7 Cara Mendidik Anak Ji Jin Hee di Drama Move to Heaven, Tiru Yuk
Kenangan tentang sang Papa begitu melekat di benak Han Geu Ru
24 Mei 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mama sudah menonton drama Korea hits tentang seorang anak yang menjalankan bisnis bersama pamannya? Drama Korea berjudul Move to Heaven ini adalah original serie buatan Netflix.
Dalam drama tersebut, interaksi sang Anak dengan papanya juga menjadi sorotan lho, Ma.
Menurut Mama, bagaimana hubungan Han Jeong U (sang Papa yang diperankan oleh Ji Jin Hee) dengan Han Geu Ru (sang Anak yang diperankan oleh Tang Joon Sang)?
Han Geu Ru anak dengan kondisi khusus yang mengidap Asperger. Ia berusia 20 tahun. Geu Ru hanya tinggal berdua dengan sang Papa. Banyak gaya parenting yang sang Papa terapkan pada Geu Ru bisa membantunya menjalani kehidupan sehari-hari dengan baik.
Mulanya Geu Ru belajar banyak soal bisnis keluarga mereka dari sang Papa, yaitu membersihkan TKP dan barang-barang orang yang sudah meninggal. Pekerjaan yang sangat menantang ya, Ma?
Sebelum berangkat bekerja, Geu Ru selalu punya kesempatang untuk makan bersama dengan sang Papa. Waktu yang mereka lewati bersama selalu berkualitas. Geu Ru selalu merasa yakin sang Papa akan terus mendampinginya.
Suatu hari sang Papa terkena serangan jantung dan tak bisa lagi mendampingi anaknya. Han Geu Ru kehilangan satu-satunya orang yang ia anggap paling penting bagi hidupnya sejak mamanya meninggal lebih dulu.
Sangat mengharukan ya Ma, apalagi ketika melihat sang anak sulit melepas kepergian papanya. Kenangan indah dengan papanya begitu melekat di dalam benaknya.
Dalam drama Korea Move to Heaven ini, ternyata ada nilai-nilai parenting yang bisa kita petik dan praktikkan, Ma.
Kita bisa melihatnya dari sikap Han Jeong U dalam mendidik anaknya yang menderita Asperger dengan baik.
Yuk, simak penjelasan Popmama.com di bawah ini sambil mengingat adegan-adegan drama Korea Move to Heaven, Ma.
1. Menjelaskan sebelum meminta sesuatu
Sang Papa ingin anaknya belajar membuat telur sendiri, namun anaknya ingat bahwa sang Papa pernah mengatakan kalau anaknya jago dalam mencuci piring dan sang Papa jago dalam memasak telur.
Anaknya mengulang perkataan sang Papa untuk tetap melakukan hal sesuai ahlinya masing-masing.
Namun setelah itu sang Papa menjelaskan bahwa ia ingin anaknya bisa mengurus diri sendiri jika suatu hari sang Papa pergi.
Sang anak merasa cemas, ia kebingungan dan menanyakan ke mana si Papa hendak pergi?
Sang Papa kembali menjelaskan, belajarlah membuat telur sendiri, karena papa sangat ingin mencoba buatan anaknya.
Dari situ sang Anak merasa papanya sangat ingin mencobanya, dan ia ingin segera belajar membuat telur demi menyenangkan papanya.
Sebelum meminta sesuatu pada anak, Han Jeong U menjelaskan terlebih dulu lengkap dengan alasan yang bisa memotivasi anaknya. Ini bisa ditiru Ma, dalam kehidupan sehari-hari.
2. Memberikan pelukan kepada anak
Mama pasti pernah memeluk teman ketika ia bersedih. Ya, pelukan merupakan salah satu cara untuk menenangkan seseorang. Apalagi dalam hubungan orangtua dan anak, efeknya pasti lebih besar.
Dalam drama Korea Move to Heaven, Han Jeong U sering memberikan pelukan kepada anaknya, Han Geu Ru, sejak kecil sampai berusia 20 tahun.
Bahkan, Han Jeong U memeluk Han Geu Ru tidak hanya ketika putranya itu sedih, tapi ketika bahagia dan kesal pun ia peluk. Pelukannya juga terlihat sangat tulus, Ma.
Editors' Pick
3. Berkata dengan sopan dan lembut
Drama Move to Heaven memperlihatkan orangtua yang berkata sopan dan lembut pada anaknya, tidak hanya anak yang berbuat seperti itu. Sang Papa terlihat sama sekali tidak pernah marah pada anaknya.
Ada adegan di episode pertama yang menunjukkan hal ini. Geu Ru mengikuti perawat karena menginginkan bros, lalu dibawa ke kantor keamanan setempat.
Saat sang Papa datang, ia tidak memarahi ataupun membentak anaknya, melainkan berkata lembut dan meminta maaf pada petugas dan perawat di sana.
