6 Hal yang Harus Dilakukan Saat Gadis Kecil Mama Haid Pertama
Dampingi gadis kecil Mama menghadapi haid pertamanya.
31 Maret 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ketika gadis kecil mama mendapatkan haid pertama, ini adalah babak baru dalam siklus parenting. Mama dan Papa harus mengubah pola asuh dari membimbingnya menjadi remaja.
Memberinya pengertian tentang hal-hal yang akan dihadapinya sebagai seorang remaja. Tak hanya perubahan fisik, ia juga akan mengalami hal-hal baru di perkembangan psikologis.
Haid pertama yang dialaminya cukup mendatangkan rasa bingung, bahkan mungkin sedikit ketakutan. Banyak pertanyaan yang barangkali ingin ia ajukan, tapi tidak tahu harus memulai dari mana atau bagaimana mengatakannya.
Di sini Mama tidak bisa memaksanya berbicara, tapi jangan membiarkannya juga.
Pancing dengan pertanyaan-pertanyaan sederhana sambil mengamati suasana hatinya. Jika ia terlihat nyaman dengan obrolan ini, lanjutkan menggali informasi lebih dalam. Ciptakan suasana nyaman untuknya berkomunikasi dengan Mama.
Selain itu, lima hal ini juga perlu Mama lakukan untuk dampingi ia menghadapi haid pertama.
1. Ajarkan cara memakani pembalut
Saat baru pertama kali memakai pembalut, gadis kecil mama akan merasa risih dan kurang nyaman. Seperti ada sesuatu yang mengganjal di vaginanya.
Biarkan ia membiasakan diri untuk beberapa periode haid awal.
Jangan lupa ajarkan ia caranya memasang dan mengganti pembalut. Tidak perlu menunggu terlihat penuh, minta ia untuk menggantinya tiap 4 jam di hari-hari pertama.
2. Ajarkan cara membuang pembalut dengan benar
Satu hal yang juga sering jadi sumber kebingungan anak yang baru haid pertama kali adalah bagaimana cara membuang pembalut bekas pakai.
Mama harus mengajarkan cara membuang pembalut yang benar kepada anak mama. Ini caranya:
- Sobek sedikit bagian ujung pembalut untuk membuang bagian dalam pembalut yang menyerap darah ke dalam toilet. Jangan khawatir membuat toilet mampat karena pembalut zaman sekarang sudah memakai penyerap yang bisa larut dalam air.
- Bilas bagian luar pembalut dengan air mengalir hingga noda darah bersih.
- Gulung pembalut yang tersisa dengan bagian bernoda di bagian dalam.
- Bungkus pembalut dengan kertas atau kantong plastik agar aman dibuang.