Kamu mungkin sudah tidak asing lagi dengan permainan bola tenis. Permainan yang membutuhkan bet (seperti raket kecil), bola kecil serta meja yang terlihat seperti lapangan.
Permain ini biasanya akan diajarkan di kelas 7 atau kelas 1 SMP dan dipraktikkan di sekolah ketika siswa berada di kelas 9 atau kelas 3 SMP.
Namun, jika ingin mencoba permainan tenis meja lebih dini, kamu bisa langsung mengikuti kursus tenis meja.
Olahraga ini pun kerap mengadakan turnamen kejuaraan. Bahkan, olahraga tenis meja ini menjadi salah satu cabang lomba di olimpiade.
Tenis meja adalah suatu olahraga yang dimainkan oleh dua orang atau dua pasangan yang berlawanan menggunakan bet dan bola kecil. Ukuran bola yang digunakan dalam olahraga ini membuat tenis meja masuk ke dalam kategori olahraga bola kecil.
Bola tersebut terbuat dari celluloid. Bola kecil ini juga sering disebut bola pingpong. Maka dari itu, olahraga ini sering juga disebut dengan pingpong.
Hal itu membuat tenis meja sering pula disebut dengan olahraga bola pingpong.
Editors' Pick
2. Sejarah tenis meja dunia
Pixabay/djimenezhdez
Permainan tenis meja pertama kali dipopulerkan oleh bangsa Inggris. Tepatnya mulai tahun 1880-an atau abad ke-19.
Permainan tenis meja ini merupakan alternatif permainan di dalam ruangan ketika musim dingin tiba. Tak hanya itu, olahraga ini pun kerap dimainkan oleh orang kelas atas sebagai permainan indoor saat selesai makan malam.
Permainan ini mulanya diberi nama gossima dan whiff-whaff. Kemudian, angkatan bersenjata Inggris yang berkedudukan di India mengembangkan permainan ini. Hal tersebut mendorong tenis meja semakin digemari banyak orang,tepatnya masyarakat di Inggris, Eropa, hingga Amerika. Namun di saat itu nama tenis meja berubah menjadi gossima atau pingpong.
Pada tahun 1902 dibentuk organisasi pingpong, namun tak berhasil bertahan lama. Organisasi ini dibubarkan pada tahun 1905.
Kemudian, pada tahun 1921-1922, organisasi pingpong ini mulai aktif kembali. Saat itu, nama tenis meja pun mulai muncul dan digunakan untuk permainan ini.
Dari situ, tenis meja mulai berkembang. Perwakilan pemain pingpong dari Jerman, Hongaria dan Inggris berkumpul untuk membentuk sebuah organisasi tenis meja tingkat internasional. Organisasi tersebut kemudian diberi nama Federation Internationale de Tennis de Table atau International Table Tennis Federation. Organisasi ini didirikan pada 1926 yang diprakarsai oleh Dr George Lehmann.
Mulanya, organisasi tersebut hanya beranggotakan pemain tenis yang berasal dari Inggris, Swedia, Hongaria, India, Denmark, Jerman, Cekoslowakia, Austria serta Wales.
Namun, organisasi tersebut terus berkembang. Hingga akhirnya pada tahun 1990-an sudah ada lebih dari 165 negara yang telah bergabung menjadi anggota organisasi tersebut.
Untuk di Indonesia sendiri, organisasi tenis meja mulai didirikan pada tahun 1939 dengan nama PPPSI (Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia). Kemudian, pada tahun 1958 diganti menjadi PTMSI (Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia).
Seiring berjalannya waktu, tenis meja akhirnya diperkenalkan sebagai salah satu cabang olahraga di olimpiade sejak tahun 1988. Dengan formasi permainan tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, serta ganda putri.
3. Cara bermain
Freepik
Untuk bermain tenis meja membutuhkan satu meja pingpong, satu bola pingpong serta satu bet untuk masing-masing pemain.
Setiap pemain harus memukul bola menggunakan bet dengan cara memantulkan ke meja tenis.
Jika lawan tidak dapat memantulkan kembali bola, maka pemain tersebut akan mendapatkan poin.
Sedangkan jika pemain melempar bola dan tak memantul ke meja, keluar daerah permainan, maka itu akan dianggap out dan nilai diberikan untuk lawan.
Permainan ini dimainkan sebanyak dua putaran. Masing-masing putaran akan selesai jika salah satu pemain sudah memiliki poin 11 dan berselisih nua poin dengan tim lawan.