Saat keluar dari ruangan pun sang Papa tidak memarahi anaknya. Ia justru menanyakan bagaimana perasaan anaknya dan bagaimana sang anak bisa sampai ke kantor keamanan.
Orangtua adalah teladan bagi anak-anaknya. Kalau kita berkata sopan dan lembut pada sekitar kita, anak juga akan bertindak seperti itu, Ma.
Dalam adegan ini, sang Papa juga menunjukkan empati pada anaknya dan tidak menghakiminya. Ia ingin tahu apa yang terjadi dari sudut pandang anaknya.
Ini salah satu tindakan yang bisa kita tiru juga, Ma.
4. Selalu mengucapkan terima kasih kepada anak
Kalau Mama menonton drama Move to Heaven, coba perhatikan dialog Han Jeong U deh Ma. Ia selalu mengucapkan “terima kasih” kepada anaknya dalam berbagai hal.
Walaupun sekadar “terima kasih”, tapi ucapan papanya itu membuatnya semakin bersemangat menjalani hari.
Sang Papa juga suka mengucapkan kata-kata positif lain pada anaknya, seperti “kerja bagus”.
Lalu di saat sang Papa meninggal, Han Geu Ru sangat merasa kehilangan. Tidak ada lagi yang bilang “kerja bagus” padanya.
Karena tidak ingin anaknya kekurangan kata-kata penyemangat, sang Papa meninggalkan video yang menyuruh anaknya bercermin dan berkata “kerja bagus” setelah melakukan sesuatu dengan baik.
Terima kasih, tolong, maaf, dan kata-kata positif lain kelihatannya hanya kata-kata sederhana. Tapi kata-kata itu ternyata bisa membuat orang yang mendengarnya senang dan lega karena merasa dihargai, Ma.
Apalagi kalau anak mendengarnya dari orangtua. Pasti sangat senang.
5. Melakukan terlebih dulu sebelum memberi perintah atau saran
Sang Papa dalam drama Move to Heaven tidak pernah memerintah anaknya untuk melakukan sesuatu yang belum ia lakukan sendiri.
Ia selalu memberi contoh terlebih dahulu sebelum meminta sang anak untuk melakukannya.
Contohnya, soal ia yang selalu memasak, membersihkan rumah, sampai merapikan sepatu sebelumnya, lalu akhirnya meminta sang anak untuk melakukannya.
Dengan bersikap begini, orangtua memberi teladan untuk anaknya. Tidak hanya menyuruh, tapi juga memberi contoh.
6. Selalu menanyakan perasaan anak
Sang Papa tidak pernah ketinggalan untuk menanyakan kabar anaknya. Ketika anaknya menjawab dengan emosi pun ia tetap berusaha menjadi pendengar yang baik.
Tak hanya itu, ia juga mampu membaca ekspresi anaknya lho, Ma.
Contoh kecilnya, saat ia menyajikan telur ceplok yang bagian kuningnya meleleh pada anaknya. Lalu, ia langusng menggantinya.
Ini menunjukkan bahwa sang Papa sangat peduli pada anaknya, bahkan selera makanannya sekalipun. Tak hanya peduli, ia juga menghargainya.
Penting lho Ma, untuk membangun komunikasi seperti ini. Anak bisa nyaman membicarakan apa saja pada orangtuanya kalau ia merasa orangtua bisa menghargainya.
7. Tidak langsung berkata salah terhadap pendapat anak
Saat seorang pemagang meninggal, sang anak menebak bahwa pemagang tersebut menyukai kimbap dan makanan cepat saji lainnya.
Lalu saat sang anak bertanya, “Apa aku salah?”, Han Jeong U tidak langsung mengatakan bahwa pendapatnya salah. Ia hanya berkata, “Tidak, kau tak salah.”
Baru setelah itu, ia menambahkan bahwa pemagang tersebut memakan kimbap dan makanan cepat saji lainnya bukan karena suka, tapi karena tidak ada waktu untuk makan.
Sikap seperti ini baik juga Ma untuk kita tiru. Dengan bersikap seperti ini, anak belajar untuk memperluas sudut pandangnya dalam melihat suatu peristiwa tanpa merasa dihakimi. Ia jadi tidak takut salah ketika ingin berpendapat lagi ke depannya.
Drama Korea Move to Heaven memang hanya cerita fiktif Ma, tapi tidak ada salahnya untuk mengambil dan meniru nilai-nilai positif yang ada di dalamnya.
Semangat mempraktikkan tips parenting dari drama Korea ini ya, Ma! Semoga Mama dan anak semakin dekat secara emosional dan Mama jadi panutannya.
Baca juga:
- 14 Cara Membuat EQ Anak Tinggi Sejak Usia 1 Tahun
- Magic Words! Ajari Anak Mengatakan "Terima kasih", "Tolong", "Maaf"
- 5 Hal yang Tak Boleh Orangtua Lakukan saat Anak Tidak Sopan