Setelah berbagai kesulitan mengurus buah hati sejak bayi hingga anak-anak, kini Mama harus menghadapi tantangan baru. Menginjak usia remaja, mereka mudah mengalami perubahan emosi secara drastis. Jika hal ini terjadi, mungkin mereka sedang dilanda mood swing.
Mood swing bisa diartikan sebagai perubahan suasana hati yang cepat dan drastis. Hal ini umumnya terjadi karena adanya pemicu, namun beberapa orang juga bisa mengalaminya tanpa sebab.
Pada remaja, mood swing bisa cukup ekstrim dan bisa membuat mereka meledak-ledak dalam menghadapi masalah. Hal ini sebenarnya wajar karena adanya perubahan hormon saat mereka memasuki masa puber.
Meski demikian, beberapa remaja mungkin merasa kesulitan menjalani masa-masa ini. Mood swing yang ekstrim bisa saja mengganggu keseharian. Namun tenang, Mama bisa ambil peran dan melakukan hal-hal yang dirangkum Popmama.com berikut ini untuk membantu mereka.
1. Kenali keadaan
Pixabay/Nastya_gepp
Ketika buah hati mulai mengalami mood swing, pahamilah bahwa hal ini sangat normal. Mama tidak perlu bersikukuh menerapkan sikap disiplin karena hal ini terjadi di luar kuasa si Anak.
Mama juga harus menyadari bahwa hal ini juga membuat remaja merasa tidak nyaman. Mereka berusaha keras menyesuaikan diri agar mood swing yang dialami tidak sampai mengganggu kesehariannya.
2. Bicarakan dari hati ke hati
Freepik/Racool_studio
Jika Mama sudah memahami apa yang dihadapi buah hati, jangan diam saja. Cobalah untuk meringankan bebannya dengan cara mengajak bicara. Karena di balik emosi yang meledak-ledak, mereka sebenarnya juga butuh tempat curhat.
Mama perlu menjelaskan apa yang sedang mereka alami. Hal ini tentunya akan membuat buah hati merasa lebih baik. Dukungan Mama tentunya akan membuat mereka merasa lebih semangat untuk melalui semuanya.
Editors' Pick
3. Ajarkan cara untuk beradaptasi
Pexels/Burst
Perlu Mama ketahui bahwa pada remaja hanyalah awal. Baik laki-laki atau perempuan akan mengalami hal ini sepanjang hidupnya. Pada perempuan, mood swing umumnya berupa gejala pramenstruasi (PMS) yang membuat mereka lebih sensitif dan mudah tersinggung.
Laki-laki pun juga akan mengalami hal ini, walau gejalanya tidak separah perempuan. Produksi hormon tertentu, yang dipicu berbagai hal dari lingkungan, juga akan membuat mereka mengalami mood swing.
Karena akan mengalaminya seumur hidup, mereka tak hanya butuh tempat curhat namun juga kemampuan untuk mengendalikan diri. Karena hal ini masih terbilang baru, para remaja mungkin kesulitan untuk beradaptasi.
Saat buah hati mengalami mood swing, Mama bisa mengajaknya melakukan langkah sederhana, misalnya mendengarkan musik. Selain itu, coba arahkan mereka untuk menarik napas dalam-dalam kemudian melepaskannya perlahan.
Namun setiap remaja mungkin menunjukkan respon berbeda pada setiap metode. Karenanya, Mama perlu melakukan berbagai variasi. Dengan demikian, mereka bisa merasakan cara mana yang bisa membuat kondisi emosionalnya membaik.
4. Arahkan pada gaya hidup sehat
Unsplash/sabina fratila
Riset membuktikan bahwa gaya hidup sehat juga akan mempengaruhi mood seseorang. Di balik badan yang sehat tentunya ada pikiran yang sehat pula. Karenanya, Mama perlu menerapkan hal ini dalam pola asuh.
Beberapa perilaku hidup sehat yang perlu Mama terapkan antara lain adalah kebiasaan makan yang sehat dan teratur, serta istirahat yang cukup. Agar hal ini berhasil, tentunya Mama juga harus menjadi role model dan menerapkan perilaku yang patut mereka contoh.
5. Temukan pelarian yang tepat
Pixabay/Vladvictoria
Mood swing yang terkendali bisa berakibat buruk. Selain mengajarkan mereka bagaimana cara untuk beradaptasi, cara lain yang cukup efektif adalah membiasakan mereka untuk mencari pelarian yang tepat.
Misalnya, ketika mereka sedang merasa sedih atau stress, coba Mama mengarahkan mereka untuk melakukan hobi yang positif. Hal ini akan membuat kesedihan dan stress mereda sehingga energi negatif juga perlahan hilang.
6. Berikan ruang
Pixabay/huweijie07170
Semua orang akan butuh tempat dan waktu untuk merenung saat pikiran sedang kalut. Dengan demikian, mereka bisa mulai berpikir jernih dalam menyikapi dan memecahkan segala persoalan. Hal ini juga berlaku untuk remaja.
Saat mereka sedih, stress, atau meledak-ledak, jangan buru-buru memaksa mereka menceritakan segala masalah. Coba berikan sedikit waktu agar mereka bisa menenangkan diri dan punya kesempatan untuk berpikir.
Tanggung jawab sebagai orang tua memang tak pernah ada habisnya dan membutuhkan kesabaran. Hal ini memang tidak mudah. Namun jangan pernah lelah ya, Ma!
Itulah cara membantu anak remaja mengatasi mood swing yang bisa Mama lakukan. Perhatian dan kasih sayang Mama saat remaja menghadapi mood swing tentunya akan sangat berarti untuk perkembangan buah hati.