Misalnya pemain A mendapat poin 11 dan pemain B mendapat poin 9 atau dibawahnya. Jika terjadi deuce (seri), poin melaju ke angka berikutnya hingga menciptakan selisih 2, misalnya 13-11, 15-13.
4. Teknik tenis meja
Freepik
Adapun beberapa teknik dasar teknik meja seperti berikut ini.
1. Grip
Grip adalah cara seorang pemain memegang bet. Ada dua teknik grip, antara lain:
1. Teknik Memegang bet seperti berjabat tangan (shakehand grip)
Teknik pertama ini merupakan teknik memegang bet yang sering banyak digunakan. cara memegang bet ini seperti sedang berjabat tangan dengan seseorang. Posisi ibu jari berlawanan dengan jari telunjuk.
Teknik ini sangat efektif untuk menyerang dan bertahan. Sebab, pemain dapat dengan mudah memukul dengan kuat ke semua sudut meja lawan. Selain itu, dengan grip ini pemain akan dengan mudah melakukan forehand stroke dan backhand stroke tanpa mengubah grip.
2. Teknik Memegang bet seperti memegang tangkai pena (penholder grip)
Cara memegang bet dengan teknik ini seperti sedang memegang bolpoin. Posisi ibu jari dan telunjuk seperti memegang bolpoin dan posisi jari lainnya terselip pada bagian bet lainnya.
DEngan menggunakan cara ini, pemain hanya dapat menggunakan satu permukaan bet. Teknik memegang bet ini sangat efektif untuk pukulan forehand tetapi kurang efektif untuk pukulan backhand.
Biasanya teknik memegang ini hanya digunakan untuk pemain dengan tipe bertahan.
3. Seemiller Grip atau American Grip
Teknik memegang bet yang terakhir ini sebenarnya mirip dengan shakehand grip. Bedanya pada seemiller grip bet bagian atas diputar dari 20 hingga 90 derajat ke arah tubuh serta jari telunjuk menempel di sepanjang sisi bet.
2. Teknik siap sedia (Stance)
Teknik stance adalah keadaan saat posisi kaki, badan dan tangan pemain tenis meja siap menunggu bola atau pada saat memukul bola. Posisi ini dibagi menjadi dua antara lain:
1. Side Stance (posisi badan menyamping)
Side Stance adalah posisi badan menyamping, baik ke samping kiri atau ke kanan. Stance ini mengharuskan salah satu bahu memiliki jarak yang lebih dekat dengan meja atau net.
Misalnya, untuk pukulan forehand bagi pemain tangan kiri berarti ia harus mendekatkan bahu kanan ke kiri dan kaki kiri ke dekat meja atau net. Sebaliknya, stance untuk pukulan backhand bagi pemain tangan kanan membuatnya harus mendekatkan bahu kanan beserta kaki kanannya harus lebih dekat dengan meja atau net.
2. Square Stance (posisi badan menghadap penuh ke meja)
Teknik ini biasanya digunakan untuk menerima servis dari lawan atau bersiap kembali setelah mengembalikan pukulan bola dari lawan. Posisi ini membuat badan pemain menghadap penuh ke meja. Lalu, untuk posisi kaki pemain akan menggerakkannya satu langkah ke samping kanan, samping kiri, ke belakang, ke depan, maupun diagonal tergantung dengan bola yang diberikan lawan. Dengan posisi ini pemain diharapkan dapat mengembalikan bola dengan baik.
3. Teknik Gerakan Kaki (Footwork)
Footwork secara umum dibedakan menjadi dua, untuk nomor tunggal dan nomor ganda. Footwork yang digunakan dalam permainan tunggal digunakan juga dalam permainan ganda.
Jika dilihat dari langkah, untuk tunggal dapat dibedakan: satu langkah, dua langkah, dan tiga langkah atau lebih. Sedangkan arah pergerakannya bisa ke belakang, ke depan, ke samping kanan, ke samping kiri, atau diagonal.
Gerakan kaki tersebut disesuaikan dengan jarak bola yang datang dari lawan. Jika dirasa jaraknya dekat dari meja, maka tidak usah melangkahkan kaki atau hanya satu langkah saja. Sedangkan jjika bola yang dari lawan akan datang posisi yang jauh maka pemain dapat melangkah dua langkah ke belakang atau tiga langkah bahkan lebih.
