4 Peralatan Elektronik yang Harus Dimatikan untuk Menghemat Energi
Beberapa peralatan ini sering berada dalam mode stand by, terlihat mati tetapi masih menyedot energi
2 April 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kita hidup di rumah berdampingan dengan berbagai alat elektronik untuk membantu berbagai aktivitas yang dilakukan. Betul tidak, Ma?
Contohnya, laptop untuk belajar dan sekolah online, televisi sebagai sarana hiburan, AC atau kipas angin untuk pendingin ruangan, dan lain sebagainya.
Sayangnya, sebagai pemakai elektronik kita sering kali abai terhadap energi listrik yang dipakai oleh peralatan tersebut. Sehingga seringkali memakai tanpa mematikannya. Hal ini membuat peralatan tersebut terus menerus menggunakan energi.
Perilaku tersebut akan menyebabkan pemanasan global. Untuk itu, mari mulai menghemat energi. Jangan lupa mematikan alat elektronik setelah digunakan. Hal ini pun perlu diajarkan pada anak-anak mama, sebab biar memiliki dampak yang lebih besar untuk bumi.
Dalam hal ini, ada hal lain yang perlu diperhatikan yakni memastikan benda-benda elektronik di rumah. Sebab, ada beberapa peralatan elektronik yang terlihat mati namun sebenarnya masih dalam mode standby sehingga masih menggunakan energi.
"Mode standby adalah listrik yang digunakan oleh peralatan saat dalam 'mode istirahat'," jelas Chris Saunders, pakar energi rumah tangga dan pendiri LoopEnergySaver.com melalui Goodhousekeeping.com.
Chris pun memaparkan, peralatan elektronik yang memiliki mode standby kebanyakan alat-alat yang memiliki remote control, layar, atau yang mengisi daya baterai. Untuk menghematnya harus dimatikan dari sumber listrik.
Nah, berikut ini Popmama.com telah merangkum 5 perangkat elektronik yang jarang diketahui dalam keadaan mode standby sehingga memakan energi listrik yang besar. Simak dan beri tahu anak yuk, Ma!
1. Televisi
Mama pasti sering menghabiskan waktu bersantai dengan menonton televisi bersama anak. Namun, sayangnya masih banyak para Mama yang lupa mematikan TV setelah itu.
Tak sedikit pula para Mama yang membiarkan TV dalam mode standby dengan mematikan TV menggunakan remote yang telah disediakan oleh produsen.
Sayangnya, jika TV tidak benar-benar mati jika dimatikan hanya menggunakan remot. TV tersebut biasanya berubah menjadi mode standby.
"Saat standby, itu salah satu penyebab utama pemborosan energi," kata Chris.
Maka, jika Mama dan anak-anak hanya ingin pergi meninggalkan TV dalam jangka waktu 1-2 jam, hal tersebut tidak terlalu bermasalah. Namun, jika benar-benar sudah selesai menonton TV dan tak akan menggunakannya lagi, alangkah baiknya cabut kabel TV setelah mematikannya dengan remot.
Hal itu mampu menghemat penggunaan energi, biaya pembayaran listrik, serta mencegah bahaya konsleting listrik.
Editors' Pick
2. Komputer
Pandemi membuat anak harus belajar secara daring menggunakan alat elektronik seperti komputer.
Pembelajaran seperti ini sungguh menjemukan dan membuat anak-anak menjadi sangat lelah. Tak sedikit dari mereka yang akan langsung kabur ke kasur atau bermain setelah kelas selesai.
Hal itu membuat komputer dengan sendirinya menjadi mode standby. Secara sekilas, komputer akan terlihat mati sehingga si Anak tak sadar jika komputer sebenarnya belum dimatikan. Hal ini terkadang membuat anak tidak memarikan komputer hingga saat dirinya menggunakannya kembali.
Kondisi standby seperti itu tentunya memakan banyak energi sehingga membuat Mama membayar listrik lebih mahal.
Selain itu, keadaan tersebut bisa membuat komputer tidak berumur panjang atau tidak awet.