Mukjizat Nabi Saleh, Keajaiban Unta dari dalam Batu Besar
Mukjizat Nabi Saleh, keajaiban unta dari batu besar yang menyadarkan kaum Tsamud
12 Desember 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Nabi Saleh adalah nabi ke-5 dalam Islam, keturunan Nabi Nuh AS, yang diutus Allah SWT untuk menyadarkan kaum Tsamud. Kaum Tsamud dikenal sebagai masyarakat yang makmur, pandai memahat gunung menjadi rumah megah, tetapi mereka ingkar kepada Allah SWT dengan menyembah berhala.
Berbagai cara ia lakukan untuk memperkuat dakwahnya, Nabi Saleh diberikan mukjizat luar biasa, seperti mengeluarkan unta dari batu besar. Mukjizat ini bertujuan membuktikan kekuasaan Allah SWT dan menyadarkan kaum yang tersesat.
Ini dia cerita lengkap tentang mukjizat nabi saleh yang sudah Popmama.com rangkum berikut!
Siapa itu Nabi Saleh?
Nabi Saleh AS adalah seorang nabi yang diutus kepada kaum Tsamud. Kaum ini tinggal di wilayah Al-Hijr, yang kini dikenal sebagai Madain Saleh, terletak antara Suriah dan Arab Saudi.
Nabi Saleh adalah keturunan Nabi Nuh AS, memiliki kepribadian bijaksana, jujur, dan dihormati oleh kaumnya. Sebelum diangkat menjadi nabi, beliau dikenal sebagai pemimpin yang adil dan berwibawa.
Allah SWT memilih Nabi Saleh untuk menyadarkan kaumnya dari penyembahan berhala kepada Tauhid, meski ia menghadapi banyak penolakan.
Hubungan Kaum Tsamud dengan Kaum Ad
Kaum Tsamud adalah penerus Kaum Ad, yang telah dibinasakan Allah SWT karena kesombongannya. Mereka sama-sama dikenal sebagai bangsa kuat yang membangun peradaban megah. Namun, kaum Tsamud juga jatuh pada kesalahan yang sama: menyembah berhala dan terlalu mencintai dunia.
Dalam Surah Al-Hijr, Allah menggambarkan kehebatan kaum Tsamud yang mampu memahat gunung menjadi tempat tinggal. Namun, mereka lupa bahwa semua kekuatan berasal dari Allah. Kesalahan ini disebutkan pula dalam Surah Ash-Syu'ara ayat 128-129, di mana mereka sibuk membangun istana demi kemegahan duniawi tanpa memikirkan akhirat.
Surah Ash-Syu’ara ayat 128-129:
اَتَبْنُوْنَ بِكُلِّ رِيْعٍ اٰيَةً تَعْبَثُوْنَۙ ١٢٨
Artinya: “Apakah kamu mendirikan istana di setiap tanah yang tinggi untuk kemegahan tanpa ditempati?”
وَتَتَّخِذُوْنَ مَصَانِعَ لَعَلَّكُمْ تَخْلُدُوْنَۚ ١٢٩
Artinya: “Kamu (juga) membuat benteng-benteng dengan harapan hidup kekal?”
Dakwah Nabi Saleh kepada Kaum Tsamud
Nabi Saleh berdakwah kepada kaumnya dengan menyerukan Tauhid, sebagaimana disebutkan dalam Surah Hud ayat 61 berikut:
۞ وَاِلٰى ثَمُوْدَ اَخَاهُمْ صٰلِحًاۘ قَالَ يٰقَوْمِ اعْبُدُوا اللّٰهَ مَا لَكُمْ مِّنْ اِلٰهٍ غَيْرُهٗۗ هُوَ اَنْشَاَكُمْ مِّنَ الْاَرْضِ وَاسْتَعْمَرَكُمْ فِيْهَا فَاسْتَغْفِرُوْهُ ثُمَّ تُوْبُوْٓا اِلَيْهِۗ اِنَّ رَبِّيْ قَرِيْبٌ مُّجِيْبٌ ٦١
Artinya: “Kepada (kaum) Samud (Kami utus) saudara mereka, Saleh. Dia berkata, “Wahai kaumku, sembahlah Allah! Sekali-kali tidak ada tuhan bagimu selain Dia. Dia telah menciptakanmu dari bumi (tanah) dan menjadikanmu pemakmurnya. Oleh karena itu, mohonlah ampunan kepada-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku sangat dekat lagi Maha Memperkenankan (doa hamba-Nya).”
Beliau mengajak kaum Tsamud untuk menyembah Allah SWT dan meninggalkan penyembahan berhala. Namun, sebagian besar kaum Tsamud menolak dakwahnya dan malah menantang beliau untuk menunjukkan mukjizat sebagai bukti kenabian.