4. Teknik Pukulan (Stroke)
Berikut ini beberapa pukulan dasar yang dapat dilakukan oleh pemain ketika bermain tenis meja.
1. Pukulan Forehand
Jenis pukulan ini dilakukan jika bola berada di sebelah kanan tubuh. Cara melakukan pukulan forehand adalah dengan merendahkan posisi tubuh, lalu gerakkan tangan yang memegang bet ke arah pinggang dan lakukan pukulan bola dengan tangan mengarah ke arah sisi lainnya. Jika pemain memegang bet pada tangan kanan maka arah tangan dari kanan ke kiri, begitu juga sebaliknya.
2. Pukulan Backhand
Pukulan ini dapat digunakan jika posisi bila berada di sisi tangan yang sedang tidak memegang bet. Misalnya, pemain memegang bet pada tangan kanan dan bola dari lawan mengarah ke tangan kiri.
Adapun pukulan lainnya yang dapat dilakukan dalam permainan tenis, seperti:
1. Drive
Drive adalah pukulan dengan ayunan panjang sehingga menghasilkan pukulan yang datar dan keras.
2. Push
Push adalah pukulan backspin yang bersifat pasif. Pukulan ini biasanya digunakan untuk membalas pukulan backspin dari lawan. Tujuan supaya bola tidak melambung terlalu tinggi.
3. Chop
Chop merupakan pukulan backspin yang biasa digunakan dalam permainan untuk bertahan.
4. Block
Block merupakan pukulan yang dilakukan pada waktu menahan serangan dari lawan. Sebab, cara paling sederhana untuk mengembalikan pukulan tenis meja yang keras. Block dilakukan setelah bola memantul dari meja. Hal tersebut bertujuan supaya lawan tidak dapat melancarkan serangan dengan cepat.
5. Servis
Servis merupakan pukulan uang dilakukan saat pertandingan akan segera dimulai. Ini merupakan pukulan pertama.
5. Peraturan permainan tenis meja
Freepik/master1305
Dilansir dari laman Pongfit, berikut ini beberapa peraturan dalam permainan tenis meja.
Permainan pingpong dimainkan hingga 11 poin. Pada umumnya nilai terbaik akan diambil tiga dari lima pertandingan terbaik.
Jika poin seri atau deuce dengan nilai poin 10-10, maka pemain diharuskan untuk melakukan servis secara bergantian.
Jika bola telah dilempar dan dipukul, namun ternyata pukulan meleset maka poin akan menjadi milik lawan.
Jika bola memantul dua kali atau lebih di area lawan serta memantul ke samping bahkan menyentuh garis tepi, maka poin akan menjadi milik pemain.
Bola yang di-service harus memantul di bagian kanan area lawan. Khusus untuk pertandingan kategori ganda, tim harus bertukar tempat setelah melakukan pukulan servis sebanyak dua kali.
Jika saat rally point (permainan berlangsung lama karena para pemain mempertahankan posisi bola) bola terkena jaring atau net, maka lemparan itu akan dianggap sah.
Saat pertandingan kategori ganda, kedua pemain wajib memukul bola secara bergantian. Bola pingpong harus dipukul saat memantul pada meja. Jika salah satu pemain memukul bola sebelum memantul, maka poin akan menjadi pihak lawan.
Saat rally point atau saat melakukan service bola memantul ke atas jaring dan mengenai area lawan dan lawan tidak memberikan serangan balik, maka itu akan menjadi poin tambahan untuk pemain.
Bagian tubuh yang boleh terkena bola dalam permainan tenis meja adalah area di bawah pergelangan tangan dan jari. Jika bola terkena tangan atau paddle, maka poin akan tetap dianggap sah.
Pemain tenis meja tidak boleh menyentuh meja papan kecuali tangan (area bawah pergelangan tangan) yang digunakan untuk membawa bet.
Meskipun bola memantul ke samping dan mengenai bagian tepi atas permukaan meja, poin akan tetap dianggap sah.
Jika wasit tidak hadir selama pertandingan dan pemain merasa kurang setuju dengan hasil pertandingan. “Honor system” dapat diberlakukan hingga semua pemain setuju dengan hasil pertandingan.
Nah itulah beberapa informasi tentang olahraga tenis meja. Setelah ini kamu dapat langsung mulai mencobanya. Semangat berolahraga dan sehat selalu, ya!