Sejarah All England, Kejuaraan Bulu Tangkis Tertua Paling Bergengsi
Sudah ada sejak sebelum perang dunia lho!
17 Maret 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kejuaraan All England 2022 diselenggarakan pada 16-20 Maret 2022 di Utility Area Birmingham, Inggris. Dalam kejuaraan kali ini, Indonesia mengirimkan 25 pemain bulu tangkis untuk bertarung memperebutkan kemenangan.
Indonesia sendiri sebenarnya memang telah memiliki target sebagai juara All England 2022. Target ini adalah dibuat sebagai bentuk 'balas dendam' atas kegagalan mengikuti All England 2021 karena dipaksa mundur oleh pihak penyelenggara terkait kontroversi Covid-19.
Namun, tentunya negara-negara lain pun berjuang mati-matian untuk memenangkan pertandingan ini.
Sebab, memenangkan pertandingan merupakan suatu kebanggaan. Apalagi jika memenangkan kejuaraan All England yang merupakan kejuaraan bulu tangkis tertua dan paling bergengsi di dunia.
Sebenarnya seperti apa ya sejarah All England?
Berikut ini Popmama.com telah merangkum informasi mengenai sejarah kejuaraan All England dari berbagai sumber. Simak yuk!
Editors' Pick
1. Sejarah All England
Dilansir dari laman resmi All England, pada 1898 dilaksanakan turnamen terbuka bulu tangkis di kota Guildford, Inggris. Turnamen tersebut ternyata sangat sukses sehingga membuka jalan untuk melaksanakan kejuaraan All England edisi pertama pada 4 April 1899 di Aula London Scottish Rifles.
Saat itu, cuma ada tiga kategori yaitu ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran. Sedangkan untuk kategori single putri dan single putri baru diadakan pada tahun 1900.
Sejak 1899 turnamen ini rutin dilaksanakan satu tahun sekali. Alhasil, kejuaraan ini menjadi populer dengan nama 'The All-England Badminton Championships' dan terbuka untuk pemain seluruh Inggris. Sayanya, saat itu kejuaraan ini hanya untuk para pemain bulu tangkis di Inggris saja.
Namun, pada tahun 1931, Jack Purcell, pebulu tangkis asal Kanada hadir mengikuti kejuaraan All England. Kemudian disusun oleh kontingen Denmark yang berjumlah 13 orang untuk mengikuti kejuaraan ini di tahun 1938. Hadirnya atlet-atlet dari luar Inggris ini membuat para pemain dalam negeri itu pun berkurang.
Di saat sedang berkembang, sayangnya pertandingan All England harus terhenti karena adanya perang dunia II. Kejuaraan ini baru mulai berlaga kembali pada 1947. Dua tahun setelah perang dunia II selesai.
Sejak saat itu All England telah menjadi kejuaraan bulu tangkis dunia tidak resmi. Kemudian, di tahun 1977, Federasi Bulutangkis Internasional menjadikan All England sebagai ajang kejuaraan resmi bulu tangkis dunia.
Turnamen ini terus berjalan. Hingga akhirnya di tahun 2011, All England didaulat sebagai salah satu dari lima turnamen Super Series Premier. Hal ini membuat All England semakin menjadi turnamen bulu tangkis bergengsi.
2. Sejarah Indonesia di kejuaraan All England
Indonesia pertama kali terjun di kejuaraan All England pada tahun 1958. Kala itu, tim Indonesia tak berhasil memenangkan pertandingan. Namun, satu tahun kemudian Indonesia merasakan gelar juara berkat kemenangan Tan Joe Hok.
Hingga saat ini, Indonesia telah 48 gelar juara All England. 21 gelar All England disumbangkan dari 11 ganda putra Indonesia, 15 gelar dari tunggal putra yang terdiri dari 5 atlet, 5 gelar dari 3 pasangan ganda campuran, 4 gelar dari tunggal putri yang diboyong oleh Susy Susanti, dan dua gelar dari ganda putri yang terdiri dari dua pasangan.
Semua gelar yang dipersembahkan oleh para atlet bulu tangkis tersebut membuat Indonesia menduduki peringkat ke-4 sebagai negara yang paling banyak meraih gelar All England. Di atasnya ada Inggris yang duduki peringkat pertama (189 gelar), disusul dengan Denmark (88 gelar), dan Tiongkok (85 gelar).
3. Atlet Indonesia yang pernah meraih gelar All England
Berikut ini beberapa atlet bulu tangkis Indonesia yang berhasil memenangkan pertandingan dan meraih gelar All England.
Tunggal putra
- Tan Joek Hok (1959)
- Rudy Hartono (1968-1974, 1976)
- Liem Swie King (1978, 1979, 1981)
- Ardy B Wiranata (1991)
- Hariyanto Arbi (1993-1994)
Tunggal Putri
- Susi Susanti (1990, 1991, 1993, 1994)
Ganda Putra
- Christian Hadinata/Ade Chandra (1972, 1973)
- Tjun Tjun/Johan Wahjudi (1974, 1975, 1977, 1980)
- Rudy Heryanto/Hariamanto Kartono (1981, 1984)
- Rudy Gunawan/Eddy Hartono (1992)
- Rudy Gunawan/Bambang Suprianto (1994)
- Ricky Subagja/Rexy Mainaky (1995, 1996)
- Candra Wijaya/Tony Gunawan (1999)
- Tony Gunawan/Halim Haryanto (2001)
- Candra Wijaya/Sigit Budiarto (2003)
- Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (2014, 2019)
- Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (2017, 2018).
Ganda putri
- Minarti Sudaryanto/Retno Koestijah (1968)
- Verawaty/Imelda Wiguna (1979)
Ganda campuran
- Christian Hadinata/Imelda Wiguna (1979)
- Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (2012, 2013, 2014)
- Praveen Jordan/Debby Susanto (2016)
- Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti (2020)
Nah itulah sejarah All England beserta prestasi atlet bulu tangkis Indonesia dalam kejuaraan ini. Semoga di All England 2022 Indonesia mampu meraih gelar terbarunya, ya.
Baca juga:
- Sejarah Prestasi Bulu Tangkis Indonesia di Kancah Internasional
- Fakta Indonesia Juara Thomas Cup Setelah 19 Tahun, Penuh Lika-Liku
- 7 Potret Kedekatan Pemain Badminton dengan Anak, So Sweet Banget!