Ramai Fenomena Boneka Arwah, KPAI Buka Suara Tentang Anak Terlantar
Baru-baru ini fenomena boneka arwah ramai dibicarakan masyarakat Indonesia
11 Januari 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pada Desember 2021, Ivan Gunawan memiliki dua boneka arwah atau spirit doll. Ia menganggap boneka ini adalah anaknya yang sama seperti bayi manusia pada umumnya.
Hal ini terlihat dari dia memperlakukan boneka-bonekanya. Mulai dari tidak boleh sembarangan menggendong, melakukan photoshoot seperti bayi baru lahir, selalu mengganti baju-baju boneka ketika sampai rumah dan masih banyak lainnya.
Selain itu, Ivan pun selalu mengatakan bahwa bonekanya yang diberi nama Miracle Putra Gunawan dan Marvelous Putra Gunawan adalah anaknya yang nanti akan tumbuh besar. Hal ini ia katakan dalam kanal YouTube Boy William.
"Dia nggak akan gede lho, dia nggak akan gede," ucap Boy William.
Namun hal itu dibantah dengan tegas oleh Ivan Gunawan, "Dia akan gede, dia akan gede, ini bayi."
Mulai dari situ, trend boneka arwah semakin tinggi. Banyak masyarakat tanah air yang ikut beli dan mengasuh boneka arwah.
Sementara data dari KPAI menyebutkan jumlah anak terlantar di Indonesia mencapai puluhan ribu.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini Popmama.com telah merangkum informasi dari KPAI mengenai anak terlantar yang membutuhkan orangtua sambung. Simak yuk, Ma!
Editors' Pick
1. Adopsi boneka arwah merupakan dampak dari pandemiĀ
Kadivwasmonev Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Jasra Putra menilai, fenomena adopsi boneka arwah merupakan bagian perubahan perilaku masyarakat yang jumud dengan pandemik.
"Meski secara materi dan aktivitas terpenuhi, manusia tetap tidak ingin kehilangan makna dan batin. Artinya, boneka arwah dapat mengisi hal tersebut," ujar Jasra dalam siaran tertulis pada hari Selasa (11/1/2022).
Jika masyarakat Indonesia membutuhkan anak untuk menemani kesehariannya, mereka bisa saja menjadi orangtua sambung untuk anak-anak terlantar.
"Inilah tantangan untuk publikasi pemerintah dalam mendorong kondisi anak-anak terlantar kita, yang kalah populer dengan pengangkatan anak boneka arwah," lanjutnya.
2. Anak terlantar di Indonesia jumlahnya sudah puluhan ribu
Berdasarkan data dari KPAI pada tahun 2020, ada 67.368 anak terlantar di Indonesia. Angka itu terus bertambah dari berbagai kasus seperti dibuang, terlantar, hingga tiba-tiba meninggal karena pandemi.
"Begitu pun anak-anak yang kehilangan mendadak orangtua selama pandemik mencapai 30.766 anak, dan belum semua mendapatkan intervensi yang terus-menerus, dan pemerintah mencari para calon orangtua pengganti agar mendapatkan solusi yang lebih permanen," katanya.