Mama dan Papa adalah seseorang yang dapat mereka percayai. Tawarkan pula rencana untuk membantunya keluar dari situasi yang buruk itu.
Jika terus menerus mendapat tekanan dari teman, anak akan merasa stres. Hal tersebut tidak sehat untuk kesehatan mental anak mama.
Maka dari itu, yuk perhatikan lagi kadaan anak mama dan lihat lagi lingkungan pertemanannya. Jika memungkinkan ia terkena tekanan dari temannya, mama bisa mulai membantu mencarikan solusi. Semangat terus mendampingi anak ya, Ma!
Baca juga:
- 8 Tips Mengatasi Stres pada Remaja dengan Cepat dan Efektif
- Gejala dan Penyebab Borderline Personality Disorder pada Anak
- THR Lebaran Dipakai Beli Voucher Game Online, Bagaimana Menyikapinya?